Wednesday, 12 September 2018

Sistem Rem pada Kendaraan

Sistem Rem ( brake dalam bahasa inggris ) adalah alat yang digunakan untuk memperlambat dan atau menghentikan laju kendaraan. Adanya rem pada kendaraan sangat penting untuk keselamatan pengendara, jika tidak ada rem  maka pengendara bisa mengalami kecelakaan yang bisa menyebabkan kematian. Rem hanya salah satu bagian kendaraan yang penting, masih ada bagian penting lainnya, berikut bagian/komponen utama kendaraan




 









Sistem rem  yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan sebagai berikut :


Menurut konstruksinya :
  • Rem tromol
  • Rem piriringan/cakram

Menurut tempatnya ada 2 :
  • Rem roda = rem yang ditempatkan pada roda depan ataupun belakang
  • Rem propeller = rem yang ditempatkan didepan poros propeller

Menurut layananya :
  • Rem kaki , dengan cara di injak
  • Rem tangan atau rem parkir.




Menurut mekanisme penggeraknya :
  • Rem mekanis = rem yang menggunakan tuas atau kawat pada system rem, kekuatan pengereman tergantung pada kekuatan tarikan/kawat
  • Rem hidraulik = rem yang menggunakan fluida dalam pengereman
  • Rem boster = suatu alat tambahan yang digunakan untuk meringankan tenaga pengereman dengan memenfaatkan kevakuman
  • Rem angin = rem yang bekerja berdasarkan tekanan udara yang tersedia untuk membantu mengerakan sepatu / kampas rem dalam menekan tromol



Rem Cakram :
Rem cakram atau disc brake bayak dipakai di kendaraan bermotor berkecepatan tinggi. Terjadinya gaya pengereman pada rem cakram adalah akibat gesekan yang dilakukan oleh pad/ bantalan terhadam cakram/ piringan dengan cara menjepit.

Keuntungan :
  • Pengereman tetap stabil walaupun dilakukan berkali-kali pada kecepatan tinggi.
  • Piringan dapat meradiasi panas dengan baik
  • Ekspansi paanas dan pemuaian panas yang terjadi karena gesekan tidak menyebabkan perubahan renggang antara cakram dan pad.
  • Konstruksi  sederhana
  • Jika piringan terkena air maka efek pengereman tetap konstan, hal ini disebabkan air yang menempel pada piringan akan terl


    empar keluar karena gaya sentrifugal.

Kerugian :
  • Diperlukan tenaga pengereman yang lebih besar
  • Debu dan kotoran akan lebih mudah masuk karena system remnya terbuka.


Jenis-jenis rem cakram :

  1. Tipe satu piston/floating caliper
  2. Tipe dua piston/fixed caliper
  • Pada tipe satu piston/ floating caliper, tekanan hidraulik master silinder akan mendorong kea rah kiri. Cakram bergerak berlawanan arah dengan gerak piston sehingga piringan akan terjepit.
  • Pada tipe dua piston , tenaga pengereman yang terjadi  adalah saat tekanan hidraulik mendorong kedua piston sehingga piston mendorong pad untuk menjepit piringan/cakram. Kerja dari tipe ini lebih akurat namun radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada diantara cakram dengan velg sehingga dulit tercapainya pendinginan oleh karena itu dibutuhkan komponen yang lebih bayak.




  • Secara garis besar komponen rem cakram ada 3 macam yaitu : piringan/cakram, pad dan caliper.
1.Cakram/ piringan
Terbuat dari besi tuang kelabu berbentuk lingkaran yang dipasang atau disatukan dengan roda sehimgga apabila roda berputar maka cakram juga ikut berputar.

2.Pad / bantalan rem/ diskbrake
Terbuat dari metalik fiber dicampur dengan sedikit serbuk besi, fungsinya adalah untuk memberikan gesekan pada piringan saat mendapatkan tekanan hidraulik dari master silinder.

3.Caliper
Adalah rumah piston. Caliper dibedakan menjadi 2 macam menurut konstruksinya yaitu floating caliper dan fixed caliper.


Syarat-syarat rem :
  • Dapat bekerja cepat dan tepat
  • Kemampuan pengereman dapat dipercaya
  • Gaya pengereman tiap roda harus sama
  • Konstruksi sederhana pemeliharaan mudah



Selanjutnya : Rem Tromol

Komponen, cara kerja, dan Fungsi Rem Tromol



Rem tromol

Rem terdiri dari beberapa jenis, diantaranya berdasarkan konstruksinya yang terdiri dari rem cakramdan rem tromol. Untuk saat ini saya membahas tentang Rem Tromol

komponen :

  • Tromol
  • Silinder Roda
  • Sepatu Rem
  • Kampas Rem
  • Pegas Pengembali


Rem Tromol pada kendaraan mobil biasanya dipakai pada roda belakang.



kampas rem
komponen rem 













Cara Kerja :

Saat pengemudi menginjak pedal rem, master silinder menekan fluida kemudian fluida meneruskan tekanan ke silinder roda, silinder roda kemudian menekan sepatu rem yang akhirnya sepatu rem yang membawa kampas  rem menekan tromol dan menimbulkan gesekan antara kampas rem dan tromol, gesekan inilah yang menyebabkan kendaraan melambat atau berhenti.

Macam-macam rem tromol

  • Tipe leading and trailing
  • Tipe uniservo
  • Tipe duoservo
  • Tipe two leading single action
  • Tipe two leading double action



A.Tipe leading and trailing
Jenis ini hanya menggunakan sebuah satu silinder roda dengan dua piston di dalamnya. Sepatu roda yang tidak berhubungan dengan silinder roda ditumpu oleh anchor pin sehingga tidak dapat bergerak. Gaya pengereman tipe ini sama kekuatannya pada saat maju atau mundur sehingga lebih cocok untuk rem roda belakang.

B.Tipe uniservo
Tipe ini hanya memiliki satu silinder roda dan satu piston didalamnya, sepatu rem yang tidak berhubungan dengan sepatu rem masih dapat bergerak. Kekuatan pengereman jenis ini lebih kuat  pada saat maju dibanding mundur, sehingga lebi cocok untuk rem depan.

C.Tipe duoservo
Tipe ini hampir sama dengan tipe leading and trailing, perbedaannya pada sepatu rem yang tidak berhubungan dengan silinder roda tidak diikat mati, atau diikat mengambang sehingga dapat bergerak. Seperti pada tipe uniservo, tekanan hidraulis yang diterima sepatu rem diteruskan ke sepatu rem yang lain. Kekuatan pengereman tipe ini sama kuatnya antara maju dan mundur, sehingga lebih cocok untuk rem belakang tetapi kekuatan pengeremannya lebih kuat dinanding tipe leading and trailing.

