Wednesday, 19 June 2019
Suzuki GSX-S
#rhinoreview review singkat tapi akurat mbah , bekakas susu GSX 2017,kondisi lumayan, standar,no minus,just info: harga beli gejil 10,5jt, kilometer 17000terawat, alasan beli: penasaran dibejek youtuber bekakas kawakan....quickreview: meski 150cc isi oli nya setara er6 650cc butuh beli 2botol, ada reminder ganti oli... pedal persneling dua tuas seperti Honda win jadi cocok utk stw Seperti gejil... mesin : powerband merata, responsif , bisa 13.000 rpm...bengiiiss...bahan bakar iriiit, suspensi keras, jok apalagi,.... dengan harga bekakas yg terjangkau (10-11jt)tergantung keberuntungan Simbah juga dapetnya , motor ini lincah, lebih lincah dari pixen , si malang yg penjualane dibunuh saudara sendiri, namex.....motor bekas ini sangat worthed dibeli , demikian trmkasih mbah
Mobil Ambulan
Mbah, saia baru tau kalau vanbulance berbasis Ford E-Series atau Econoline ada yang pakai di sini.
Karena ini generasi ketiga (1975-1991) dan banyak muncul di film-film seri Amerika macam MacGyver, Knight Rider, atau Mission Impossible yang diputar RCTI jaman saia kecil, jadinya kayak nostalgia lagi.
Mesinnya ternyata V8 dan termasuk full-size van, cocok banget dijadiin mobil ambulance yang berat dan wajib bisa ngebut. Enggak kayak di sini, asal MPV bentuknya kotak macam high-roof MPV langsung aja dibikin jadi ambulance. Padahal mesinnya kecil dan makin lemot larinya ketika dimasukin alat-alat kebutuhan ambulance.
Jangan di-bully ya mbah, saia cuma sekadar sharing. 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Karena ini generasi ketiga (1975-1991) dan banyak muncul di film-film seri Amerika macam MacGyver, Knight Rider, atau Mission Impossible yang diputar RCTI jaman saia kecil, jadinya kayak nostalgia lagi.
Mesinnya ternyata V8 dan termasuk full-size van, cocok banget dijadiin mobil ambulance yang berat dan wajib bisa ngebut. Enggak kayak di sini, asal MPV bentuknya kotak macam high-roof MPV langsung aja dibikin jadi ambulance. Padahal mesinnya kecil dan makin lemot larinya ketika dimasukin alat-alat kebutuhan ambulance.
Jangan di-bully ya mbah, saia cuma sekadar sharing. 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Tuesday, 18 June 2019
DI Yogyakarta
Oleh-oleh dari touring si Kibar ke DIY.
Sebetulnya tulisan saat ini ada kaitannya dengan tulisan cucu di motuba sebelumnya, berikut link nya:
https://m.facebook.com/groups/100556436766949?view=permalink&id=1473053506183895
Alhamdulillah motuba cucu saat berangkat dan pulang tidak ada kendala, namun ngaciiiir
Berangkat 60-80 KM/jam pulang bisa 80-100 KM/jam soalnya jalannya lenggang alias sepi PP dengan ubek-ubek DIY selama 3 hari 2 malam menghabiskan pertalite pas 67Ltr
Buat apa sih ke yogya? Hanya sekedar main? Hanya liburan? Tidaak hanya sebatas itu mbah
Di link yang di atas, kan temanya "mendidik keluarga lewat touring"
Nah salah satu tujuan touringnya adalah mengajarkan kepada anak-anak, untuk punya sikap terima kasih dan menyambung ikatan persaudaraan.
Berikut sedikit kegiatan di yogya
a. Ke masjid kampus UGM
Ahad pagi sehabis subuh kita berangkat ke Maskam UGM, niat awal kita mau ikut kajian ahad pagi di sana. Qodarullah kajian masih libur. Awalnya motuba cucu tak boleh masuk kawasan maskam, namun pas securiti nya ketemu ternyata masih kenal cucu yang 15 thn lalu sering ke maskam.
Di maskam cucu bilang ke anak-anak: "Dulu abi dan ummi makan tempura di depan kolam itu lho" (Insya Allah mbah yang pernah baca tulisan cucu di group ini sebelum-sebelumnya tahu kisah tempura ini hahaha).
b. Mengunjungi pengurus masjid (dari ketua dll), ibu-bapak kost dan teman-teman sahabat-sahabat saat kuliah.
Cucu dan mbah uti sengaja mengajak anak-anak untuk mengunjungi mereka semua.
Sering anak-anak tanya:
Abi siapa bapak ini? Siapa ibu ini? Siapa orang ini? Kenapa abi mengunjungi mereka?
Cucu bilang:
Ini ketua takmir dimana dulu abi ngurus masjid ini, beliau kakek kamu juga.
Ini bendahara takmir dulu suka ngasih makanan sama abi pas pulang kuliah, beliau kakek kamu juga
Ini sekertaris takmir yang sering ngajak ke rumah untuk makan, dan bapak ini yang nganter abi nikahan sama ummi di jatim dan beliau meminjamkan mobilnya.
Ini teman kuliah abi dan ummi, dulu ummi atau abi sering main ke sini dan orang tuanya juga kakek nenek kalian, maka salim sana sama kakek nenek.
Dst
intinya cucu ajarkan sama anak-anak kaidah yang diambil dari hadist Nabi صلى الله عليه وسلم "Barangsiapa yang tidak berterimakasih kepada manusia, maka ia tidak akan bisa bersyukur kepada Allah ta'ala".
Dan ini salah satu cara bagaimana mengajarkan konsep silaturahmi dan berterimakasih.
Bukankah salah satu cara berbakti kepada orang tua yang meninggal adalah berbuat baik, menghormati dan menjalin silaturahmi dengan teman-teman, sahabat-sahabat orang tua.
Jadi mbah klo sampean punya anak, ajaklah untuk mengenal teman-teman dan sahabat-sahabat kita
c. Tips membeli makanan di DIY.
Cucu klo main ke yogya dalam hal mencari makan, baik pagi-siang-malam senantiasa memilih membeli makanan yang dijual di emperan / pinggir jalan, dan menghindari makan di tempat mewah, kenapa? Tak boleh makan di tempat mewah semisal restoran? Boleeeh banget
Namun kan cucu sedang mendidik anak-anak dan ada hal lain yang dirasa sangat nyaman makan di tempat seperti ini.
Sehabis subuh cucu ngajak jalan kaki mbah uti keluar, kebetulan nginap di daerag notobrajan dekat dengan jln. At-Taqwa.
Sambil jalan, sambil mencari sarapan pagi, dan yang dicari adalah mbah-mbah yang jualan di trotoar.
Penjual belum datang, cucu dan mbah uti sudah menunggu, datanglah si mbah penjual menyiapkan dagangannya.
Tahukah mbah, bahwa penjual semodel ini hanya menerima titipan tidak bikin sendiri.
Ada mbah-mbah pakai ontel nganterin nasi uduk sekitar 24 bungkus
Ada mbah-mbah lain nganterin susu kedelah 20 bungkus
Jadi ada puluhan mbah-mbah sepuh yang nitip makanan ke si penjual
Itu artinya ada puluhan orang yang rejekinya melalui perantara si mbah penjual ini, dan tentunya si mbah penjual menunggu pembeli datang.
Siapakah pembelinya? Usahakan kitalah pembelinya mbah.....jadi inilah yang membikin cucu nyaman belanja makanan di tempat seperti ini
d. Bertemu teman baru
Klo cucu touring ke luar kota, lalu tak menemukan teman baru rasanya hambaaar dan seperti hidup sendiri di tengah keramaian hahahaha
Alhamdulillah menurut banyak teman, cucutuh penanpilannya berjenggot tapi ternyata gampang gaul.
Beberapa teman baru yang cucu temukan di yogya, seorang seniman dan seorang anak muda.
Sekian dulu ya....Insya Allah nanti disambung lagi
Sebetulnya tulisan saat ini ada kaitannya dengan tulisan cucu di motuba sebelumnya, berikut link nya:
https://m.facebook.com/groups/100556436766949?view=permalink&id=1473053506183895
Alhamdulillah motuba cucu saat berangkat dan pulang tidak ada kendala, namun ngaciiiir
Berangkat 60-80 KM/jam pulang bisa 80-100 KM/jam soalnya jalannya lenggang alias sepi PP dengan ubek-ubek DIY selama 3 hari 2 malam menghabiskan pertalite pas 67Ltr
Buat apa sih ke yogya? Hanya sekedar main? Hanya liburan? Tidaak hanya sebatas itu mbah
Di link yang di atas, kan temanya "mendidik keluarga lewat touring"
Nah salah satu tujuan touringnya adalah mengajarkan kepada anak-anak, untuk punya sikap terima kasih dan menyambung ikatan persaudaraan.
Berikut sedikit kegiatan di yogya
a. Ke masjid kampus UGM
Ahad pagi sehabis subuh kita berangkat ke Maskam UGM, niat awal kita mau ikut kajian ahad pagi di sana. Qodarullah kajian masih libur. Awalnya motuba cucu tak boleh masuk kawasan maskam, namun pas securiti nya ketemu ternyata masih kenal cucu yang 15 thn lalu sering ke maskam.
