Monday, 1 September 2014

Fungsi dan Cara Kerja transmisi manual dan Komponen komponennya

Fungsi dan Cara Kerja transmisi manual dan Komponen komponennya


Hari ini pembahasannya  adalah tentang TRANSMISI MANUAL, lihat lebih banyak artikel tentang otomotif di Dunia otomotif Mobil

  • Macam-macam Roda gigi
  • Konsep kerja transmisi  
  • RANGKUMAN


Prinsip Kerja Transmisi 


       Transmisi manual dan komponen-komponennya yang akan dibahas dalam artikel ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor. Transmisi manual dan komponen- komponennya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/peng- gunaan tenaga).

      Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi transmisi manual dan komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Fungsi transmisi adalah untuk mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin (memalui unit kopling) dengan putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putara ini dimaksudkan agar kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan


    Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine) kesisitem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan ketransmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan keroda melalui defrensial (Final Drive).

Transmisi kendaraan juga disebut dengan gear box atau kotak roda gigi, karena komponen utama transmisi adalah roda gigi. 

Macam-macam Roda gigi

     Roda gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya. Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara berpasangan dan setiap pasangan terdapat sebuah roda gigi yang menggerakkan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear). Suatu kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu sistem transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut transmission case, atau kadang juga disebut gear box.


Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah:   




  1. Roda gigi jenis Spur – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
  2. Roda gigi jenis Helical – bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh). 
  3. Roda gigi jenis Double Helical – bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh). 
  4. Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh).



Konsep kerja transmisi  

Transmisi pada kendaraan terdiri dari berbagai bentuk roda gigi, ada yang sistem tetap ada yang digeser (slidingmesh). 

Berikut ini akan dicoba dijelaskan konsep kerja masing-masing. 

a) Transmisi dengan roda gigi geser 
Roda gigi pada poros input yaitu berasal dari kopling, dipasang mati. Sedangkan roda gigi yang dipasang pada poros output dipasang geser/sliding. Roda gigi yang digunakan untuk model ini tentunya jenis spur



b) Transmisi dengan roda gigi tetap. 
Sistem pemindahan kecepatan pada sistem ini tidak memindah roda gigi, namun dengan menambah satu perlengkapan kopling geser. Pada model transmisi roda gigi tetap ini memungkinkan dipergunakan bentuk roda gigi selain model spur. Sehingga memungkinkan penggunaan roda gigi yang lebih kuat.  Kopling geser dapat digeser kekanan atau kekiri. Bila  kopling ada ditengah maka berarti transmisi pada posisi netral

c) Transmisi Synchronmesh 
Terdapat kerugian yang perlu diatasi pada penggunaan sistem roda gigi geser , 
yaitu: 

  • Suara transmisi kasar saat memindah kecepatan. 
  • Pemindahan gigi sangat sulit, apalagi pada kecepatan tinggi, sehingga pemindahan gigi harus dilakukkan pada kecepatan yang rendah. 
Hal ini juga dialami pada sistem pengembangan yang meng- gunakan sistem Constantmesh. Meskipun pada sistem constant-mesh sudah tidak menggunakan penggeseran roda gigi, namun sistem penyambungannya masih mengalami permasalahan. Penyambungan yang dipergunakan pada sistem Constantmesh mirip pada sistem sliding gear saat memasukan kecepatan tertinggi yaitu antara roda gigi C dengan roda gigi D. Dengan kata lain, kendaraan yang transmisinya menggunakan sistem sliding gear atau Constantmesh akan terhambat khususnya pada proses akselerasi kendaraan. Karena setiap pemindahan kecepatan harus menunggu putaran turun terlebih dahulu.  Permasalahan proses pemindahan gigi tersebut, karena per- bedaan putaran kedua gigi yang akan disambungkan



RANGKUMAN:


1) Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/peng-gunaan tenaga).

 2) Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit transmisi berada selangkah di belakang unit kopling. Hal ini agar saat pemindahan kecepatan, hubungan dengan mesin dapat diputuskan ter-lebih dahulu. 

 3) Konsep dasar cara kerja transmisi adalah menggunakan konsep perbandingan momen, melalui sejumlah roda gigi. Dengan konsep tersebut dapat disesuaikan antara tenaga output mesin dengan besarnya beban yang akan diangkat. Saat beban berat seperti kendaraan akaan bergerak, tanjakan dan sebagainya, digunakan tingkat kecepatan yang rendah yang memiliki momen lebih besar.