Monday, 1 September 2014

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

APA ITU Teknik kendaraan ringan?

 TEKNIK KENDARAAN RINGAN ( TKR )adalah kompetensi keahlian bidang teknik otomotif yang menekankan keahlian pada bidang penguasaan jasa perbaikan kendaraan ringan.

Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan menyiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang pekerjaan jasa perawatan dan perbaikan di dunia usaha/industri.


Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

 secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. 

Secara khusus tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan 

adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten: 

  1. Memahami dasar-dasar mesin. 
  2. Memahami proses-proses dasar pembentukan logam. 
  3. Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi. 
  4. Menginterpretasikan gambar teknik. 
  5. Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja. 
  6. Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools). 
  7. Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja. 
  8. Memperbaiki sistem hidrolik dan kompresor udara. 
  9. Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan. 
  10. Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya. 
  11. Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin. 
  12. Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel. 
  13. Memeliharaan/servis engine dan komponen-komponen- nya. 
  14. Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian. 
  15. Memelihara transmisi. 
  16. Memelihara unit final drive/ garden. 
  17. Memperbaiki poros penggerak roda. 
  18. Memperbaiki roda dan ban. 
  19. Memperbaiki sistem rem. 
  20. Memperbaiki sistem kemudi.
  21. Memperbaiki sistem suspensi. 22. Memelihara baterai.
  22. Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman dan kelengkapan tambahan. 
  23. Memperbaiki sistem pengapian. 
  24. Memperbaiki sistim starter dan pengisian.
  25. Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner).


Fungsi dan Cara Kerja transmisi manual dan Komponen komponennya

Fungsi dan Cara Kerja transmisi manual dan Komponen komponennya


Hari ini pembahasannya  adalah tentang TRANSMISI MANUAL, lihat lebih banyak artikel tentang otomotif di Dunia otomotif Mobil

  • Macam-macam Roda gigi
  • Konsep kerja transmisi  
  • RANGKUMAN


Prinsip Kerja Transmisi 


       Transmisi manual dan komponen-komponennya yang akan dibahas dalam artikel ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor. Transmisi manual dan komponen- komponennya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/peng- gunaan tenaga).

      Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi transmisi manual dan komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Fungsi transmisi adalah untuk mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin (memalui unit kopling) dengan putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putara ini dimaksudkan agar kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan


    Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine) kesisitem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan ketransmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan keroda melalui defrensial (Final Drive).

Transmisi kendaraan juga disebut dengan gear box atau kotak roda gigi, karena komponen utama transmisi adalah roda gigi. 

Macam-macam Roda gigi

     Roda gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya. Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara berpasangan dan setiap pasangan terdapat sebuah roda gigi yang menggerakkan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear). Suatu kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu sistem transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut transmission case, atau kadang juga disebut gear box.


Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah:   




  1. Roda gigi jenis Spur – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
  2. Roda gigi jenis Helical – bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh). 
  3. Roda gigi jenis Double Helical – bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh). 
  4. Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh).



Konsep kerja transmisi  

Transmisi pada kendaraan terdiri dari berbagai bentuk roda gigi, ada yang sistem tetap ada yang digeser (slidingmesh). 

Berikut ini akan dicoba dijelaskan konsep kerja masing-masing. 

a) Transmisi dengan roda gigi geser 
Roda gigi pada poros input yaitu berasal dari kopling, dipasang mati. Sedangkan roda gigi yang dipasang pada poros output dipasang geser/sliding. Roda gigi yang digunakan untuk model ini tentunya jenis spur



b) Transmisi dengan roda gigi tetap. 
Sistem pemindahan kecepatan pada sistem ini tidak memindah roda gigi, namun dengan menambah satu perlengkapan kopling geser. Pada model transmisi roda gigi tetap ini memungkinkan dipergunakan bentuk roda gigi selain model spur. Sehingga memungkinkan penggunaan roda gigi yang lebih kuat.  Kopling geser dapat digeser kekanan atau kekiri. Bila  kopling ada ditengah maka berarti transmisi pada posisi netral

c) Transmisi Synchronmesh 
Terdapat kerugian yang perlu diatasi pada penggunaan sistem roda gigi geser , 
yaitu: 

  • Suara transmisi kasar saat memindah kecepatan. 
  • Pemindahan gigi sangat sulit, apalagi pada kecepatan tinggi, sehingga pemindahan gigi harus dilakukkan pada kecepatan yang rendah. 
Hal ini juga dialami pada sistem pengembangan yang meng- gunakan sistem Constantmesh. Meskipun pada sistem constant-mesh sudah tidak menggunakan penggeseran roda gigi, namun sistem penyambungannya masih mengalami permasalahan. Penyambungan yang dipergunakan pada sistem Constantmesh mirip pada sistem sliding gear saat memasukan kecepatan tertinggi yaitu antara roda gigi C dengan roda gigi D. Dengan kata lain, kendaraan yang transmisinya menggunakan sistem sliding gear atau Constantmesh akan terhambat khususnya pada proses akselerasi kendaraan. Karena setiap pemindahan kecepatan harus menunggu putaran turun terlebih dahulu.  Permasalahan proses pemindahan gigi tersebut, karena per- bedaan putaran kedua gigi yang akan disambungkan



RANGKUMAN:


1) Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/peng-gunaan tenaga).

 2) Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit transmisi berada selangkah di belakang unit kopling. Hal ini agar saat pemindahan kecepatan, hubungan dengan mesin dapat diputuskan ter-lebih dahulu. 

 3) Konsep dasar cara kerja transmisi adalah menggunakan konsep perbandingan momen, melalui sejumlah roda gigi. Dengan konsep tersebut dapat disesuaikan antara tenaga output mesin dengan besarnya beban yang akan diangkat. Saat beban berat seperti kendaraan akaan bergerak, tanjakan dan sebagainya, digunakan tingkat kecepatan yang rendah yang memiliki momen lebih besar.

 4) Terdapat beberapa macam roda gigi yang dipergunakan pada transmisi yaitu : 

  • Roda gigi jenis Spur – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
  • Roda gigi jenis Helical – bentuk giginya miring terhadap poros, dan Roda gigi jenis Double Helical – bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchromesh). 
  • Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh). 

5) Terdapat tiga macam sistem pemindahan kecepatan pada unit transmisi, yaitu dengan sistem menggeser roda gigi atau slidingmesh, sistem roda gigi tetap dengan meng-gunakan kopling geser, dan sistem roda gigi tetap menggunakan synchronmesh.   