Di maskam cucu bilang ke anak-anak: "Dulu abi dan ummi makan tempura di depan kolam itu lho" (Insya Allah mbah yang pernah baca tulisan cucu di group ini sebelum-sebelumnya tahu kisah tempura ini hahaha).
b. Mengunjungi pengurus masjid (dari ketua dll), ibu-bapak kost dan teman-teman sahabat-sahabat saat kuliah.
Cucu dan mbah uti sengaja mengajak anak-anak untuk mengunjungi mereka semua.
Sering anak-anak tanya:
Abi siapa bapak ini? Siapa ibu ini? Siapa orang ini? Kenapa abi mengunjungi mereka?
Cucu bilang:
Ini ketua takmir dimana dulu abi ngurus masjid ini, beliau kakek kamu juga.
Ini bendahara takmir dulu suka ngasih makanan sama abi pas pulang kuliah, beliau kakek kamu juga
Ini sekertaris takmir yang sering ngajak ke rumah untuk makan, dan bapak ini yang nganter abi nikahan sama ummi di jatim dan beliau meminjamkan mobilnya.
Ini teman kuliah abi dan ummi, dulu ummi atau abi sering main ke sini dan orang tuanya juga kakek nenek kalian, maka salim sana sama kakek nenek.
Dst
intinya cucu ajarkan sama anak-anak kaidah yang diambil dari hadist Nabi صلى الله عليه وسلم "Barangsiapa yang tidak berterimakasih kepada manusia, maka ia tidak akan bisa bersyukur kepada Allah ta'ala".
Dan ini salah satu cara bagaimana mengajarkan konsep silaturahmi dan berterimakasih.
Bukankah salah satu cara berbakti kepada orang tua yang meninggal adalah berbuat baik, menghormati dan menjalin silaturahmi dengan teman-teman, sahabat-sahabat orang tua.
Jadi mbah klo sampean punya anak, ajaklah untuk mengenal teman-teman dan sahabat-sahabat kita
c. Tips membeli makanan di DIY.
Cucu klo main ke yogya dalam hal mencari makan, baik pagi-siang-malam senantiasa memilih membeli makanan yang dijual di emperan / pinggir jalan, dan menghindari makan di tempat mewah, kenapa? Tak boleh makan di tempat mewah semisal restoran? Boleeeh banget
Namun kan cucu sedang mendidik anak-anak dan ada hal lain yang dirasa sangat nyaman makan di tempat seperti ini.
Sehabis subuh cucu ngajak jalan kaki mbah uti keluar, kebetulan nginap di daerag notobrajan dekat dengan jln. At-Taqwa.
Sambil jalan, sambil mencari sarapan pagi, dan yang dicari adalah mbah-mbah yang jualan di trotoar.
Penjual belum datang, cucu dan mbah uti sudah menunggu, datanglah si mbah penjual menyiapkan dagangannya.
Tahukah mbah, bahwa penjual semodel ini hanya menerima titipan tidak bikin sendiri.
Ada mbah-mbah pakai ontel nganterin nasi uduk sekitar 24 bungkus
Ada mbah-mbah lain nganterin susu kedelah 20 bungkus
Jadi ada puluhan mbah-mbah sepuh yang nitip makanan ke si penjual
Itu artinya ada puluhan orang yang rejekinya melalui perantara si mbah penjual ini, dan tentunya si mbah penjual menunggu pembeli datang.
Siapakah pembelinya? Usahakan kitalah pembelinya mbah.....jadi inilah yang membikin cucu nyaman belanja makanan di tempat seperti ini
d. Bertemu teman baru
Klo cucu touring ke luar kota, lalu tak menemukan teman baru rasanya hambaaar dan seperti hidup sendiri di tengah keramaian hahahaha
Alhamdulillah menurut banyak teman, cucutuh penanpilannya berjenggot tapi ternyata gampang gaul.
Beberapa teman baru yang cucu temukan di yogya, seorang seniman dan seorang anak muda.
Sekian dulu ya....Insya Allah nanti disambung lagi
Saturday, 15 June 2019
Friday, 14 June 2019
TRIK MEMEPET PENJUAL
1. tentukan barang sasaran, catet nomer kontak (hp/inbox/wa) si penjual.
2. siapkan bbrp akun sosmed atau beberapa simcard berbeda utk menghubungi penjual.
3. berlakulah seolah2 semua akun atau nomor yg mbah gunakan itu ga saling mengenal satu sama lain, tp tentukanlah akun/nomor utama yg akan di bikin deal buat dimunculkan blakangan.
4. bikin percakapan informasi plus minus dagangan yg sedang di incar, tentukan harga tawar pertama, menggunakan akun/nomor cadangan.
5. pelajari respon penjual, jika dirasa masih bisa di injak lebih dalam, bikinlah skenario seolah2 akun/nomor yg baru saja memberikan penawaran membatalkan penawaran apapun alasannya (gak minat, atau dapet barang yg lain yg lebih murah, atau ada keperluan lain).
6. jika sebaliknya penjual kok seperti sudah ga bisa di injak lebih dalam lagi, buatlah kesan seolah2 nomor/akun yg lain nawarnya jelek2 semua, ga ada yg cocok.
7. setelah bbrp waktu dan kiranya respon penjual sudah menunjukkan tanda2 putus asa apalagi terlihat BU banget (karna baru aja kena PHP berkali2 dari nomer/akun cadangan yg mbah pake tadi), maka sudah bisa di perkirakan kisaran angka deal nya, munculkanlah akun/nomor utama yg di bikin kesan bak pahlawan memberi penawaran terbaik.
8. ulangi mulai langkah 5-7 hingga bener2 mendapatkan harga termurah.
9. andai, penjual mulai sadar bahwa nomer/akun tadi adalah cm 1 orang yg jalanin, segera blokir mbah. Kalo perlu sumpah2in dulu sebelum kita blokir. Abis itu kita pake nomor/akun lain lagi, langsung tawar harga terakhir naikin dikit. Misal kepaksa karna kehabisan akun tp masih ada akun lain yg beda sosmed, jgn lupa nama akunnya ganti dulu mbah, kan ga lucu kalo nama akunnya sama ama yg sebelumnya.... hehee.....
-------------
pernah mempraktekan apa belum mbah??
soalnya gejil barusan nemu ada ilmu kayak begini.
motubanya mana?? itu di lapak jual beli banyak.
2. siapkan bbrp akun sosmed atau beberapa simcard berbeda utk menghubungi penjual.
3. berlakulah seolah2 semua akun atau nomor yg mbah gunakan itu ga saling mengenal satu sama lain, tp tentukanlah akun/nomor utama yg akan di bikin deal buat dimunculkan blakangan.
4. bikin percakapan informasi plus minus dagangan yg sedang di incar, tentukan harga tawar pertama, menggunakan akun/nomor cadangan.
5. pelajari respon penjual, jika dirasa masih bisa di injak lebih dalam, bikinlah skenario seolah2 akun/nomor yg baru saja memberikan penawaran membatalkan penawaran apapun alasannya (gak minat, atau dapet barang yg lain yg lebih murah, atau ada keperluan lain).
6. jika sebaliknya penjual kok seperti sudah ga bisa di injak lebih dalam lagi, buatlah kesan seolah2 nomor/akun yg lain nawarnya jelek2 semua, ga ada yg cocok.
7. setelah bbrp waktu dan kiranya respon penjual sudah menunjukkan tanda2 putus asa apalagi terlihat BU banget (karna baru aja kena PHP berkali2 dari nomer/akun cadangan yg mbah pake tadi), maka sudah bisa di perkirakan kisaran angka deal nya, munculkanlah akun/nomor utama yg di bikin kesan bak pahlawan memberi penawaran terbaik.
8. ulangi mulai langkah 5-7 hingga bener2 mendapatkan harga termurah.
9. andai, penjual mulai sadar bahwa nomer/akun tadi adalah cm 1 orang yg jalanin, segera blokir mbah. Kalo perlu sumpah2in dulu sebelum kita blokir. Abis itu kita pake nomor/akun lain lagi, langsung tawar harga terakhir naikin dikit. Misal kepaksa karna kehabisan akun tp masih ada akun lain yg beda sosmed, jgn lupa nama akunnya ganti dulu mbah, kan ga lucu kalo nama akunnya sama ama yg sebelumnya.... hehee.....
-------------
pernah mempraktekan apa belum mbah??
soalnya gejil barusan nemu ada ilmu kayak begini.
motubanya mana?? itu di lapak jual beli banyak.
Generasi Bebek Honda
Ternyata Honda Blade 125 sudah di discontinued ya
Ini adalah generasi Honda Supra X new stripping 2019
Dengan velg spoke ( SW ) dan rem belakang tromol.
Selain teknologi injeksi mesin / PGM-FI
dan Kapasitas Silinder, hal-hal lain dari Supra X 125
velg spoke ini serasa tak jauh beda dengan Supra X 100.
Jadilah bebek / moped Honda Indonesia tinggal tiga macam ini :
Revo, Supra X 125 dan Supra GTR 150 .
Mungkin tahun depan, generasi Supra bisa saja dihentikan juga.
Menuju kepunahan sepeda motor bebek di Indonesia .
Ini adalah generasi Honda Supra X new stripping 2019
Dengan velg spoke ( SW ) dan rem belakang tromol.
Selain teknologi injeksi mesin / PGM-FI
dan Kapasitas Silinder, hal-hal lain dari Supra X 125
velg spoke ini serasa tak jauh beda dengan Supra X 100.