 4) Terdapat beberapa macam roda gigi yang dipergunakan pada transmisi yaitu : 

  • Roda gigi jenis Spur – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
  • Roda gigi jenis Helical – bentuk giginya miring terhadap poros, dan Roda gigi jenis Double Helical – bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchromesh). 
  • Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh). 

5) Terdapat tiga macam sistem pemindahan kecepatan pada unit transmisi, yaitu dengan sistem menggeser roda gigi atau slidingmesh, sistem roda gigi tetap dengan meng-gunakan kopling geser, dan sistem roda gigi tetap menggunakan synchronmesh.   

6) Komponen utama dari tramisi manual adalah sebagai berikut : 
  1. Transmission input shaft   atau Poros input transmisi, yaitu komponen yang menerima moment output dari unit kopling. 
  2. Transmission gear atau roda  gigi transmisi, yaitu Untuk mengubah input dari mesin menjadi output gaya torsi yang meninggalkan transmisi sesuai dengan kebutuhan kendaraan. 
  3. Synchroniser/synchro-mesh atau Gigi penyesuai, adalah perlengkapan yang memungkinkan pemindahan kecepatan pada kondisi putaran yang tinggi. 
  4. Gear shift lever atau  Tuas pemindah presnelling   dan Shift fork  atau  Garpu pemindah   adalah komponen yang berfungsi untuk mengoperasikan transmisi oleh pengemudi.             
  5. Output shaft atau Poros output adalah untuk menyalur-kan moment atau tenaga yang sudah diolah melalui proses reduksi ke komponen sistem pemindah tenaga selanjutnya

Sunday, 31 August 2014

PRINSIP KERJA TORQUE CONVERTER

Torque Converter


Artikel hari in membahas:

  • PENGERTIAN TORQUE CONVERTER
  • FUNGSI
  • PRINSIP KERJA TORQUE CONVERTERA


PENGERTIAN

prinsip kerja torque converterTorque converter pada dasarnya sama dengan kopling fluida yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran dari mesin ke transmisi. Selain itu fungsi torque converter juga untuk meredam getaran perpindahan daya, mengerakkan pompa oli, dan sebagai flywheel.  Kalau pada kopling fluida hanya terdiri atas pump impeller yang dihubungkan dengan mesin dan turbine runner yang dihubungkan dengan input transmisi, sedangkan pada torque converter terdapat penambahan komponen yang dipasangkan diantara pump impeller dan turbine runner. Alat tersebut adalah stator. Untuk memaksimalkan kerja stator maka pada poros stator dipasangkan OWC (one way clutch) yang berfungsi untuk mencegah putaran balik stator yang dapat menghambat aliran fluida yang diarahkan oleh stator untuk menggerakkan turbine runner.

Pada generasi sekarang, pada torque converter dilengkapi lagi dengan sebuah komponen yang bernama TCC (Torque Converter Clutch). Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan langsung putaran mesin ke transmisi tanpa melalui media fluida.

Prinsip Kerja Torque Converter  

Pada dasarnya antara kopling fluida dan torque converter Mempunyai prinsip kerja yang sama. Jika sebuah cawan yang terisi dengan minyak  dan selanjutnya jika cawan tersebut diputar maka minyak yang terdapat dalam cawan akan terlempar keluar. Hal ini terjadi karena adanya gaya centrifugal.
Selanjutnya jika bagian atas cawan tersebut ditutup dengan cawan lain yang posisinya digantung, selanjutnya cawan bagian bawah diputar maka pada putaran tertentu cawan bagian atas akan berputar pula.
Pada torque converter, cawan bagian bawah tersebut sama dengan pump impeller, sedangkan cawan bagian atas disebut turbine runner. Diantara pump impeller dan turbine runner dipasangkanlah stator


Konstruksi 

1. Pump Impeller 


Pump impeller disatukan dengan converter case dan converter case dihubungkan ke poros engkol melalui drive plate, ini berarti pump impeller akan berputar saat poros engkol berputar. Pump impeler berfungsi untuk melemparkan fluida (ATF) ke turbine runner agar turbine runner ikut berputar. Pump impeller terdiri dari vane dan guide ring. Guide ring berfungsi untuk membentuk celah yang memperlancar aliran minyak.



2. Turbine Runner 
Turbine runner dihubungkan dengan over drive input shaft transmisi, mi berarti turbine runner berfungsl untuk menerima lemparan fluida dari pump impeller dan memutarkan over drive Input shaft transmisl. Turbine runner terdiri dan vane dan guide ring. Arah vane pada turbine runner bertawanan dengan vane pump impeler.    