6) Komponen utama dari tramisi manual adalah sebagai berikut : 
  1. Transmission input shaft   atau Poros input transmisi, yaitu komponen yang menerima moment output dari unit kopling. 
  2. Transmission gear atau roda  gigi transmisi, yaitu Untuk mengubah input dari mesin menjadi output gaya torsi yang meninggalkan transmisi sesuai dengan kebutuhan kendaraan. 
  3. Synchroniser/synchro-mesh atau Gigi penyesuai, adalah perlengkapan yang memungkinkan pemindahan kecepatan pada kondisi putaran yang tinggi. 
  4. Gear shift lever atau  Tuas pemindah presnelling   dan Shift fork  atau  Garpu pemindah   adalah komponen yang berfungsi untuk mengoperasikan transmisi oleh pengemudi.             
  5. Output shaft atau Poros output adalah untuk menyalur-kan moment atau tenaga yang sudah diolah melalui proses reduksi ke komponen sistem pemindah tenaga selanjutnya

Thursday, 28 August 2014

Pengertian Dasar Karburator Konvensional

Karburator 

Karburator adalah alat yang digunakan untuk mencampur udara dan bahan bakar yang menuju ke ruang bakar ( combustion chamber ) sesuai dengan kebutuhan mesin. Karburator ini di gunakan pada jenis mesin pembakaran dalam. Dalam perkembangannya karburator saat ini sudah jarang di gunakan pada kendaraan, saat ini kebanyakan kendaraan menggunakan sistem EFI ( Electronical fuell injection ). Karena jenis EFI ini lebih efisien di bandingkan dengan karburator konvensional, di karenakan EFI sudah terkomputerisasi. Dalam sejarahnya, karburator di temukan oleh karl benz pada tahun 1885 dan di patenkan pada tahun 1886.
karburatorBaca juga :

Dalam pengoperasiannya Karburator harus mampu untuk :
  • mengatur aliran udara yang masuk ke dalam ruang bakar
  • menyalurkan aliran bahan bakar sesuai dengan banyaknya udara yang masuk
  • mampu mencampurkan udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin
Selain yang diatas karburator juga harus mampu bekerja dalam keadaan :
  1. Start mesin dalam keadaan dingin
  2. Start mesin saat mesin panas
  3. Langsam atau berjalan dalam putaran rendah
  4. Akselerasi ketika tiba-tiba gas terbuka
  5. Kecepatan tinggi saat gas terbuka penuh
  6. Kecepatan stabil saat gas terbuka sebagian
Dan untuk karburator modern harus bisa meminimalisir emisi gas buang.

Karena karburator di gunakan oleh banyak merk kendaraan, tentunya masing-masing merk mempunyai kelebihan sendiri, ada yang mengutamakan dengan ke iritannya ( identik dengan honda ), ada yang mengutamakan kinerja mesin, apakah itu power atau kecepatannya. Walaupun mempunyai kriteria yang berbeda-beda, pada dasarnya karburator mempunyai prinsip kerja yang sama, selengkapnya tentang Prinsip Kerja Karburator dan Jenis karburator

Komponen Karburator

komponen karburator
  • Ruang Bahan Bakar.
    semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu stabil.penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka seluran bahan bakar dari tangki. Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan membuka saluran bahan bakar dari tangki.
  • Choke valve
    Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan “memaksa” bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran menjadi kaya.
  • Piston Valve (Thorttle Valve).
    Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang masuk kedalam silinder engine.
    Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:
    • merubah putaran engine.
    • Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main jet).
Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran utama.
  • Main Jet.
    Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi.
    Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang bahan bakar.
  • Slow Jet.
    Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve dalam keadaan menutup rapat.
  • Piston Valve Screw.
    Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve (gas) pada saat engine putaran langsam.
  • Pilot Screw.
    Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam.
  • Pompa Akselerasi.
    Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan bakar akan berkurang.

Demikian artikel tentang KARBURATOR ini, semoga berguna.
Tolong di koreksi apabila ada kesalahan penulisan, salah mendefinisikan tentang karburator ini.
Kurang lebihnya saya minta maaf. terima kasih telah berkunjung

Komponen Sistem AC Air Conditioner pada mobil

Air Conditioner atau AC Mobil

AC ( air conditioner ) atau pendingin udara adalah alat pada kendaraan khususnya mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara agar pengendara merasa nyaman saat berkendara atau saat macet. Untuk itu AC membutuhkan perawatan secara berkala agar tetap berfungsi secara baik, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengendara.

Komponen Utama AC Mobil :

  • Kompresor
  • Kondensor
  • Evaporator
  • Receiver Dryer
  • Freon ( cairan yang bersirkulasi di dalam Sistem ac )


Sebenarnya prinsip kerja AC mobil hanya sirkulasi saja, mulai freon bekerja dari Compressor dalam keadaan gas tekanan tinggi, setelah itu didinginkan oleh Condensor yang letaknya di depan radiator, lalu disaring oleh Filter sebelum masuk ke Expansi Valve. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup Expansi, berubah bentuk menjadi uap dan sampai ke Evaporator dalam keadaan suhu bertekanan rendah, setelah dari Evaporator lalu freon ditarik lagi oleh Compressor dan seterusnya, seperti itulah sistem kerja AC mobil.

cara kerja AC sirkulasi ac

TEKNOLOGI otomotif memang tidak pernah berhenti berevolusi. Inovasi baru selalu bermunculan untuk menggantikan sistem yang lama. Seiring dengan maraknya penggunaan teknologi elektronik pada kendaraan bermotor beroda empat, sistem air conditioner (AC) atau penyejuk udara pun semakin canggih.

Dengan tambahan peranti komputer, kini suhu udara di kabin dapat diatur sesuai keinginan. Pabrikan mobil menyebutnya teknologi 4 zone climatronic air conditioning. Teknologi tersebut bisa dibilang yang tercanggih saat ini. Berbagai macam sensor dipasang di sekeliling kendaraan untuk memastikan suhu di dalam kabin selalu sejuk.

Canggihnya, pengemudi dan penumpang pun dapat memilih suhu udara di kursinya masing-masing sesuai dengan keinginan. Di kursi depan, misalnya, pengemudi bisa memakai suhu 25 derajat Celsius, sedangkan penumpang sebelahnya dapat memilih suhu 22 derajat Celsius.

Meskipun sistem AC semakin "pintar", namun teknologi dasar yang diaplikasikan pada setiap kendaraan roda empat tetaplah sama. Air conditioner merupakan peralatan yang didesain memiliki empat fungsi, yaitu mengontrol temperatur, mengontrol sirkulasi udara, kelembaban, dan memurnikan udara. Itu sebabnya berbeda dengan pengertian yang beredar di masyarakat, AC bukan hanya terdiri dari sistem pendinginan tetapi juga melingkupi teknologi pemanas ruangan.