Jadilah bebek / moped Honda Indonesia tinggal tiga macam ini :
Revo, Supra X 125 dan Supra GTR 150 .
Mungkin tahun depan, generasi Supra bisa saja dihentikan juga.
Menuju kepunahan sepeda motor bebek di Indonesia .
Thursday, 13 June 2019
Oleh Oleh Touring
Oleh-oleh touring bersama motubaku (si kibar) dalam pekan ini.
#Mendulang_manfaat_dalam_touring
Bagaimana agar touring kita berpahala?
-Touring dalam rangka berubadah
-Touring dalam rangka menafkahi keluarga
-Touring dalam rangka menyambung silaturahmi
-Touring dalam rangka mendapat pengalaman dan ilmu baru yang bermanfaat bagi dunia dan akherat
- Dll
Senin kemarin cucu ke lembang selama tiga hari, rabu malam sudah sampai di rumah, salah satu yang didapat adalah sedikit tips bisnis dari kawan komunitas yang kopdar di sana.
Beliau punya usaha kuliner dan punya sebuah ruko percis di sebrang masjid agung lembang, namun yang unik beliau mulai buka jam 11.00 siang, pas cucu tanya kok siang? Ia menjawab:
"Soalnya dari pagi sampai jam 11-an ruko disewain ke penjual bubur, dan alhamdulillah ada pemasukan juga dari sini".
Apa yang di dapat? Cerdasss
Ruko jadi passive income, jualan tetap jalan dan rame meskipun jam 11 baru buka, waktu yang sisa bisa bersama keluarga.
Dari segi promosipun saling menguntungkan, pembeli bubur tahu ada produk lain mulai jam 11 dan pembeli produk ini tahu bahwa pagi ada jualan bubur.
Mungkin bisa jadi inspirasi bagi mbah yang punya ruko.
Touring kamis pagi sd sore kemarin
keberkahan penghasilan
Pagi-pagi ke kab. Tetangga, ke singaparna....rencana mau tune up si kibar buat persiapan touring jum'at ini dan sabtu besok ke banyumas lanjut DIY, sekalian silaturahmi ke teman komunitas yang ada di wilayah itu, dan bengkelnyapun rekomendasi dari teman tersebut.
Akhirnya sampai di bengkel, bengkel tanpa plang, tapi pas masuk penuh mobil berjejer, ruame.
Ketemu dengan pemilik bengkel, kenalan, ngobrol-ngobrol dst.
Pengerjaannya luar biasa Masya Allah pokoknya dan ternyata pemilik bengkel tempat lahirnya berasal dari daerah yang sama dengan cucu, akhirnya tambah akrab.
Cucu bertanya sama beliau:
Sejak kapan buka bengkel? Dan kenapa tak pakai plang?
Beliau menjawab:
Saya belum PD pak pasang plang, tempatnya belum nyaman buat konsumen, malu klo masih begini.
Saya buka bengkel sejak 2012 dan sebelumnya dari tahun 2004-an jadi mekanik angkot di bandung, di tempat kakak, ada sekitar 500-an angkot.
Namun sejak BBM naik pada saat itu, plus beberapa angkot disita leasing karena tidak sanggup cicilannya, mulailah angkot berkurang dan jarang angkot yang diservis.
Tidak tiap hari ada angkot yang diservis, tapi tetap saya digaji tiap bulan, saya merasa "Makan gaji buta" dan membuat hati saya tidak tenang dan nyaman, tak bekerja tapi tetap dapat gaji, takut tidak barokah pak, akhirnya saya mundur dan mulai buka bengkel ini".
Mendengar jawaban beliau cucu hanya menjawab "Masya Allah barakallahufiikum".
Kopdar dadakan sehabis ashar.
Sehabis shalat ashar ada wa masuk dari seorang teman komunitas yang menyampaikan "Pak abu ada kumpulan dadakan di jln. Ini".
Cucu balas, "siap meluncur"
Alhamdulillah cucu sudah mau berangkat ke sebuah ekspedisi yang kebetulan lewat jln tersebut, sampai di lokasi cucu bertemu kawan-kawan yang masya Allah para lelaki sejati, para lelaki pekerja keras, kerja buat menafkahi keluarga mereka.
Dari mana cucu tahu? Dari bincang-bincang mendalam berkaitan dengan pekerjaan kita masing-masing.
Insya Allah jum'at ini touring lagi
Sabtu besok touring lagi ke banyumas dan lanjut ke DIY pakai motuba si kibar namanya.
Yang mau kopdar di DIY silahkan merapat ada majalah atau buku gratis Insya Allah
#Mendulang_manfaat_dalam_touring
Bagaimana agar touring kita berpahala?
-Touring dalam rangka berubadah
-Touring dalam rangka menafkahi keluarga
-Touring dalam rangka menyambung silaturahmi
-Touring dalam rangka mendapat pengalaman dan ilmu baru yang bermanfaat bagi dunia dan akherat
- Dll
Senin kemarin cucu ke lembang selama tiga hari, rabu malam sudah sampai di rumah, salah satu yang didapat adalah sedikit tips bisnis dari kawan komunitas yang kopdar di sana.
Beliau punya usaha kuliner dan punya sebuah ruko percis di sebrang masjid agung lembang, namun yang unik beliau mulai buka jam 11.00 siang, pas cucu tanya kok siang? Ia menjawab:
"Soalnya dari pagi sampai jam 11-an ruko disewain ke penjual bubur, dan alhamdulillah ada pemasukan juga dari sini".
Apa yang di dapat? Cerdasss
Ruko jadi passive income, jualan tetap jalan dan rame meskipun jam 11 baru buka, waktu yang sisa bisa bersama keluarga.
Dari segi promosipun saling menguntungkan, pembeli bubur tahu ada produk lain mulai jam 11 dan pembeli produk ini tahu bahwa pagi ada jualan bubur.
Mungkin bisa jadi inspirasi bagi mbah yang punya ruko.
Touring kamis pagi sd sore kemarin
keberkahan penghasilan
Pagi-pagi ke kab. Tetangga, ke singaparna....rencana mau tune up si kibar buat persiapan touring jum'at ini dan sabtu besok ke banyumas lanjut DIY, sekalian silaturahmi ke teman komunitas yang ada di wilayah itu, dan bengkelnyapun rekomendasi dari teman tersebut.
Akhirnya sampai di bengkel, bengkel tanpa plang, tapi pas masuk penuh mobil berjejer, ruame.
Ketemu dengan pemilik bengkel, kenalan, ngobrol-ngobrol dst.
Pengerjaannya luar biasa Masya Allah pokoknya dan ternyata pemilik bengkel tempat lahirnya berasal dari daerah yang sama dengan cucu, akhirnya tambah akrab.
Cucu bertanya sama beliau:
Sejak kapan buka bengkel? Dan kenapa tak pakai plang?
Beliau menjawab:
Saya belum PD pak pasang plang, tempatnya belum nyaman buat konsumen, malu klo masih begini.
Saya buka bengkel sejak 2012 dan sebelumnya dari tahun 2004-an jadi mekanik angkot di bandung, di tempat kakak, ada sekitar 500-an angkot.
Namun sejak BBM naik pada saat itu, plus beberapa angkot disita leasing karena tidak sanggup cicilannya, mulailah angkot berkurang dan jarang angkot yang diservis.
Tidak tiap hari ada angkot yang diservis, tapi tetap saya digaji tiap bulan, saya merasa "Makan gaji buta" dan membuat hati saya tidak tenang dan nyaman, tak bekerja tapi tetap dapat gaji, takut tidak barokah pak, akhirnya saya mundur dan mulai buka bengkel ini".
Mendengar jawaban beliau cucu hanya menjawab "Masya Allah barakallahufiikum".
Kopdar dadakan sehabis ashar.
Sehabis shalat ashar ada wa masuk dari seorang teman komunitas yang menyampaikan "Pak abu ada kumpulan dadakan di jln. Ini".
Cucu balas, "siap meluncur"
Alhamdulillah cucu sudah mau berangkat ke sebuah ekspedisi yang kebetulan lewat jln tersebut, sampai di lokasi cucu bertemu kawan-kawan yang masya Allah para lelaki sejati, para lelaki pekerja keras, kerja buat menafkahi keluarga mereka.
Dari mana cucu tahu? Dari bincang-bincang mendalam berkaitan dengan pekerjaan kita masing-masing.
Insya Allah jum'at ini touring lagi
Sabtu besok touring lagi ke banyumas dan lanjut ke DIY pakai motuba si kibar namanya.
Yang mau kopdar di DIY silahkan merapat ada majalah atau buku gratis Insya Allah
Bus Tua Bangka
"Bus Mercedes Benz Exs PATA thn 1974"
"Pada tgl 1-4 april 1974 Indonesia menjadi tuan rumah konfrensi PATA( Pacifik Area Travel Association) Ke-23 di jakarta,konfrensi itu di ikuti oleh 1500 peserta dari perusahaan di bidang pariwisata yang berasal dari 39 negara di asia pacifik.
"dalam acara tersebut panitia pata menyediakan bus mewah bermerakan Mercedes-Benz IndonesiaMercedes-Benz IndonesiaMercedes-Benz Indonesia jerman bult up Singapore,bus ini mengandalkan bermesin OM 352 yang dilengkapi power stering pada mesinya, dan sudah dilengkapi pendingin udara (AC) ,jendela geser (Naik Turun) dan sudah diterapkan technology pneumatic dor yg tercangih pada masa itu. Lalu bus ini Di beli Oleh perusahaan OBL EXpress, Bhayangkara dan Trias.