3. Stator 
Stator ditempatkan di tengah-tengah antara pump impeller dan turbine runner. Dipasang
pada poros stator yang diikatkan pada transmission case melalul one way clutch. Stator
berfungsi menggarahkari fluida dan turbine runner agar menabrak bagiani belakang vane pump impeller, sehingga membenikan tambahan tenaga pada pump impeller.
One way clutch memungkinkan stator hanya berputar searah dengan poros engkol. Oleh karena itu, stator akan berputar atau terkunci tergantung dan arah dorongan minyak pada vane stator. Saat outer race berputar searah putaran poros engkol, Ia akan mendorong bagian atas sprag. Karena panjang I lebih pendek dan I , maka outer race berputar.






Torque Converter Clutch (TCC) 

ON dan OFF nya TCC dikontrol oleh PCM. Ketika solenoid valve TCC ON, tekanan pada (A) dilepaskan oleh TCC solenoid valve, TCC control valve dengan posisi plunger berada di atas karena adanya tekanan minyak B. Dengan demikian tekanan dan secondary pressure mengalir dibelakang TCC, dan TCC akan terdorong ke depan dan TCC berhubungan. Minyak mengalir dan TCC kembali ke TCC control valve dan dilepaskan keluar sistim. Ketika TCC solenoid valve OFF, tekanan pads A menekan plunger TCC control valve. Akibatnya secondary pressure mengalir ke bagian depan TCC dan mendorong TCC untuk membebaskan hubungan TCC selanjutnya minyak kembali ke control valve.





Planetary Gear Unit 

Fungsi: 

  1. Merubah perbandingan gigi, merubah momen dan merubah kecepatan 
  2. Memungkinkan gigi mundur atau gerakan mundur 


Planetari Gear set mempunyai tiga macam gigi yaitu: 

  1. Ring gear 
  2. Sun gear 
  3. Pinion gear. 




Cara kerja roda gigi 

roda gig kecepatan lambatPerlambatan 
- Ring gear sebagai drive  (penggerak) dan  input putaran
- Sementatra Sun gear ditahan atau berputar berlawanan arah jarum jam
- Carrier sebagai Driven  ( digerakkan ) dan menjadi output putaran
Bila Ring gear berputar searah jarum jam, pinion gear akan berputar mengelilingi Sun gear sambil berputar searah jarum jam. Hal ini menyebabkan putaran Carrier menjadi lambat sesuai dengan banyaknya gigi Ring gear dan Sun gear.  
 




Percepatan 

- Ring gear sebagai Driven   (digerakkan) dan  menjadi output putaran.
- Sun gear posisi Fixed  ( ditahan).
- Carrier sebagai Drive  (penggerak) dan menjadi input putaran.

Bila Sun gear ditaran dan Carrier berputar searah jarum jam, pinion gear akan berputar mengelilingi Sun gear sambil berputar searah jarum jam. Hal ini menyebabkan putaran Ring gear menjadi lebih cepat sesuai dengan jumlah gigi Ring gear dan sun gear.      



Mundur 
roda gigi posisi mundur- Ring gear sebagai Driven ( digerakkan)
- Sun gear sebagai  Drive ( penggerak)
- Carrier dibuat Fixed (ditahan)

Bila sun gear berputar searah jarum jam, pinion gear yang terikat pada carrier akan berputar berlawanan dengan jarum jam dan mengakibatkan Ring gear juga berputar berlawanan arah dengan jarum jam. Pada saat ini Ring gear menjadi lambat sesuai dengan jumlah gigi Sun gear dan ring gear.































































































PENGERTIAN SISTEM TRANSMISI OTOMATIS

PENGERTIAN SISTEM TRANSMISI OTOMATIS

TRANSMISI OTOMATIS 

  1. JENIS-JENIS TRANSMISI OTOMATIS
  2. KEUNTUNGAN TRANSMISI OTOMATIS
  3. KOMPONEN_KOMPONEN UTAMA TRANSMISI OTOMATIS
  4. POSISI-POSISI pada TRANSMISI OTOMOATIS

Transmisi otomatis (A/T) adalah jenis transmisi yang gigi-giginya dapat berpindah secara otomatis sesuai dengan beban mesin (besamya penekanan pedal gas) dan kecepatan kendaraan. Sebaliknya, mobil yang masih menggunakan transmisi manual, pengemudi harus merobah gigi-gigi dengan mempergunakan tuas pemindah gigi. Dengan transmisi otomatis, gigi-gigi berpindah secara otomatis untuk memenuhi kondisi jalan dan muatan yang berbeda-beda. Jika pada transmisi manual terdapat kopling gesek, maka pada transmisi otomatis terdapat torque conventor (pengubah puntiran) yang bekerja sebagai kopling otomatis.