Satu sistem lengkap AC terdiri dari cooler (pendingin), heater (pemanas), moisture controler dan ventilator. "Karena Indonesia hanya memiliki dua musim, kemarau dan hujan, maka pabrikan mobil umum­nya hanya memasang sistem pendingin saja," kata Achmad Supendi, Training Center Auto 2000 Jawa Barat.

Apa itu cooler? Alat ini berfungsi untuk mendinginkan dan menghilangkan kelembaban udara di dalam kendaraan.

Prinsip kerja AC cooler memanfaatkan teori dasar pendinginan, yaitu penyerapan panas dan penguapan. Salah satu contoh dari teori ini adalah pemakaian alkohol pada tubuh. Alkohol yang dioleskan pada tubuh akan terasa dingin karena alkohol menyerap panas dan menguap. Namun masalahnya cair­an yang dipakai untuk proses perubahan tersebut bisa habis. Karena itu, pada teknologi AC ditambahkan mekanisme kerja yang mampu mengubah gas menjadi cairan. Selanjutnya cairan tersebut kembali menguap dan berubah menjadi gas.


Komponen AC


cara kerja ac

Sistem kerja AC merupakan satu siklus yang terus berproses tanpa henti selama dihidupkan. Komponen utamanya terdiri dari kompresor, condenser, receiver atau dryer, expansion valve dan evaporator. Kompresor adalah pompa untuk menaik­kan tekanan refrigerant atau gas freon. Mekanisme kerja kompresor adalah satu sisi piston melakukan kompresi dan sisi lainnya melakukan langkah hisap.

Piranti condenser digunakan untuk mendinginkan dan menyerap panas dari gas refrigerant yang telah ditekan kompresor hingga bertekanan tinggi. Dalam alat ini gas refrigerant diubah kembali menjadi cairan. Condenser disimpan di bagian depan kendaraan agar dapat didinginkan oleh aliran udara dari kipas dan aliran udara selama mobil berjalan.

Fungsi receiver atau dryer adalah untuk menampung sementara refrigerant yang telah menjadi cairan. Di sini refrigerant dibersihkan dari kotoran dan uap air yang merugikan bagi siklus kerja AC. Alat ini berbentuk seperti tabung yang di dalamnya terdapat filter, desiccant, receiver, dan dryer. Bila refrigerant mengandung kotoran, maka bisa menimbulkan karat pada komponen AC.

Unit pendinginan pada AC terdiri dari evaporator, blower motor, kipas, expansion valve, dan bak penguras. Expansion valve adalah katup yang menghubungkan dryer dengan evaporator. Fungsi evaporator sendiri kebalikkan dari condenser. Di dalam alat ini cairan refrigerant diubah menjadi kabut sebagai dasar untuk proses pendinginan yang akan dialirkan ke kabin.

Siklus kerja sistem pendingin AC terdiri dari lima langkah, pertama, kompresor melepaskan gas refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan ting­gi karena menyerap panas dari evaporator. Selanjutnya, gas refrigerant ini mengalir ke dalam condenser. Di dalam alat ini gas refrigerant mengembun dan berubah bentuk menjadi cairan.

Tahapan berikutnya adalah cairan refrigerant bergerak menuju tabung receiver untuk disimpan dan disaring dari segala kotoran. Cairan refrigerant ini akan tetap berada di dalam tabung receiver selama evaporator belum memerlukannya. Cairan akan bergerak jika evaporator membutuhkan.

Langkah berikutnya adalah cairan ini mengalir ke evaporator untuk diubah menjadi udara yang dingin. Setelah itu, udara bertekanan dan bertemperatur rendah ini masuk kembali ke kompresor. Proses ini pun terjadi secara berulang-ulang.

Di samping penambahan sen­sor yang membuat teknologi AC semakin canggih. Sistem kerja AC masa kini tidak terlalu membebani mesin. Kalau mobil zaman dahulu, ketika memakai AC terasa berat saat melakukan akselerasi, maka kini ada sistem otomatis yang bisa mematikan untuk sementara kerja kompresor. Begitu pedal gas diinjak dan mobil berakselerasi, aliran AC secara otomatis untuk sementara terputus. Maksudnya mem­beri "kesempatan" kepada mesin mobil untuk menyalurkan tenaga maksimal guna melaju cepat. AC akan bekerja kembali bila kecepatan kendaraan beralih normal.

Tata letak komponen AC Mobil


tata letak ac



Cara Mudah Merawat AC Mobil Anda


Berbicara masalah AC Mobil sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan AC lainnya, pada dasarnya berkendaraan Mobil akan terasa nyaman, jika penyejuk udara (AC) bekerja dengan sempurna. Sekarang ini, AC sudah menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota besar. Jika AC tidak dingin, keadaan pun menjadi tidak nyaman, dan jalan keluarnya adalah membuka kaca jendeia mobil. Namun jika kaca jendela tersebut dibuka, maka debu dan asap kendaraan akan masuk, dan sebaliknya jika ditutup ruangan akan terasa panas dan pengap. Gangguan pada AC biasanya dikarenakan kurangnya perawatan. Tips berikut ini dapat membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi AC menjadi rusak berat:

1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar yang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC dihidupkan.

2. Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak di depan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor AC, atur tekanan air sebelum di semprotkan pada unit condensor AC (kurangi tekanan airnya)

3. Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang cukup lama, Karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang lama. Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.

4. Periksalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah berputar bila AC dinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor AC rusak atau selang highpress bisa meledak.

5. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator AC/Cooling Coil Unit karena nikotin yang lengket dan akan berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah untuk dihilangkan.

6. Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan menurunkan temperaturnya.

7. Sebelum menyalakan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah mesin stabil baru AC dinyalakankan. Begitu pun sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu sebelum anda mematikan mesin mobil anda.

8. Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan menimbulkan bau dan sulit untuk dibersihkan. Dan jangan memakai pengharum model colok/gantung ke GRILL sebab sering mengakibatkan GRILL/angin-anginan patah (karena sebagian GRILL sulit diperoleh di pasaran).


 Demikian artikel tentang Sistem AC mobil, semoga bermanfaat
Sebagian post ini ber SUMBER  dari : Infokerja : Kerja ac mobil


Wednesday, 27 August 2014

Sistem Pengapian Mobil Konvensional

System pengapian mobil konvensional 

sistem pengapian konvensional ini berfungsi untuk menyediakan percikan api pada busi yang berguna untuk pembakaran pada mesin. Tanpa ada sistem pengapian ini, maka kendaraan tidak akan bisa beroperasi.