Sc: Bpk Hendro Dharmoyuwono selaku pemilik Po Safari Dharma Raya (OBL)
"Pada tgl 1-4 april 1974 Indonesia menjadi tuan rumah konfrensi PATA( Pacifik Area Travel Association) Ke-23 di jakarta,konfrensi itu di ikuti oleh 1500 peserta dari perusahaan di bidang pariwisata yang berasal dari 39 negara di asia pacifik.
"dalam acara tersebut panitia pata menyediakan bus mewah bermerakan Mercedes-Benz IndonesiaMercedes-Benz IndonesiaMercedes-Benz Indonesia jerman bult up Singapore,bus ini mengandalkan bermesin OM 352 yang dilengkapi power stering pada mesinya, dan sudah dilengkapi pendingin udara (AC) ,jendela geser (Naik Turun) dan sudah diterapkan technology pneumatic dor yg tercangih pada masa itu. Lalu bus ini Di beli Oleh perusahaan OBL EXpress, Bhayangkara dan Trias.
Sc: Bpk Hendro Dharmoyuwono selaku pemilik Po Safari Dharma Raya (OBL)
Wednesday, 12 June 2019
Mobil under 200jt
Mepet 200 jt
1. Serena C26 2013
2. Serena C25 2007 (cbu)
3. Toyota Noah 2006 (cbu)
4. Toyota Voxy 2006 (cbu)
5. Toyota alphard gen 1 (cbu)
6. Mercedes-Benz Vito 2000-an
7. Kia Sedona Diesel 2006
8. Nissan Elgrand 2006an
9. Honda Elysion
10. Peugeot 806 diesel
11. Peugeot 807 bensin
12. Toyota Estima 2009 nan
13. Toyota previa
(All mobil pintu geser semua ya)
1. Serena C26 2013
2. Serena C25 2007 (cbu)
3. Toyota Noah 2006 (cbu)
4. Toyota Voxy 2006 (cbu)
5. Toyota alphard gen 1 (cbu)
6. Mercedes-Benz Vito 2000-an
7. Kia Sedona Diesel 2006
8. Nissan Elgrand 2006an
9. Honda Elysion
10. Peugeot 806 diesel
11. Peugeot 807 bensin
12. Toyota Estima 2009 nan
13. Toyota previa
(All mobil pintu geser semua ya)
Peugeot 806
Range 90-100an bisa dapet yg mulus, suspensi? Ga ada lawan mbahhh. Part? ATPM Astra jaminan mbahhh. Commonrail pertama di Indonesia mbah, wani minum bio solar lhooo.
Dari kolong baris pertama ada lubang ac juga, baris kedua juga ada buat baris ke 3 mbahhh. Sy pake mobil ini udah 5 tahun, sblmnya ex bapake.
dalkot macet 1:10-11, dalkot ngetoll 12.5-13. Lukot full toll kaki sopan 22, lukot kaki berat 18-19. Tangki 80L, bekasi-semarang-jepara-bekasi ra usah refuel mbah
Dari kolong baris pertama ada lubang ac juga, baris kedua juga ada buat baris ke 3 mbahhh. Sy pake mobil ini udah 5 tahun, sblmnya ex bapake.
dalkot macet 1:10-11, dalkot ngetoll 12.5-13. Lukot full toll kaki sopan 22, lukot kaki berat 18-19. Tangki 80L, bekasi-semarang-jepara-bekasi ra usah refuel mbah
Honda Elysion
Mbah...
Kalau boleh kasih saran, mobil ini adalah gabungan 3 mobil Honda di kelas yang berbeda.
Mesin nya adopsi Honda CRV, Kaki-Kaki nya adopsi Accord dan Interior nya Adopsi dari Odyssey.
Jadi ga usah Khawatir menggunakan unit ini..
Bisa di pakai Harian, bahan bakar Harus Premium ya Mbah. Dikasih Pertamax Batuk.. sekali-kali boleh lah dikasih Pertalite. Tapi nyaman nya ya Premium.
Irit bensin nya dapat dan nyaman suspensi nya dapat.
Just info aja Mbah, ini unit saya pakai Mondar Mandir Bekasi - Denpasar selama 18 jam bensin habis 625.000 sekali jalan..
Dah gt aja..
Cari yang 2.4 yaa 😉
Kalau boleh kasih saran, mobil ini adalah gabungan 3 mobil Honda di kelas yang berbeda.
Mesin nya adopsi Honda CRV, Kaki-Kaki nya adopsi Accord dan Interior nya Adopsi dari Odyssey.
Jadi ga usah Khawatir menggunakan unit ini..
Bisa di pakai Harian, bahan bakar Harus Premium ya Mbah. Dikasih Pertamax Batuk.. sekali-kali boleh lah dikasih Pertalite. Tapi nyaman nya ya Premium.
Irit bensin nya dapat dan nyaman suspensi nya dapat.
Just info aja Mbah, ini unit saya pakai Mondar Mandir Bekasi - Denpasar selama 18 jam bensin habis 625.000 sekali jalan..
Dah gt aja..
Cari yang 2.4 yaa 😉
JLS
JLS.
Tonggak pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) Pulau Jawa dimulai pada 2002. Namun hingga 17 tahun kemudian atau di 2019 ini belum tersambung seluruhnya.
Khusus di Jawa Timur, Panjang lintasan JLS mencapai total 677,49 kilometer. Sejauh ini jalan yang sudah tergarap baru 384,46 km. Artinya, progres jalan yang masuk proyek strategis nasional itu baru 56,7 persen. Demikian juga di provinsi yang lain, belum seluruhnya tersambung.
Andaikan, beberapa tahun lagi tersambung dari Pandeglang (Banten) hingga Banyuwangi (Jawa Timur), akan memberikan kontribusi positif terhadap progress kemajuan daerah yang dilewati. Dengan kata lain, kemajuan bukan cuma milik mereka yang tinggal di Utara dan Tengah. Demikian pula, arus mobilitas orang & barang tidak menjadi beban Pantura maupun Tol Trans Jawa.
Setelah tahun kemarin sempat merasakan mulusnya Aspal JLS dari mBantul - Adipala. Tahun ini berkesempatan menjajal Ruas Tulungagung (tidak nyambung), Trenggalek - Pacitan. Asli Kwereeeen! Selain pegunungan, kita bisa langsung saksikan pemandangan laut kelas dunia. Sudah gitu, nggak rame pula.
Barangkali mbah-mbah di mari, mumpung masih ada di kampung halaman, ketika ingin kembali ke Ibu kota, bisa detour via JLS (alih-alih via Pantura/Tol Trans Jawa), meskipun masih belum tersambung seluruhnya. Mungkin mau merasakan atmosfer yang berbeda. Di mana di sebagian perjalanan, bisa menikmati keindahan ciptaan Gusti Allah yang maha kuasa...
#CeritaMudik2019
** Gambar cuma sakarin, diambil sekitar 30 Kilometer timur Pacitan.
Tonggak pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) Pulau Jawa dimulai pada 2002. Namun hingga 17 tahun kemudian atau di 2019 ini belum tersambung seluruhnya.
Khusus di Jawa Timur, Panjang lintasan JLS mencapai total 677,49 kilometer. Sejauh ini jalan yang sudah tergarap baru 384,46 km. Artinya, progres jalan yang masuk proyek strategis nasional itu baru 56,7 persen. Demikian juga di provinsi yang lain, belum seluruhnya tersambung.
Andaikan, beberapa tahun lagi tersambung dari Pandeglang (Banten) hingga Banyuwangi (Jawa Timur), akan memberikan kontribusi positif terhadap progress kemajuan daerah yang dilewati. Dengan kata lain, kemajuan bukan cuma milik mereka yang tinggal di Utara dan Tengah. Demikian pula, arus mobilitas orang & barang tidak menjadi beban Pantura maupun Tol Trans Jawa.
Setelah tahun kemarin sempat merasakan mulusnya Aspal JLS dari mBantul - Adipala. Tahun ini berkesempatan menjajal Ruas Tulungagung (tidak nyambung), Trenggalek - Pacitan. Asli Kwereeeen! Selain pegunungan, kita bisa langsung saksikan pemandangan laut kelas dunia. Sudah gitu, nggak rame pula.
Barangkali mbah-mbah di mari, mumpung masih ada di kampung halaman, ketika ingin kembali ke Ibu kota, bisa detour via JLS (alih-alih via Pantura/Tol Trans Jawa), meskipun masih belum tersambung seluruhnya. Mungkin mau merasakan atmosfer yang berbeda. Di mana di sebagian perjalanan, bisa menikmati keindahan ciptaan Gusti Allah yang maha kuasa...
#CeritaMudik2019
** Gambar cuma sakarin, diambil sekitar 30 Kilometer timur Pacitan.
Komunitas
Bagaimana berkomunitas bag.....(lupa, sudah keberapa kali soalnya hahaha).
Pada tulisan cucu tadi malam di group ini, cucu membahas bagaimana memanfaatkan group motuba untuk sebagai media memperbanyak saudara, kenapa kita butuh banyak saudara? Ini linknya:
https://m.facebook.com/groups/100556436766949?view=permalink&id=1495385900617322
Sebab seorang saudara yang mukmin bisa saling menolong, baik di dunia maupun di akherat.