Dalam transmisi otomatis, minyak transmisi tidak saja melumasi dan berperan sebagai pendingin namun juga bekerja untuk mcmindahkan gigi secara otomatis dan sebagai fluida kopling otomatis. Oleh karena itu, jumlah minyak transmisi harus cukup guna  menjalankan fungsinya dengan baik. Selain itu, karena minyak transmisi otomatis akan memburuk jika jarak tempuh kendaraan bertambah maka penggantian secara perodik sangat diperlukan.

1. Jenis-jenis Transmisi otomatis 

a.  Full hydraulic
     Waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur sepenuhnya secara hidraulis.
b. Powertrain control module  (PCM)
     Waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur secara elektronik. Type ini menggunakan data (shift and lock pattern) yang tersimpan dalam PCM sebagai kontrolnya, juga terdapat fungsi diagnosa dan fail-safe.

Selain itu transmisi otomatis juga dibedakan atas:
a. Automatic transaxle, digunakan untuk kendaraan FE (Front-engine, Frontwheel-drive).
b. Automatic transmission, digunakan untuk kendaraan FR (Front-engine, Rear-wheel drive

2. Keuntungan Transmisi Otomatis  

Transmisi otomatis Jenis Full Hydraulic 

Dibandingkan dengan transmisi manual, transmisi otomatis jenis hidrolik mempunyai beberapa keuntungan sebagal berikut:


  • Mengurangi kelelahan pengemudi karena tidak ada pengoperasian pedal kopling dan pemindahan gigi. 
  • Perpindahan gigi terjadi secara otomafis dan lembut. 
  • Mengurangi beban mesin karena mesin dan pemindah daya dihubungkan melalui fluida secara hidraulls (torque converter). 

Transmisi otomatis Jenis PCM 

Dibandingkan dengan transmisi otomatis full hydraulic, PCM mempunyai
beberapa keuntungan sebagai berikut:

  • Pengemudi dapat memilih mode penggendaraan. 
  • Getaran perpindahan gigi lebih kecil 
  • Pemakaian bahan bakar lebih irit 
  • Mempunyai fungsi diagnosa dan memori 
  • Mempunyai fungsi fail safe 

3. Komponen -Komponen Utama Transmisi Otomatis 

Transmisi otomatis dapat dikelompokkan menjadi 3  komponen:

  1. Torque converter 
  2. Planetary gear unit 
  3. Hydraulic control unit 

Transmisi otomatis yang ada yang memiliki  e speed ada yang memiliki 4 speed (3 speed plus Over Drive). Pada tuas transmisi terdapat 6 posisi, yaitu P, R, N, D, 2 dan L. Untuk Over Drive (O/D) menggunakan switch yang ada pada tuas transmisi, sedangkan switch Power dan Normal (P/N) mode ditempatkan di console box

4. Posisi-posisi  tuas transmisi 


  1. Posisi P (Park).
    Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat diputar) tetapi mesin dapat dihidupkan. Posisi ini digunakan untuk kendaraan yang diparkir, atau pada kendaraan untuk keperluan mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak dijalankan. 
  2. Posisi N (Netral).
    Pada posisi ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat diputar dan mesin dapat dihidupkan. Hanya posisi N dan P mesin dapat dihidupkan. Pada posisi netral biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan dijalanka atau ketika kendaraan berhenti sementara mesin hidup, seperti menunggu lampu hijau menyala di perempatan jalan.
  3. Posisi R (Reverse).
    Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur. 
  4. Posisi D (Drive).
    Posisi D, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju secara otomatis dan dapat mengatur posisi kerja dan gigi 1, 2 dan 3, atau sebaliknya, jika switch O/D diposisikan ON, transmisi secara otomais dapat mengatur kerja pada gigi 1, 2, 3 dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini biasanya digunakan untuk jalan normal dan rata.
  5.  Posisi 2.
    Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju, tetapi secara otomatis hanya dapat mengatur posisi kerja pada gigi 1 ke gigi 2 atau sebaliknya, biasanya digunakan untukjalanan nanjak atau turunan tajam. 
  6. Posisi L.
    Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju tetapi hanya pada posisi gigi I saja, biasanya digunakan untuk jalanan yang sangat menanjak atau turunan yang sangat tajam yang tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2. 