Lihat juga :

KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOBIL terdiri dari :

    susunan komponen sistem pengapian
  • Baterai
  • Kunci kontak
  • Koil
  • Distributor
  • Busi
  • Kabel Tegangan Tinggi



    Baterai


    Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Fungsi baterai adalah sebagai penyedia listrik pada sistem kelistrikan pada kendaraan.

    komponen : baterai , sebagai sumber energi listrikKonstruksi
    Berdasarkan konstruksi baterai dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
    1. Konstruksi Comound
    Baterai ini sel-selnya berdiri sendiri-sendiri dan antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar (connector) diluar case.
    2. Konstruksi Solid
    Baterai ini antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar di dalam case. Terminal yang kelihatan hanya dua buah hasil hubungan seri dari sel-selnya.


    Tipe Baterai

    Ada 2 macam tipe baterai yaitu :

    1. Baterai Tipe Basah (Wet Type)

    Baterai tipe basah (wet type) terdiri dari elemen-elemen yang telah diisi penuh dengan muatan listrik (full charged) dan dalam penyimpanannya telah diisi dengan elektrolit. Baterai ini tidak bisa dipertahankan tetap dalam kondisi full charge. Sehingga harus diisi (charge) secara periodik.
    Selama baterai tidak digunakan dalam penyimpanan, akan terjadi reaksi kimia secara lambat yang menyebabkan berkurangnya kapasitas baterai. Reaksi ini disebut “self Discharge”.

    2. Baterai Tipe kering (Dry Type)

    Baterai tipe kering (Dry Type) terdiri dari plat-plat (positip & negatip) yang telah diisi penuh dengan muatan listrik, tetapi dalam penyimpanannya tidak diisi dengan elektrolit. Jadi keluar pabrik dalam kondisi kering. Pada dasarnya baterai ini sama seperti dengan baterai tipe basah. Elemen-elemen bateraij ini diisi secara khusus dengan cara memberikan arus DC pada plat yang direndamkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Setelah plat-plat itu terisi penuh dengan muatan listrik, kemudian diangkat dari larutan elektrolit lalu dicuci dengan air dan dikeringkan. Kemudian plat-plat tersebut dirangkai dalam case baterai. Sehingga biala baterai tersebut akan dipakai, cukup diisi elektrolit dan langsung bisa digunakan tanpa discharge kembali.

    Vent plug

    Vent plug terdapat pada tutup disetiap sel. Fungsinya adalah untuk mencegah masuknya debu dan kotoran kedalam sel. Fungsi yang lebih penting lagi adalah agar tersedia saluran (lubang). Untuk membebaskan gas dan kemungkinan terbentuknya lagi asam sulfat yang terkandung di dalam uap asam yang terbentuk pada saat pengisian baterai.
    Plat Positif Dan Plat Negatif


    • 1. Plat Positif

    Plat positip terbuat dari material PbO2 (lead peroxide) yang berwarna coklat tua


    • 2. Plat Negatif

    Plat negatif terbuat dari material Pb (spongy lead) yang berwarna kelabu.
    Untuk mencegah plat positif dan plat negatif bersinggungan, dipasang separator, yang terbuat dari polyvynil chloride (PVC) yang berpori-pori.
    Elektrolit (H2SO4)
    Standard berat jenis (specific gravity) elektrolit baterai pada temperatur standart (20 derajat celcius) adalah 1.280. Apabila temperatur larutan elektrolit berubah, maka standart berat jenis elektrolit baterai dapat dicari dengan rumus :

    S 20 = St + 0,0007 (t – 20)
    Dimana : S20 = Berat jenis pada temperatur 20 derajat celcius
    St = Berat jenis pada temperature pengukuran
    t = Temperatur elektrolit

    Berat jenis elektrolit akan turun pada saat baterai dipakai (discharge). Pada kondisi standart (20 derajat celcius), bila berat jenis elektrolit turun mencapai 1.200, maka baterai harus diisi kembali (charging). Bila jumlah elektrolit di dalam baterai berkurang, maka harus ditambah dengan air aki (air suling).
    Perubahan berat jenis elektrolit tergantung oleh :
    - - Discharge rate.
    - - Charge rate.
    - - Temperature.
    - - Jumlah dari asam sulfat yang terkandung dalam elektrolit.

    Larutan elektrolit dapat membeku pada temperature tertentu. Oleh karena itu kalau menyimpan baterai boleh ditempat sedingin mungkin asalkan tidak sampai larutan elektronitnya membeku.

    Reaksi Kimia
    Baterai pada saat discharging maupun recharging akan terjadi reaksi kimia
    Reaksi Kimia Pada Saat Discharging
    Yang dimaksud discharging adalah penggunaan isi (kapasitas) baterai.Reaksi kimia yang terjadi ialah :
     Pb O2 + 2 H2 SO4 Pb SO4 + 2 H2 O + Pb SO4
    Pada ahir discharging, plat positip dan plat negatip akan menjadi Pb SO4 dan elektrolitnya akan menjadi H2 O.

    Reaksi Kimia Pada Saat Recharging
    Recharging adalah proses pengisian baterai. Reaksi kimia yang terjadi ialah :
     Pb SO4 + 2 H2 O + Pb SO4 Pb O2 + 2 H2 SO4
    Ahir dari proses recharging ini, plat positip kembali menjadi Pb O2 dan plat negatipnya Pb, sedangkan elektrolit kembali terbentuk menjadi H2 SO4.

    Larutan Elektrolit
    Hasil campuran 36 % Asam Sulfat dan 64 % air akan menghasilkan elektrolit yang berat jenisnya 1.270 pada 80 derajat F (27 derajat C). Larutan elektrolit ini terdiri dari pencampuran antara Asam Sulfat (H2SO4) yang berat jenisnya 1.835 dan air (H2O) yang berat jenisnya 1 dengan komposisi tertentu.

    Terminal Voltage
    Terminal voltage adalah batas tegangan baterai yang diijinkan pada saat discharging dan recharging.
    a. Saat Discharging
    Ketika baterai dipakai dengan arus besar, sebagia contoh digunakan untuk memutar engine waktu start, maka tahanan dalam baterai akan naik. Hal ini tidak hanya disebabkan berkurangnya asam sulfat (yang semestinya untuk mempertahankan kecepatan reaksi kimia antara plat-plat dan elektrolit), tetapi juga akibat polarisasi baterai itu.
    b. Saat Recharging
    Pada saat recharging ( arus pengisian kurang lebih seper sepuluh dari arus discharging rata-rata ) maka akan menghasilkan naiknya perbedaan potensial antara positip dan negatip. Pada saat recharging tersebut, akan timbul gelembung-gelembung karena peristiwa elektrolisa (penguraian) H2O. Gelembung-gelembung tersebut dapat menyebabkan umur baterai pendek. Oleh karena itu, ketika recharging apabila sudah mencapai terminal voltage, maka recharging dihentikan.