Perbanyaklah saudara, minimal saudara kita akan mendo'akan kita Insya Allah.
Melalui komunitas kita bisa saling kenal, saling ketemu, kopdar dan selanjutnya bisa saling mengunjungi dan tolong menolong tentunya.
Pengalaman cucu setiap ke luar kota, cucu akan cari tahu adakah member komunitas di daerah tersebut, jika ada cucu akan berusaha mengunjungi rumahnya.
Dan setiap kali ke Lembang cucu pasti mampir ke rekan-rekan yang ada di sekitar sini, alhamdulillah ada 4 orang yang cucu kunjungi salah satunya dalam photo ini, ia seorang pengusaha muda dalam bidang kuliner di wilayah bandung dan sekitarnya
Diantara hak saudara kita adalah saling tolong menolong.
Saling tolong menolong cakupannya luas, tidak hanya tolong menolong saat ada trouble di jalan, namun dalam hal lainpun bisa.
Salah satunya adalah "membeli barang saudara kita".
Selama cucu berkomunitas banyak kenalan yang memiliki usaha dan berkerja dalam bidang tertentu.
Ingat bukan minta / berharap gratis ya, sebab itu bagian dari sikap "meminta-minta" yang diharamkan syariat jika memang ia mampu.
Klo berpergian ke luar kota, jika waktu makan akan mampir di warung makan teman yang di kenal, ternyata sudah agak lapar dan juga jarak masih beberapa km lagi, cucu biasanya tetap berusaha makan di teman komunitas tersebut.
Klo ke lembang cucu beli batagor ini, untuk karpet atau surpet di rumah cucupun beli di teman komunitas bahkan sudah 7 kali beli surpet, tidak banyak adu tawar harga dan tidak ada ketakutan dikibuli tentunya, begitupun beli sparepart kendaraan ke member komunitas tentu lebih baik, dan tentunya ada referensi dari member lain.
Dan hal seperti ini sebagian dari saling menolong, saling memajukan.
Dan pahalanya bisa berlipat, kok bisa?
Cucu kasih ilustrasi sederhana, sedekah misalnya.
Jika kita sedekah ke siapa saja asalkan ia berhak, kita hanya dapat pahala sedekah saja
Namun jika kita bersedekah ke tetangga yang membutuhkan maka dua pahala, pahala sedekah dan pahala berbuat baik ke tetangga
Apalagi jika tetangganya itu adalah kerabat maka, pahalanya tiga : Pahala sedekah, pahala berbuat baik ke tetangga dan pahala menyambung silaturahmi.
Atau mungkin di motuba bisa diinisiasi ada daftar list member beserta jenis usahanya sehingga bisa saling membantu, tentu harus ada pengecekan kebenaran dan integritasnya.
Semoga bermanfaat
Pada tulisan cucu tadi malam di group ini, cucu membahas bagaimana memanfaatkan group motuba untuk sebagai media memperbanyak saudara, kenapa kita butuh banyak saudara? Ini linknya:
https://m.facebook.com/groups/100556436766949?view=permalink&id=1495385900617322
Sebab seorang saudara yang mukmin bisa saling menolong, baik di dunia maupun di akherat.
Perbanyaklah saudara, minimal saudara kita akan mendo'akan kita Insya Allah.
Melalui komunitas kita bisa saling kenal, saling ketemu, kopdar dan selanjutnya bisa saling mengunjungi dan tolong menolong tentunya.
Pengalaman cucu setiap ke luar kota, cucu akan cari tahu adakah member komunitas di daerah tersebut, jika ada cucu akan berusaha mengunjungi rumahnya.
Dan setiap kali ke Lembang cucu pasti mampir ke rekan-rekan yang ada di sekitar sini, alhamdulillah ada 4 orang yang cucu kunjungi salah satunya dalam photo ini, ia seorang pengusaha muda dalam bidang kuliner di wilayah bandung dan sekitarnya
Diantara hak saudara kita adalah saling tolong menolong.
Saling tolong menolong cakupannya luas, tidak hanya tolong menolong saat ada trouble di jalan, namun dalam hal lainpun bisa.
Salah satunya adalah "membeli barang saudara kita".
Selama cucu berkomunitas banyak kenalan yang memiliki usaha dan berkerja dalam bidang tertentu.
Ingat bukan minta / berharap gratis ya, sebab itu bagian dari sikap "meminta-minta" yang diharamkan syariat jika memang ia mampu.
Klo berpergian ke luar kota, jika waktu makan akan mampir di warung makan teman yang di kenal, ternyata sudah agak lapar dan juga jarak masih beberapa km lagi, cucu biasanya tetap berusaha makan di teman komunitas tersebut.
Klo ke lembang cucu beli batagor ini, untuk karpet atau surpet di rumah cucupun beli di teman komunitas bahkan sudah 7 kali beli surpet, tidak banyak adu tawar harga dan tidak ada ketakutan dikibuli tentunya, begitupun beli sparepart kendaraan ke member komunitas tentu lebih baik, dan tentunya ada referensi dari member lain.
Dan hal seperti ini sebagian dari saling menolong, saling memajukan.
Dan pahalanya bisa berlipat, kok bisa?
Cucu kasih ilustrasi sederhana, sedekah misalnya.
Jika kita sedekah ke siapa saja asalkan ia berhak, kita hanya dapat pahala sedekah saja
Namun jika kita bersedekah ke tetangga yang membutuhkan maka dua pahala, pahala sedekah dan pahala berbuat baik ke tetangga
Apalagi jika tetangganya itu adalah kerabat maka, pahalanya tiga : Pahala sedekah, pahala berbuat baik ke tetangga dan pahala menyambung silaturahmi.
Atau mungkin di motuba bisa diinisiasi ada daftar list member beserta jenis usahanya sehingga bisa saling membantu, tentu harus ada pengecekan kebenaran dan integritasnya.
Semoga bermanfaat
Monday, 10 June 2019
Unnamed road
Berbagi penggalaman Pulang maen sama yg pulang mudik kemaren mbah,,
Kemaren sy pulang dari pantai Pangandaran jam 13an siang,, sampe Cikampek jam 05 subuh mbah,,itu termasuk istirahat 3x di perjalanan,,
Nah yg sy mau bagikan dan tanyakan disini ialah jalan Alternatif pas sebelum Jalan Gentong yg "Hororr" macet ny,, pas di dekat Samsat ciawi ini gejil Dialihkan sama Google map lewat jalan pintas seperti Foto di bawah ini,, pas sampe disanan jam 18 an,,
Masuk ke jalan itu baru beberapa ratus meter Mobil genjil di portal sama anak anak kampung sana mbah,, diminta saweran ny buat lintas jalan,, genjil sih ya biasa aja perasaan ny ,, wajar lah setahun sekali pikir genjil,, eh gatau ny beberapa ratus meter kemudian ada portalan lagi dan lg tiap beberapa Meter ny malah makin ke dalam jalan itu ny,, genjil hitung hitung sih Lebih dari 50an portalan ny,,soal ny ada yg jarak ny hanya beberapa meter saja tiap portalan ny,, mana ada yg mortal pas Totoang sawah,, totoang kebun,, pas tanjakan,,pas turunan,, pas masuk desa,, n pas tengah desa,, pas keluar desa,, pusing Plus Serem mbah,, serasa masuk ke jaman primitip pokok ny,, mana jalan ny Exstar Exstrreem mbah Tanjakan Curam disertai belokan tajam dan kegelapan malam mbah,, pokok ny genjil gak mau masuk kejalan itu lg kalo ga terpaksa mbah,,
Masuk deket samsat ciawi dan keluar pas polsek kadipaten Tasik mbah,, adakah Mbah mbah yg orang sana? Itu kenapa ga ditertibkan mbah yg mortal minta minta dijalan alternatif tersebut? dan itu nama ny daerah apa mbah?,, soal ny kalo di Kampung genjil yg mortal atau minta minta dijalan paling pas pertigaan jalan saja mbah,, sambil ngatur lalulintas juga,, itu aja pernah di larang pas Kapolres karawang ny ny Bpk Hendy yg terkenal dengan Jarogan ny ,, "Tembak Kaki atau Tembak Mati " buat Begal jalanan
Sebelum ny maaf ya mbah kalo ada yg tersinggung dengan postingan genjil,, genjil sekedar berbagi pengalaman genjil dihalan kemarin ini
Kemaren sy pulang dari pantai Pangandaran jam 13an siang,, sampe Cikampek jam 05 subuh mbah,,itu termasuk istirahat 3x di perjalanan,,
Nah yg sy mau bagikan dan tanyakan disini ialah jalan Alternatif pas sebelum Jalan Gentong yg "Hororr" macet ny,, pas di dekat Samsat ciawi ini gejil Dialihkan sama Google map lewat jalan pintas seperti Foto di bawah ini,, pas sampe disanan jam 18 an,,
Masuk ke jalan itu baru beberapa ratus meter Mobil genjil di portal sama anak anak kampung sana mbah,, diminta saweran ny buat lintas jalan,, genjil sih ya biasa aja perasaan ny ,, wajar lah setahun sekali pikir genjil,, eh gatau ny beberapa ratus meter kemudian ada portalan lagi dan lg tiap beberapa Meter ny malah makin ke dalam jalan itu ny,, genjil hitung hitung sih Lebih dari 50an portalan ny,,soal ny ada yg jarak ny hanya beberapa meter saja tiap portalan ny,, mana ada yg mortal pas Totoang sawah,, totoang kebun,, pas tanjakan,,pas turunan,, pas masuk desa,, n pas tengah desa,, pas keluar desa,, pusing Plus Serem mbah,, serasa masuk ke jaman primitip pokok ny,, mana jalan ny Exstar Exstrreem mbah Tanjakan Curam disertai belokan tajam dan kegelapan malam mbah,, pokok ny genjil gak mau masuk kejalan itu lg kalo ga terpaksa mbah,,
Masuk deket samsat ciawi dan keluar pas polsek kadipaten Tasik mbah,, adakah Mbah mbah yg orang sana? Itu kenapa ga ditertibkan mbah yg mortal minta minta dijalan alternatif tersebut? dan itu nama ny daerah apa mbah?,, soal ny kalo di Kampung genjil yg mortal atau minta minta dijalan paling pas pertigaan jalan saja mbah,, sambil ngatur lalulintas juga,, itu aja pernah di larang pas Kapolres karawang ny ny Bpk Hendy yg terkenal dengan Jarogan ny ,, "Tembak Kaki atau Tembak Mati " buat Begal jalanan
Sebelum ny maaf ya mbah kalo ada yg tersinggung dengan postingan genjil,, genjil sekedar berbagi pengalaman genjil dihalan kemarin ini
Saturday, 8 June 2019
Motor Pertamaku
MOTOR PERJUANGAN
Honda Grand buntung 94, dibelikan bekas oleh ibu tahun 1998 senilai 3,5 juta dari uang hasil kerja jadi baby sitter di luar negeri.