Monday, 25 August 2014

Pengertian Fungsi Gardan, Poros Propeler, as roda, dan roda

GARDAN / DIFFERENTIAL

Gardan atau differential ( bahasa inggris : diffferential ;  yang berarti pembeda ) adalah alat yang ada pada kendaraan mobil yang  mempunyai fungsi utama utama untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Gardan juga berfungsi untuk merubah gerak putar poros propeler menjadi gerak maju atau mundur pada roda.

Cara Kerja gardan atau differential :


    Pada saat mobil berjalan lurus :

          Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel  akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda.

      Pada saat kendaraan membelok :

             Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; P:utaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya  ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.  Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena  side gear kanan berputar lebih cepat.
        komponen gardan
        Komponen Gardan atau Differential :
        • drive pinion
        • ring gear
        • side gear
        • pinion gear
        • differential case/ rumah gardan
        • pinion shaft
        • axle housing
        • bearing cap


        POROS PROPELER / Propeler shaft :

        poros propelerPropeler shaft berfungsi untuk meneruskan putaran dan tenaga dari transmisi ke gardan atau differential.


        POROS RODA :

        Poros roda berfungsi untuk menghubungkan putaran dan tenaga differential ke roda.


        RODA :

        Roda berfungsi untuk menggerakan kendaraan, maju atau mundur. Semakin besar gesekan dan beban kendaraan, maka semakin besar tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakan roda.

        Thursday, 21 August 2014

        Sistem Transmisi dan Kopling

        Sisitem transmisi berfungsi untuk mengubah putaran dari roda gila menjadi lebih besar ( untuk kecepatan ) atau lebih kecil ( Untuk keperluan tenaga ).Pada sebuah kendaraan, kendaraan pasti tidak hanya melewati jalan yang rata, kendaraan juga akan melewati jalan yang terjal, menanjak, atau turunan. Dalam setiap kondisi jalan tersebut, kendaraan memerlukan tenaga, kecepatan, dan torsi yang berbeda-beda. Pada jalan yang menanjak atau terjal dibutuhkan tenaga bukan kecepatan, sedangkan pada jalan yang rata, kendaraan memerlukan kecepatan bukan tenaga.
        Selain itu, kendaraan juga memerlukan tenaga saat kendaraan memulai start untuk berjalan. Transmisi terhubung langsung dengan kopling dan poros roda. Transmisi memiliki jumlah gigi percepatan sesuai dengan kapasitas mesin itu sendiri, gigi percepatan ada yang tiga ( 3 ) percepatan sampai enam ( 6 ) percepatan ( biasanya digunakan pada kendaraan yang mengutamakan kecepatan/ sport ).


        susunan kopling
        Sebelum lanjut ke transmisi, saya akan membahas kopling terlebih dahulu. Kopling pada mobil berfungsi untuk memutus dan menghubungkan tenaga dan atau putaran dari mesin ke transmisi. Kopling digunakan saat pengendara akan melakukan perpindahan percepatan, kualitas kopling sangat berpengaruh terhadap tenaga dan kecepatan suatu kendaraan, jika kopling sudah aus maka tenaga mesin akan berkurang dan  tarikan mobil berkurang. Kopling tidak membutuhkan perawatan akan tetapi apabila sudah aus maka harus diganti dengan yang baru. Demikian sekilas tentang kopling. LANJUT




        Transmisi terbagi menjadi 3 ( tiga ) :
          Bagian-bagian transmisi
        1. Transmisi Manual
        2. Transmisi Semi Otomatis
        3. Transmisi Otomatis

        Transmisi Manual
        Dalam pengoperasian transmisi manual, pengendara harus menggunakan kaki dan tangan secara sinergi agar tidak terjadi slip. Transmisi manual memang sedikit merepotkan jika dibandingkan dengan transmisi otomatis.
        Transmisi manual sudah jarang digunakan saat ini karena kebanyakan mobil sudah menggunakan transmisi otomatis atau semi otomatis yang lebih mudah dalam pengoperasiannya.

        Transmisi Semi Otomatis
        Pada transmisi semi otomatis pengendara tidak perlu menggunakan pedal kopling, pengendara hanya harus memindahkan tuas giginya saja sesuai kebutuhan kendaraan.

        Transmisi otomatis
        Sepertinya Transmisi otomatis adalah tipe transmisi yang paling mudah untuk digunakan, karena pengemudi hanya perlu memindahkan tuas untuk maju atau untuk mundur, setelah itu hanya perlu untuk mengginjak gas atau rem saja. Kekurangan dari tipe ini adalah lebih boros bahan bakar.