    Self Discharge
    Suatu baterai yang telah diisi elektrolit, jika didiamkan (tidak dipakai) akan kehilangan muatan listriknya. Hal ini disebabkan, setelah baterai diisi elektrolit, maka baterai mulai mengalami suatu reaksi kimia, meskipun baterai tersebut dipakai atau tidak. Sifat seperti ini tidak dapat dihindarkan pada semua baterai. Kehilangan muatan listrik yang tersimpan tanpa pemakaian melalui rangakaian luar disebut “Self Discharge”
    Sebab-sebab self discharge sebagai berikut :
    1. Plat negatip beraksi langsung dengan asam sulfat dari elektrolit membentuk timbal sulfat (Pb SO4)
    2. Hubungan singkat antara plat positip dan plat negatip melalui endapan dari material aktif
    3. Jika suhu dan konsentrasi elektrolit tidak merata disekitar plat positif dan negatif akan terjadi reaksi elektrokimia local.
    Hal-hal seperti di atas ini yang menyebabkan muatan baterai akan berkurang meskipun tidak dipakai.
    Reaksi kimia yang terjadi dalam baterai akan lebih cepat dengan kenaikan suhu elektrolit. Hal ini juga berarti “Self Discharge” akan bertambah cepat jika suhu lebih tinggi. Jadi penyimpanan baterai pada suhu rendah lebih efektif dalam memperkecil kecepatan “Self Discharge”.
    Faktor lain yang mempercepat “Self Discharge” adalah bila elektrolit atau air suling yang diisikan ke dalam baterai mengandung material-material yang tidak diinginkan, karena akan menimbulkan reaksi local.

    Kapasitas Baterai
    Kapasitas baterai adalah jumlah listrik yang dapat dihasilkan dengan melepaskan arus tetap, sampai dicapai voltage ahir. Besarnya ditentukan dengan mengalikan besar arus pelepasan dengan waktu pelepasan dan dinyatakan dalam AH (Ampere Hour).
    Jadi untuk menyatakan kapasitas baterai, perlu ditentukan laju arus pelepasan. Karena kapasitas baterai tergantung dari kuat arus pelepasan.
    Misalnya suatu baterai mempunyai kapasitas 100 AH untuk laju arus 20 jam. Ini berarti baterai tersebut sanggup melepaskan muatan sebesar 5 ampere selama 20 jam. Tapi tidak berarti mampu melepaskan muatan sebesar 10 ampere selama 10 jam. Jadi jika ingin membandingkan kapasitas baterai perlu disamakan dahulu laju arus pelepasan muatan listriknya.

    Pengetesan Baterai
    Kondisi dari sebuah baterai ditunjukan oleh berat jenis larutan elektronitnya. Salah satu cara yang paling sederhana dan lebih dipercaya adalah dengan mengukur berat jenis dari larutan elektrolit. Alat untuk mengukur berat jenis elektrolit disebut “Hydrometer” dan dilengkapi dengan thermometer untuk mengetahui temperatur elektrolit.
    Hydrometer dikalibrasi untuk mengukur berat jenis elektrolit pada temperature standar (JIS) 20 derajat celcius (68 derajat F). Untuk menentukan pembacaan berat jenis yang benar adalah sebagi berikut :
    - Bila suhu di atas 20 derajat C (68 derajat F), ditambah 0,0007 tiap kenaikan 1 derajat C.
    - Bila suhu di bawah 20 derajat C (68 derajat F), dikurangi 0,0007 tiap penurunan 1 derajat C.
    Sebagai contoh, pada suhu 49 derajat C didapatkan pembacaan berat jenis elektrolit 1,2597. Dimana pengukuran ini suhu elektrolitnya 29 derajat celcius di atas standar yang ditetapkan yaitu 20 derajat JIS. Sehingga pembacaan berat jenis yang sebenarnya dihitung dengan rumus sebagai berikut :
    S20 = St + 0,0007 (t – 20)
    = 1.2597 + 0,0007 (49 – 20)
    = 1,2597 + 0,0203
    = 1,28
    Jadi pembacaan yang benar setelah dikoreksi dengan temperature adalah 1,28

    Perawatan Baterai

    Berikut ini beberapa tips untuk merawat baterai mobil :
    1. Memeriksa secara berkala kondisi air aki (bila Anda memakai aki basah). Jika indikatornya menyatakan kekurangan air, Segera tambahkan air aki sesuai dengan takarannya, sebelum mobil dihidupkan di pagi hari. Mestinya air aki selalu terjaga di antara tanda low level dan upper level (biasa tertera pada sisi aki). Bila berada di bawah low level segera tambahkan, maksimal pada garis upper level. Karena, air aki berfungsi untuk membantu mendinginkan sel-sel aki. Bila air aki berkurang, sel-sel di dalam aki bisa menjadi berubah bentuk (melengkung).

    2. Setelah diisi dengan air khusus pengisi aki, diamkan beberapa saat, baru nyalakan mobil Anda.

    3. Secara berkala juga harap memeriksa terminal di aki (positif maupun negatif). Cek apakah terjadi korosi atau tidak. Korosi dapat dibersihkan dengan menyiramkan air panas pada kedua terminalnya.

    4. Jika hendak mematikan mobil, harap matikan dahulu komponen-komponen kelistrikannya, misalnya lampu luar, AC, radio/tape, CD, charger handphone, dan lainnya.

    5. Jika mobil tidak akan digunakan dalam jangka waktu yang lama, copot terminal negatif pada aki Anda. Kepala aki yang dicopot tersebut agar dibungkus dengan kain, untuk menjaga agar terminal negatif tersebut tidak bersentuhan dengan body mobil.

    6. Tiap 3 bulan sekali, jika Anda berkunjung ke bengkel, mohon agar dicek kondisi pengisian kelistrikan mobil tersebut.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penyimpanan baterai :
    1. Baterai yang tidak dipakai harus disimpan di tempat yang kering, sejuk dan tidak kena sinar matahari langsung, karena bias mempercepat reaksi kimia (self discharge)

    2. Baterai yang diterima lebih dahulu sebaiknya didahulukan pemakaiannya.

    3. Untuk baterai tipe basah, perlu adanya pengisian secara periodi, yaitu minimal 1 bulan sekali, untuk menjaga baterai tetap full charge dan tidak cepat rusak.