Sejak itu mengantarkan kuliah di UGM wira-wiri, buat kulakan kacang rempeyek di Bantul, muter jualan stiker kampus se Jogja, jualan batik, celana gunung, jaket.. kubuat ngangkut ayam kampung pakai kronjot bambu. Semua biar bisa mandiri, bayar kuliah dan makan, jadi anak yatim harus tau diri, pantang jadi beban orang lain.
Motor ini juga jadi saksi, ketika dulu ibuku sakit tumor kandungan, motor ini yang nganter wira-wiri mencari obat hingga bertahun-tahun. Usai hujan jalan licin, motor ini juga yang terpleset membuat aku dan ibu terpental di aspal usai mengambil obat di jalan Wates.
Tidak dijual, masih bisa jalan, tiap hari dia nongkrong di Tengkleng HOHAH, nginep disana.. menanti datang para pelanggan
Semua punya kisah kehidupan, engkau pun begitu. Tercatat jadi sejarah kita masing-masing
Walau tua tapi jadi legenda.. motor ini tak akan iri ketika hari ini mobilku lewat disampingnya mengantar ibu.
Karena kehormatan, kebanggaan penuh kenangan hanya ada dipundaknya.. bukan di dalam mobil yang empuk, kinclong dan wangi baunya..
Honda Grand buntung 94, dibelikan bekas oleh ibu tahun 1998 senilai 3,5 juta dari uang hasil kerja jadi baby sitter di luar negeri.
Sejak itu mengantarkan kuliah di UGM wira-wiri, buat kulakan kacang rempeyek di Bantul, muter jualan stiker kampus se Jogja, jualan batik, celana gunung, jaket.. kubuat ngangkut ayam kampung pakai kronjot bambu. Semua biar bisa mandiri, bayar kuliah dan makan, jadi anak yatim harus tau diri, pantang jadi beban orang lain.
Motor ini juga jadi saksi, ketika dulu ibuku sakit tumor kandungan, motor ini yang nganter wira-wiri mencari obat hingga bertahun-tahun. Usai hujan jalan licin, motor ini juga yang terpleset membuat aku dan ibu terpental di aspal usai mengambil obat di jalan Wates.
Tidak dijual, masih bisa jalan, tiap hari dia nongkrong di Tengkleng HOHAH, nginep disana.. menanti datang para pelanggan
Semua punya kisah kehidupan, engkau pun begitu. Tercatat jadi sejarah kita masing-masing
Walau tua tapi jadi legenda.. motor ini tak akan iri ketika hari ini mobilku lewat disampingnya mengantar ibu.
Karena kehormatan, kebanggaan penuh kenangan hanya ada dipundaknya.. bukan di dalam mobil yang empuk, kinclong dan wangi baunya..
Pasien dan Dokter
Allahu Akbar...gak jenuh bacanya...
Kami sedang antri periksa kesehatan. Dokter yang kami kunjungi ini termasuk dokter sepuh –berusia sekitar tujuh puluhan- spesialis penyakit...
“Silakan duduk,” sambut dr.Paulus.
Aku duduk di depan meja kerjanya, mengamati pria sepuh berkacamata ini yang sedang sibuk menulis identitasku di kartu pasien.
“Apa yang dirasakan, Mas?”
Aku pun bercerita tentang apa yang kualami sejak 2013 hingga saat ini. Mulai dari awal merasakan sakit maag, peristiwa-peristiwa kram perut, ambruk berkali-kali, gejala dan vonis tipes, pengalaman opnam dan endoskopi, derita GERD, hingga tentang radang duodenum dan praktek tata pola makan Food Combining yang kulakoni.
“Kalau kram perutnya sudah enggak pernah lagi, Pak,” ungkapku, “Tapi sensasi panas di dada ini masih kerasa, panik juga cemas, mules, mual. Kalau telat makan, maag saya kambuh. Apalagi setelah beberapa bulan tata pola makan saya amburadul lagi.”
“Tapi buat puasa kuat ya?”
“Kuat, Pak.”
“Orang kalau kuat puasa, harusnya nggak bisa kena maag!”
Aku terbengong, menunggu penjelasan.
“Asam lambung itu,” terang Pak Paulus, “Diaktifkan oleh instruksi otak kita. Kalau otak kita bisa mengendalikan persepsi, maka asam lambung itu akan nurut sendiri. Dan itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang puasa.”
“Maksudnya, Pak?”
“Orang puasa ‘kan malamnya wajib niat to?”
“Njih, Pak.”
“Nah, niat itulah yang kemudian menjadi kontrol otak atas asam lambung. Ketika situ sudah bertekad kuat besok mau puasa, besok nggak makan sejak subuh sampai maghrib, itu membuat otak menginstruksikan kepada fisik biar kuat, asam lambung pun terkendali. Ya kalau sensasi lapar memang ada, namanya juga puasa. Tapi asam lambung tidak akan naik, apalagi sampai parah. Itu syaratnya kalau situ memang malamnya sudah niat mantap. Kalau cuma di mulut bilang mau puasa tapi hatinya nggak mantap, ya tetap nggak kuat. Makanya niat itu jadi kewajiban, ‘kan?”
“Iya, ya, Pak,” aku manggut-manggut nyengir.
“Manusia itu, Mas, secara ilmiah memang punya tenaga cadangan hingga enam puluh hari. Maksudnya, kalau orang sehat itu bisa tetap bertahan hidup tanpa makan dalam keadaan sadar selama dua bulan. Misalnya puasa dan buka-sahurnya cuma minum sedikit. Itu kuat. Asalkan tekadnya juga kuat.”
Aku melongo lagi.
“Makanya, dahulu raja-raja Jawa itu sebelum jadi raja, mereka tirakat dulu. Misalnya puasa empat puluh hari. Bukanya cuma minum air kali. Itu jaman dulu ya, waktu kalinya masih bersih. Hahaha,” ia tertawa ringan, menambah rona wajahnya yang memang kelihatan masih segar meski keriput penanda usia.
Kemudian ia mengambil sejilid buku di rak sebelah kanan meja kerjanya. Ya, ruang praktek dokter dengan rak buku. Keren sekali. Aku lupa judul dan penulisnya. Ia langsung membuka satu halaman dan menunjukiku beberapa baris kalimat yang sudah distabilo hijau.
“Coba baca, Mas: ‘mengatakan adalah mengundang, memikirkan adalah mengundang, meyakini adalah mengundang’. Jadi kalau situ memikirkan; ‘ah, kalau telat makan nanti asam lambung saya naik’, apalagi berulang-ulang mengatakan dan meyakininya, ya situ berarti mengundang penyakit itu. Maka benar kata orang-orang itu bahwa perkataan bisa jadi doa. Nabi Musa itu, kalau kerasa sakit, langsung mensugesti diri; ah sembuh. Ya sembuh. Orang-orang debus itu nggak merasa sakit saat diiris-iris kan karena sudah bisa mengendalikan pikirannya. Einstein yang nemuin bom atom itu konon cuma lima persen pendayagunaan otaknya. Jadi potensi otak itu luar biasa,” papar Pak Paulus.
“Jadi kalau jadwal makan sembarangan berarti sebenarnya nggak apa-apa ya, Pak?”
“Nah, itu lain lagi. Makan harus tetap teratur, ajeg, konsisten. Itu agar menjaga aktivitas asam lambung juga. Misalnya situ makan tiga kali sehari, maka jarak antara sarapan dan makan siang buatla sama dengan jarak antara makan siang dan makan malam. Misalnya, sarapan jam enam pagi, makan siang jam dua belas siang, makan malam jam enam petang. Kalau siang, misalnya jam sebelas situ rasanya nggak sempat makan siang jam dua belas, ya niatkan saja puasa sampai sore. Jangan mengundur makan siang ke jam dua misalnya, ganti aja dengan minum air putih yang banyak. Dengan pola yang teratur, maka organ di dalam tubuh pun kerjanya teratur. Nah, pola teratur itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang yang puasa dengan waktu buka dan sahurnya.”
“Ooo, gitu ya Pak,” sahutku baru menyadari.
“Tapi ya itu tadi. Yang lebih penting adalah pikiran situ, yakin nggak apa-apa, yakin sembuh. Allah sudah menciptakan tubu kita untuk menyembuhkan diri sendiri, ada mekanismenya, ada enzim yang bekerja di dalam tubuh untuk penyembuhan diri. Dan itu bisa diaktifkan secara optimal kalau pikiran kita optimis. Kalau situ cemas, takut, kuatir, justru imunitas situ turun dan rentan sakit juga.”
Pak Paulus mengambil beberapa jilid buku lagi, tentang ‘enzim kebahagiaan’ endorphin, tentang enzim peremajaan, dan beberapa tema psiko-medis lain tulisan dokter-dokter Jepang dan Mesir.
“Situ juga berkali-kali divonis tipes ya?”
“Iya, Pak.”
“Itu salah kaprah.”
“Maksudnya?”
“Sekali orang kena bakteri thypoid penyebab tipes, maka antibodi terhadap bakteri itu bisa bertahan dua tahun. Sehingga selama dua tahun itu mestinya orang tersebut nggak kena tipes lagi. Bagi orang yang fisiknya kuat, bisa sampai lima tahun. Walaupun memang dalam tes widal hasilnya positif, tapi itu bukan tipes. Jadi selama ini banyak yang salah kaprah, setahun sampai tipes dua kali, apalagi sampai opnam. Itu biar rumah sakitnya penuh saja. Kemungkinan hanya demam biasa.”
“Haah?”
“Iya Mas. Kalaupun tipes, nggak perlu dirawat di rumah sakit sebenarnya. Asalkan dia masih bisa minum, cukup istirahat di rumah dan minum obat tipes. Sembuh sudah. Dulu, pernah di RS Sardjito, saya anjurkan agar belasan pasien tipes yang nggak mampu, nggak punya asuransi, rawat jalan saja. Yang penting tetep konsumsi obat dari saya, minum yang banyak, dan tiap hari harus cek ke rumah sakit, biayanya gratis. Mereka nurut. Itu dalam waktu maksimal empat hari sudah pada sembuh. Sedangkan pasien yang dirawat inap, minimal baru bisa pulang setelah satu minggu, itupun masih lemas.”
“Tapi ‘kan pasien harus bedrest, Pak?”
“Ya ‘kan bisa di rumah.”
“Tapi kalau nggak pakai infus ‘kan lemes terus Pak?”
“Nah situ nggak yakin sih. Saya yakinkan pasien bahwa mereka bisa sembuh. Asalkan mau nurut dan berusaha seperti yang saya sarankan itu. Lagi-lagi saya bilang, kekuatan keyakinan itu luar biasa lho, Mas.”
Dahiku berkernyit. Menunggu lanjutan cerita.
“Dulu,” lanjut Pak Paulus, “Ada seorang wanita kena kanker payudara. Sebelah kanannya diangkat, dioperasi di Sardjito.
Nggak lama, ternyata payudara kirinya kena juga. Karena nggak segera lapor dan dapat penanganan, kankernya merembet ke paru-paru dan jantung. Medis di Sardjito angkat tangan.
Dia divonis punya harapan hidup maksimal hanya empat bulan.”
“Lalu, Pak?” tanyaku antusias.
“Lalu dia kesini ketemu saya. Bukan minta obat atau apa.
Dia cuma nanya; ‘Pak Paulus, saya sudah divonis maksimal empat bulan.
Kira-kira bisa nggak kalau diundur jadi enam bulan?’
Saya heran saat itu, saya tanya kenapa.
Dia bilang bahwa enam bulan lagi anak bungsunya mau nikah, jadi pengen ‘menangi’ momen itu.”
“Waah.. Lalu, Pak?”
“Ya saya jelaskan apa adanya. Bahwa vonis medis itu nggak seratus persen, walaupun prosentasenya sampai sembilan puluh sembilan persen,
tetap masih ada satu persen berupa kepasrahan kepada Tuhan yang bisa mengalahkan vonis medis sekalipun.
Maka saya bilang; sudah Bu, situ nggak usah mikir bakal mati empat bulan lagi.
Justru situ harus siap mental, bahwa hari ini atau besok situ siap mati.
Kapanpun mati, siap!
Begitu, situ pasrah kepada Tuhan, siap menghadap Tuhan kapanpun. Tapi harus tetap berusaha bertahan hidup.”
Aku tambah melongo. Tak menyangka ada nasehat macam itu.
Kukira ia akan memotivasi si ibu agar semangat untuk sembuh, malah disuruh siap mati kapanpun.
O iya, mules mual dan berbagai sensasi ketidaknyamanansudah tak kurasakan lagi.
“Dia mau nurut. Untuk menyiapkan mental siap mati kapanpun itu dia butuh waktu satu bulan.
Dia bilang sudah mantap, pasrah kepada Tuhan bahwa dia siap.
Dia nggak lagi mengkhawatirkan penyakit itu, sudah sangat enjoy.
Nah, saat itu saya cuma kasih satu macam obat. Itupun hanya obat anti mual biar dia tetap bisa makan dan punya energi untuk melawan kankernya.
Setelah hampir empat bulan, dia check-up lagi ke Sardjito dan di sana dokter yang meriksa geleng-geleng. Kankernya sudah berangsur-angsur hilang!”
“Orangnya masih hidup, Pak?”
“Masih. Dan itu kejadian empat belas tahun lalu.”
“Wah, wah, wah..”
“Kejadian itu juga yang menjadikan saya yakin ketika operasi jantung dulu.”
“Lhoh, njenengan pernah Pak?”
“Iya.
Dulu saya operasi bedah jantung di Jakarta. Pembuluhnya sudah rusak. Saya ditawari pasang ring.
Saya nggak mau. Akhirnya diambillah pembuluh dari kaki untuk dipasang di jantung.
Saat itu saya yakin betul sembuh cepat. Maka dalam waktu empat hari pasca operasi, saya sudah balik ke Jogja, bahkan dari bandara ke sini saya nyetir sendiri.
Padahal umumnya minimal dua minggu baru bisa pulang.
Orang yang masuk operasi yang sama bareng saya baru bisa pulang setelah dua bulan.”
Pak Paulus mengisahkan pengalamannya ini dengan mata berbinar. Semangatnya meluap-luap hingga menular ke pasiennya ini. Jujur saja, penjelasan yang ia paparkan meningkatkan harapan sembuhku dengan begitu drastis.
Persis ketika dua tahun lalu pada saat ngobrol dengan Bu Anung tentang pola makan dan kesehatan. Semangat menjadi kembali segar!
“Tapi ya nggak cuma pasrah terus nggak mau usaha.
Saya juga punya kenalan dokter,” lanjutnya,
“Dulu tugas di Bethesda, aslinya Jakarta, lalu pindah mukim di Tennessee, Amerika.
Di sana dia kena kanker stadium empat. Setelah divonis mati dua bulan lagi, dia akhirnya pasrah dan pasang mental siap mati kapanpun.
Hingga suatu hari dia jalan-jalan ke perpustakaan, dia baca-baca buku tentang Afrika.
Lalu muncul rasa penasaran, kira-kira gimana kasus kanker di Afrika.
Dia cari-cari referensi tentang itu, nggak ketemu. Akhirnya dia hubungi kawannya, seorang dokter di Afrika Tengah.
Kawannya itu nggak bisa jawab.
Lalu dihubungkan langsung ke kementerian kesehatan sana. Dari kementerian, dia dapat jawaban mengherankan, bahwa di sana nggak ada kasus kanker.
Nah dia pun kaget, tambah penasaran.”
Pak Paulus jeda sejenak. Aku masih menatapnya penuh penasaran juga, “Lanjut, Pak,” benakku.
“Beberapa hari kemudian dia berangkat ke Afrika Tengah.
Di sana dia meneliti kebiasaan hidup orang-orang pribumi. Apa yang dia temukan?
Orang-orang di sana makannya sangat sehat.
Yaitu sayur-sayuran mentah, dilalap, nggak dimasak kayak kita.
Sepiring porsi makan itu tiga perempatnya sayuran, sisanya yang seperempat untuk menu karbohidrat. Selain itu, sayur yang dimakan ditanam dengan media yang organik. Pupuknya organik pake kotoran hewan dan sisa-sisa tumbuhan.
Jadi ya betul-betul sehat.
Nggak kayak kita, sudah pupuknya pakai yang berbahaya, eh pakai dimasak pula. Serba salah kita.
Bahkan beras merah dan hitam yang sehat-sehat itu, kita nggak mau makan.
Malah kita jadikan pakan burung, ya jadinya burung itu yang sehat, kitanya sakit-sakitan.”
Keterangan ini mengingatkanku pada obrolan dengan Bu Anung tentang sayur mayur, menu makanan serasi, hingga beras sehat. Pas sekali.
“Nah dia yang awalnya hanya ingin tahu, akhirnya ikut-ikutan.