    Peringatan Keselamatan:
    Asam Sulfat sangat berbahaya, dapat menyebabkan kulit dan mata teriritasi dan terbakar. Asam Sulfat juga dapat menyebabkan ledakan pada beberapa kasus.
    Saat bekerja dengan Aki dan Elektrolit, lindungi diri Anda dengan kaca mata pelindung, dan pelindung wajah. Pakailah bahan garmen untuk melindungi wajah, tangan dan tubuh Anda.
    Selain hal-hal di atas, perhatikan dengan tindakan-tindakan pencegahan di bawah ini:
    1.Selalu bekerja di udara terbuka atau tempat yang mempunyai ventilasi besar pada saat Anda bekerja dengan Aki.

    2.Pastikan tempat sekitar Anda bebas dari sumber api ataupun percikan api, bahkan rokok. Sumber Api dapat menyebabkan Aki meledak.

    3.Selalu pastikan tutup pengisian Elektrolit tertutup erat dan tepat.

    4.Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

    5.Selalu putuskan hubungan kabel negatif terlebih dahulu pada saat pelepasan Aki, dan menghubungkannya paling akhir pada saat pemasangan Aki.

    6.Jangan pernah bersentuhan dengan Aki pada saat pengisian aliran listrik (charging), pengetesan, atau penyetruman mesin.

    7.Matikan semua kelistrikan sebelum memutuskan koneksi arus listrik.

    8.Sebelum menggunakan alat yang dapat menghantarkan listrik (konduktor), pindahkan barang-barang yang mengandung metal yang ada pada tangan ataupun lengan (jam tangan).


    Kunci Kontak

    Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan memiliki 3 atau lebih terminal.
    kunci kontak , memutus dan menghubungkan aliran listrik
    Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau AM dihubungkan ke baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan beban lain yang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke selenoid starter. Jika kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4 yaitu terminal ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti: radio, tape dan lain-lainnya.
    Kunci kontak memiliki 4 posisi yaitu: OFF, ACC, ON dan START.

    kunci kontak



    Koil Pengapian


    Fungsi Koil
    fungsi koil pada sistem pengapian kendaraan sangat sederhana, yaitu menaikkan tegangan listrik dari aki yang cuma 12 volt, menjadi ribuan volt. Arus listrik yang besar ini disalurkan ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.

    ignition coil atau koil pengapian
    Yang biasa disebut sebagai "koil racing", adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik jauh lebih besar ketimbang koil standar. Apabila koil standar rata-rata menghasilkan tegangan antara 12 ribu hingga 15 ribu volt, maka koil racing bisa menghasilkan tegangan antara 60 ribu hingga 90 ribu volt.

    Tentu saja, dengan tegangan listrik yang lebih besar itu, maka busi dapat menghasilkan pijaran api yang juga lebih besar. Hasilnya adalah pembakaran yang lebih sempurna.

    Namun yang harus diingat adalah, tegangan besar bukan satu- satunya faktor penentu kualitas koil.

    Koil yang baik adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik relatif besar dan stabil pada hampir seluruh putaran mesin. Karena itu setelah menghasilkan tegangan maksimal pada putaran mesin tertentu, kurva tidak boleh menukik terlalu tajam. Kurva yang menukik terlalu banyak, menunjukkan kinerja yang buruk pada putaran (RPM) tinggi. Padahal pada RPM tinggi justru dibutuhkan pembakaran yang baik.

    Distributor


    Fungsi distributor dapat di bagi dalam 4 bagian ;

    1. Bagian pemutus / arus . Pada bagian ini terdiri daria. breaker point (contact point / point )

    Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil .induksiterjadi pada saat breaker point I putus atau terbuka
    distributor , mengstur aliran listrik ke busi


    camlobe ( nok )
    Fungsinya adalah untuk mengungkit breaker point agar dapat memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil

    kondensor
      Fungsinya adalah untuk menghilangkan /mencegah terjadinya loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point. Kemampuan dari suatu kondensor dapat di tunjukkan dengan berapa besar kapasitasnya.kapasitas kondenser di ukur dalam (uf ) mikro farad.pada kendaraan Toyota ,condenser yang di pergunakan ada 3 macam ;
    Condenser kabel warna hijau kapasitasnya 0,15 uf
    Condenser kabel warna kuning kapasitasnya 0,22 uf Condenser kabel warna biru kapasitasnya 0,25 uf

    Terbakarnya breaker point sering juga di akibatkan oleh condenser yang tidak sesuai dengan kapasitasnya atau kapasitasnya tidak normal.

    2. Bagian Distributor

    Bagian ini berfungsi membagi – bagikan ( mendistribusikan )arus tegangan tinggi yang di hasilkan / di bangkitkan oleh kumparan sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap –tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian .bagian ini terdiri dari tutup distributor dan rotor
    Lihat gambar ;

    3. Bagian Governor Advancer

    Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan mesin .bagian ini terdiri dari Governor weight dan governor spring ( pegas governor )


    4. Bagian Vakum Advancer

    Bagian ini berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat beban mesin bertanmbah atau berkurang. Bagian ini terdiri dari breaker plate vakum advancer ,yang akan bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.




    Busi


    Busi (dari bahasa Belanda bougie) adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi diberikan secara terpisah kepada Nikola Tesla, Richard Simms, dan Robert Bosch. Karl Benz juga merupakan salah satu yang dianggap sebagai perancang busi.

    Cara Kerja Busi:
    busi , memercikan bunga api untuk pembakaranMesin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan, yang memerlukan busi untuk memercikkan campuran antara bensin dan udara, dan mesin kompresi (mesin Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi campuran bensin dan udara sampai terjadi percikan dengan sendirinya (jadi tidak memerlukan busi).

    Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh koil pengapian (ignition coil). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
    Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir mini.


    Kabel Tegangan Tinggi

    Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi hasil induksi sekunder koil ke busi. Tegangan yang dialirkan sebesar 15.000 volt sampai 30.000 volt.
    kabel tegangan tinggi , mengalirkan listrik ke busi
    Kabel tegangan tinggi terdiri dari tembaga yang diisolasi dengan karet silikon, karena arus yang mengalir tegangannya sangat tinggi maka isolatornya sangat tebal.



    Mohon maaf apabila artikel tentang sistem pengapian mobil konvensional ini kurang lengkap atau kurang berkenan.

    Tuesday, 26 August 2014

    Sistem Starter dan Pengisian

    Sistem Starter

    komponen sistem starter
    Sistem starter terdiri dari kunci kontak, baterai, selenoid, motor starter, dan terkadang sebuah relay. Kunci sebagai pengaman utama yang mengatur aliran listrik ke starter. Karena System starter membutuhkan aliran listrik yang besar, maka saat kunci kontak pada posisi start, semua aliran listrik ke seluruh sistem menjadi mati dan aliran listrik hanya terhubung ke sistem starter, system starter juga hanya bekerja sampai mesin menyala dan seluruh system kembali berfungsi.

    Pada saat kunci kontak pada posisi start, aliran listrik mengalir ke selenoid motor starter dan ke kumparan, aliran listrik tersebut membuat plunger pada motor starter menarik tuas yang mendorong keluar pinion gear, pinion gear berfungsi untuk memutar roda gila karena berhubungan langsung dengan roda gila dan saat bersamaan motor starter juga berputar, setelah mesin hidup dan kunci kontak pada posisi on, maka seluruh system starter mati.

    Sistem Starter
    rangkaian sistem starterSistem starter bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
    starterSystem starter terdiri dari :

    • 1. Baterai :

    Baterai berfungsi untuk mensuplai aliran arus listrik atau sumber arus dari sistem starter.


    • 2. Kunci Kontak :

    memutus dan menghubungkan aliran listrik


    • 3. Selenoid atau  relay :

    berfungsi untuk memutuskan hubungan jika terjadi konslet


    • 4. Motor Starter :

    Mengubah energi listrik menjadi energi gerak dan memutarkan roda gila.












    SISTEM PENGISIAN ( charging system )

    penempatan sistem starterSistem pengisian terdiri dari baterai, alternator, belt, regulator, dan rangkaian kabel. Hampir sama seperti sistem starter, sistem pengisian dirangkai secara paralel. Setelah mesin hidup dan berjalan, alternator menjadi sumber arus bagi kendaraan dan juga mengecas baterai.
    rangkaian sistem pengisian
    Komponen Sistem Pengisian :
    • Baterai :
      berfungsi sebagai sumber arus listrik
    • Kunci Kontak :
      berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik
    • Regulator :
      mengubah arus AC menjadi DC
    • Alternator :
      Mengubah energi mekanik menjadi energi listrik



    Beberapa produsen kendaraan menggunakan generator bukan alternator. beberapa tahun yang lalu generator berbeda, tetapi sekarang menjadi sama. Alternator dilengkapi dengan regulator yang berfungsi mengubah aliran listrik A/C menjadi arus D/C.


    komponen alternator

    Belt sering kali terlewatkan dalam pemeriksaan kerusakan sistem pengisian, periksa ketegangan belt pada pully, jika perlu ganti atau atur ketegangan belt. Belt yang longgar akan membuat pengisian terganggu, belt akan renggang apabila cuaca sedang basah, kelembaban mengakibatkan belt menjadi lebih licin.

    baca juga :  cara kerja motor empat tak

     Mohon maaf apabila artikel sistem starter dan pengisian  yang saya sampaikan kurang lengkap dan apabila ada kesalahan mohon dikoreksi

    Apa Kepala Silinder dan Blok Silinder

    Kepala dan Blok silinder

    Kepala silinder dan blok silinder komponen utama kendaraan yang tidak dapat bergerak. Baca juga komponen kendaraan yang dapat bergerak dan komponen kelengkapannya disini


    KEPALA SILINDER

    Dalam mesin pembakaran dalam, kepala silinder berada diatas blok silinder, sebagai ruang bakar yang juga berfungsi sebagai penutup blok silinder. Agar pada sambungan antara blok dan kepala silinder tidak terjadi kebocoran maka dipakailah gasket/paking. Pada kepala silinder juga terdapat katup masuk dan katup buang, kepala silinder, juga digunakan sebagai tempat water jacket atau saluran campuran air dan coolant, katup, busi, dan injeksi bahan bakar. Mekanisme katup yang ada di kepala silinder memudahkan untuk produksi, perawatan dan perbaikan.

    Dalam bebrapa mesin, khususnya mesin diesel berkapasitas menengah sampai besar yang digunakan untuk industri, marinir, pembangkit listrik, dan alat-alat berat ( truk besar, lokomotif, dan kendaraat berat lain ) menggunakan satu kepala silinder untuk setiap silinder. Desain ini akan mempermurah biaya perbaikan, karena jika salah satu kepala silinder mengalami kerusakan, maka tidak perlu diganti semua.



    Kepala silinder adalah kunci dari kinerja dan efisiensi mesin pembakaran dalam, seperti bentuk  ruang pembakaran, masuk dan buang menentukan besarnya efisiensi volume dan efisiensi rasio kompresi mesin.


    BLOK SILINDER

    Blok silinder adalah tempat piston bekerja menghisap, kompresi, usaha dan buang. Blok silinder juga merupakan tempat adanya silinder, saluran pendinginan, ada juga sebagai tempat saluran masuk dan buang. Blok silinder sering disamakan dengan blok mesin, meski secara teknik bisa dibedakan. Dalam bagian dasar mesin, ada banyak bagian mesin seperti silinder, blok silinder, saluran pendinginan, saluran masuk dan buang adalah bagian yang terpisah tetapi bekerja bersama-sama dan saling mempengaruhi kinerja mesin.





    INTAKE dan EXHAUST MANIFOLD
    exhaust manifold merupakan tempat keluarnya sisa gas dari pembakaran, exhaust manifold terbuat dari besi cor atau stainless steel  yang terhubung ke knalpot. Untuk intake manifold, intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk campuran bahan bakar dan udara atau dan udara saja pada mesin injeksi.






    Demikian artikel tentang kepala dan blok silinder, semoga bermanfaat

    Monday, 25 August 2014

    Pengertian Fungsi Gardan, Poros Propeler, as roda, dan roda

    GARDAN / DIFFERENTIAL

    Gardan atau differential ( bahasa inggris : diffferential ;  yang berarti pembeda ) adalah alat yang ada pada kendaraan mobil yang  mempunyai fungsi utama utama untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Gardan juga berfungsi untuk merubah gerak putar poros propeler menjadi gerak maju atau mundur pada roda.

    Cara Kerja gardan atau differential :


      Pada saat mobil berjalan lurus :

            Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel  akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda.

        Pada saat kendaraan membelok :

               Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; P:utaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya  ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.  Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena  side gear kanan berputar lebih cepat.
          komponen gardan
          Komponen Gardan atau Differential :
          • drive pinion
          • ring gear
          • side gear
          • pinion gear
          • differential case/ rumah gardan
          • pinion shaft
          • axle housing
          • bearing cap


          POROS PROPELER / Propeler shaft :

          poros propelerPropeler shaft berfungsi untuk meneruskan putaran dan tenaga dari transmisi ke gardan atau differential.


          POROS RODA :

          Poros roda berfungsi untuk menghubungkan putaran dan tenaga differential ke roda.


          RODA :

          Roda berfungsi untuk menggerakan kendaraan, maju atau mundur. Semakin besar gesekan dan beban kendaraan, maka semakin besar tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakan roda.