Dia tinggal di sana selama tiga mingguan dan menalani pola makan seperti orang-orang Afrika itu.”
“Hasilnya, Pak?”
“Setelah tiga minggu, dia kembali ke Tennessee.
Dia mulai menanam sayur mayur di lahan sempit dengan cara alami.
Lalu beberapa bulan kemudian dia check-up medis lagi untuk periksa kankernya,”
“Sembuh, Pak?”
“Ya! Pemeriksaan menunjukkan kankernya hilang.
Kondisi fisiknya berangsur-angsur membaik. Ini buki bahwa keyakinan yang kuat, kepasrahan kepada Tuhan, itu energi yang luar biasa.
Apalagi ditambah dengan usaha yang logis dan sesuai dengan fitrah tubuh.
Makanya situ nggak usah cemas, nggak usah takut..”
Takjub, tentu saja.
Pada momen ini Pak Paulus menghujaniku dengan pengalaman-pengalamannya di dunia kedokteran, tentang kisah-kisah para pasien yang punya optimisme dan pasien yang pesimis.
Aku jadi teringat kisah serupa yang menimpa alumni Madrasah Huffadh Al-Munawwir, pesantren tempatku belajar saat ini.
Singkatnya, santri ini mengidap tumor ganas yang bisa berpindah-pindah benjolannya.
Ia divonis dokter hanya mampu bertahan hidup dua bulan. Terkejut atas vonis ini, ia misuh-misuh di depan dokter saat itu.
Namun pada akhirnya ia mampu menerima kenyataan itu.
Ia pun bertekad menyongsong maut dengan percaya diri dan ibadah. Ia sowan ke Romo Kiai, menyampaikan maksudnya itu.
Kemudian oleh Romo Kiai, santri ini diijazahi (diberi rekomendasi amalan)
Riyadhoh Qur’an, yakni amalan membaca Al-Quran tanpa henti selama empat puluh hari penuh, kecuali untuk memenuhi hajat dan kewajiban primer.
Riyadhoh pun dimulai. Ia lalui hari-hari dengan membaca Al-Quran tanpa henti.
Persis di pojokan aula Madrasah Huffadh yang sekarang. Karena merasa begitu dingin, ia jadikan karpet sebagai selimut.
Hari ke tiga puluh, ia sering muntah-muntah, keringatnya pun sudah begitu bau.
Bacin, mirip bangkai tikus,kenang narasumber yang menceritakan kisah ini padaku. Hari ke tiga puluh lima, tubuhnya sudah nampak lebih segar, dan ajaibnya; benjolan tumornya sudah hilang.
Selepas rampung riyadhoh empat puluh hari itu, dia kembali periksa ke rumah sakit di mana ia divonis mati.
Pihak rumah sakit pun heran.
Penyakit pemuda itu sudah hilang, bersih, dan menunjukkan kondisi vital yang sangat sehat!
Aku pribadi sangat percaya bahwa gelombang yang diciptakan oleh ritual ibadah bisa mewujudkan energi positif bagi fisik.
Khususnya energi penyembuhan bagi mereka yang sakit.
Memang tidak mudah untuk sampai ke frekuensi itu, namun harus sering dilatih. Hal ini diiyakan oleh Pak Paulus.
“Untuk melatih pikiran biar bisa tenang itu cukup dengan pernapasan.
Situ tarik napas lewat hidung dalam-dalam selama lima detik, kemudian tahan selama tiga detik. Lalu hembuskan lewat mulut sampai tuntas. Lakukan tujuh kali setiap sebelum Shubuh dan sebelum Maghrib.
Itu sangat efektif. Kalau orang pencak, ditahannya bisa sampai tuuh detik.
Tapi kalau untuk kesehatan ya cukup tiga detik saja.”
Nah, anjuran yang ini sudah kupraktekkan sejak lama. Meskipun dengan tata laksana yang sedikit berbeda.
Terutama untuk mengatasi insomnia. Memang ampuh. Yakni metode empat-tujuh-delapan.
Ketika merasa susah tidur alias insomnia, itu pengaruh pikiran yang masih terganggu berbagai hal.
Maka pikiran perlu ditenangkan, yakni dengan pernapasan.
Tak perlu obat, bius, atau sejenisnya, murah meriah.
Pertama, tarik napas lewat hidung sampai detik ke empat, lalu tahan sampai detik ke tujuh, lalu hembuskan lewat mulut pada detik ke delapan. Ulangi sebanyak empat sampai lima kali.
Memang iya mata kita tidak langsung terpejam ngantuk, tapi pikiran menadi rileks dan beberapa menit kemudian tanpa terasa kita sudah terlelap.
Awalnya aku juga agak ragu, tapi begitu kucoba, ternyata memang ampuh. Bahkan bagi yang mengalami insomnia sebab rindu akut sekalipun.
“Gelombang yang dikeluarkan oleh otak itu punya energi sendiri, dan itu bergantung dari seberapa yakin tekad kita dan seberapa kuat konsentrasi kita,” terangnya,
“Jadi kalau situ sholat dua menit saja dengan khusyuk, itu sinyalnya lebih bagus ketimbang situ sholat sejam tapi pikiran situ kemana-mana, hehehe.”
Duh, terang saja aku tersindir di kalimat ini.
“Termasuk dalam hal ini adalah keampuhan sholat malam.
Sholat tahajud. Itu ketika kamu baru bangun di akhir malam, gelombang otak itu pada frekuensi Alpha. Jauh lebih kuat daripada gelombang Beta yang teradi pada waktu Isya atau Shubuh.
Jadi ya logis saja kalau doa di saat tahajud itu begitu cepat ‘naik’ dan terkabul. Apa yang diminta, itulah yang diundang.
Ketika tekad situ begitu kuat, ditambah lagi gelombang otak yang lagi kuat-kuatnya, maka sangat besar potensi terwujud doa-doa situ.”
Tak kusangka Pak Paulus bakal menyinggung perihal sholat segala. Aku pun ternganga. Ia menunjukkan sampul buku tentang ‘enzim panjang umur’.
“Tubuh kita ini, Mas, diberi kemampuan oleh Allah untuk meregenerasi sel-sel yang rusak dengan bantuan enzim tertentu, populer disebut dengan enzim panjang umur. Secara berkala sel-sel baru terbentuk, dan yang lama dibuang.
Ketika pikiran kita positif untuk sembuh, maka yang dibuang pun sel-sel yang terkena penyakit.
Menurut penelitian, enzim ini bisa bekerja dengan baik bagi mereka yang sering merasakan lapar dalam tiga sampai empat hari sekali.”
Pak Paulus menatapku, seakan mengharapkan agar aku menyimpulkan sendiri.
“Puasa?”
“Ya!”
“Senin-Kamis?”
“Tepat sekali! Ketika puasa itu regenerasi sel berlangsung dengan optimal.
Makanya orang puasa sebulan itu juga harusnya bisa jadi detoksifikasi yang ampuh terhadap berbagai penyakit.”
Lagi-lagi,aku manggut-manggut.
Tak asing dengan teori ini.
“Pokoknya situ harus merangsang tubuh agar bisa menyembuhkan diri sendiri.
Jangan ketergantungan dengan obat. Suplemen yang nggak perlu-perlu amat,nggak usahlah. Minum yang banyak, sehari dua liter, bisa lebih kalau situ banyak berkeringat, ya tergantung kebutuhan.
Tertawalah yang lepas, bergembira, nonton film lucu tiap hari juga bisa merangsang produksi endorphin, hormon kebahagiaan. Itu akan sangat mempercepat kesembuhan.
Penyakit apapun itu! Situ punya radang usus kalau cemas dan khawatir terus ya susah sembuhnya.
Termasuk asam lambung yang sering kerasa panas di dada itu.”
Terus kusimak baik-baik anjurannya sambil mengelus perut yang tak lagi terasa begah. Aneh.
“Tentu saja seperti yang saya sarankan, situ harus teratur makan, biar asam lambung bisa teratur juga.
Bangun tidur minum air hangat dua gelas sebelum diasupi yang lain.
Ini saya kasih vitamin saja buat situ, sehari minum satu saja. Tapi ingat, yang paling utama adalah kemantapan hati, yakin, bahwa situ nggak apa-apa. Sembuh!”
Begitulah. Perkiraanku yang tadinya bakal disangoni berbagai macam jenis obat pun keliru.
Hanya dua puluh rangkai kaplet vitamin biasa, Obivit, suplemen makanan yang tak ada ?;kaitannya dengan asam lambung apalagi GERD.
Hampir satu jam kami ngobrol di ruang praktek itu, tentu saja ini pengalaman yang tak biasa. Seperti konsultasi dokter pribadi saja rasanya.
Padahal saat keluar, kulihat masih ada dua pasien lagi yang kelihatannya sudah begitu jengah menunggu.
“Yang penting pikiran situ dikendalikan, tenang dan berbahagia saja ya,” ucap Pak Paulus sambil menyalamiku ketika hendak pamit.
Dan jujur saja, aku pulang dalam keadaan bugar, sama sekali tak merasa mual, mules, dan saudara-saudaranya.
Terima kasih Pak Paulus.
Kadipiro Yogyakarta, 2016
Dari wordpress GUBUGREOT
Boleh di share biar lebih bermanfaat buat orang banyak, kalo pelit di simpen sendiri juga gak apa apa =D
Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)copas,com