Wednesday, 31 July 2019

Angkot L300


Sukabumi Bogor punya Primadona lho .. 😎

Keunggulan :
1. Mampu melaju dengan kecepatan 300 juta km/jam, melebihi kecepatan cahaya.
2. Sopir rata-rata minimal Harus alumni pilot jet tempur F-16
3. Kapan dan dimana akan belok dan berhenti, hanya Tuhan dan supir yang tau.
4. Pedal gas semua.
5. Penumpang yang baru masuk dan BELUM duduk, sudah tancap gas begitu saja .
6. Ditakuti dan disegani berbagai jenis angkutan dari model apapun di muka bumi.
7. Gemar diludahi kendaraan lain karena hobi ngblong .
8. Terotoar setinggi gunung gede pun apabila dirasa sanggup naik, naik!
9. Mampu meningkatkan ketaqwaan penumpang, dengan membuat penumpang memperbanyak istigfar ketika menaikinya.
10. Melancarkan sirkulasi ajal.

Tauziri , 🤗

Tuesday, 30 July 2019

Tuesday, 23 July 2019

Orang Gila Bahagia

Orang yang lebih banyak agenda dan keinginan dikepalanya, biasanya tidak lebih bahagia dari yang sedikit agenda dan keinginannya , walaupun hartanya banyak. Karena hartanya sibuk dipakai untuk memenuhi kesenangannya.
.
Sebaliknya orang yang lebih sedikit agenda dan keinginannya , sering lebih berbahagia daripada yang terlalu banyak agenda dan keinginannya.
Dan kebiasaan orang yang tidak banyak agenda dan keinginan, hartanya yang banyak sibuk digunakan untuk membantu orang lain yang kesusahan. Dan kebahagiaannya banyak berasal dari kebahagiaan orang lain. Bukan dari kepemilikan hartanya yang banyak
.
Jangan heran kalau orang yang sedikit keinginan dan agenda terlihat lebih banyak tersenyum. Karena hidupnya selalu diliputi rasa syukur dan menerima (qanaah). Walaupun diliputi berbagai kesulitan, sesungguhnya kesulitan itu justru menjadi bahan tertawaannya sehari hari. Karena kesulitan itu tidak lantas membuatnya sedih. Kesedihan adalah hanya sebatas asumsi belaka. Sementara syarat syarat ke kebahagiaan adalah meniadakan syarat itu sendiri. Maka selalu bahagia.
.
Ukuran kesuksesan adalah bukan pada berapa banyak kepemilikan, tapi berapa besar kemanfaatannya. Indikator terakhir kesuksesan adalah seberapa merekah senyumnya, atas senyum senyum sekitarnya.
Allah memberi banyak pada siapapun yang layak dititipin banyak. Syaratnya adalah mau bekerja keras, tekun, selalu belajar dari yang berpengalaman dan selalu berbuat baik serta tidak menyakiti hati siapapun.
.
Ujian ujian kenaikan kelas kehidupan tidak akan pernah berhenti, selagi selalu bisa mengambil hikmah dalam setiap peristiwa, dan selalu melakukan perbaikan pola pemikiran. Maka akan selalu lulus ditiap tahapan ujian ini. Maka, sesungguhnya tidak ada ujian selain untuk kenaikan kelas. Begitu juga tidak takdir takdir Allah selain untuk kebajagiaan yang lebih bagi tiap hambanya.
Itulah Allah dengan Ya Rahman, Ya RahiimNya.

#peace
#SelamatPagi

- Andrepedia



Monday, 22 July 2019

Mahasiswa

#InfoEB #LongPost #KuliahKerja

Kuliah + Kerja / Usaha Sampingan PART 1

Hallo! Apa kabar? Semoga hari kalian menyenangkan ya !
Disini saya akan membahas tentang Kuliah + Kerja / Usaha Sampingan. Mungkin di antara kalian ataupun teman kalian pasti ada yang usaha sambil kuliah. Meskipun mungkin memang berat tapi ini bukan berarti tidak mungkin loh ! Disini saya akan menceritakan usaha apa saja yang teman-teman saya punya, tapi karena peraturan grup tidak boleh promosi, jadi saya hanya tulis deskripsinya aja ya. Jadi, kalau kalian merasa tertarik bisa baca thread ini sampai selesai, dan semoga berguna untuk kalian semuaa~~!

1. Kuliah Kelas Karyawan

Sekarang mulai banyak kampus yang membuka kelas karyawan, bukan tanpa sebab karena memang banyak karyawan yang ingin terus mengupgrade pendidikan terakhir mereka, salah satu alasannya agar ilmu dan skill mereka tidak kalah dari fresh graduate yang ada di luar sana atau agar mereka bisa naik jabatan. Biasanya mereka kuliah sepulang kerja (Malam) atau di hari Sabtu dan Minggu.

2. Kuliah + Online Shop

Tidak seperti sepuluh tahun lalu yang mungkin jarang kalian temui online shop, sekarang kalian sudah bisa melihat online shop dimanapun. Bahkan ketika cek komentar artis favorit kalian ada saja komentar dari online shop “Tinggi kalian kurang, makanya beli….…..” ya. contohnya seperti itu.

 Kalian juga bisa membuka online shop dengan barang-barang yang berhubungan dengan hobi kalian ataupun dengan sesuatu yang kalian kuasai, atau jika mungkin kalian ingin mencoba-coba juga bisa kok. Jadi ini cerita teman-temanku :

- A punya skill Design, jadi dia buka online shop di instagram dan facebook yang menawarkan jasa vector dan jasa membuat undangan nikah.

- B punya skill sulam pita yang indah, jadi dia buka online shop di instagram yang isinya full dengan hasil karya tangannya.

- C punya skill ngegambar yang bagus, jadi dia terus ngegambar sampai punya online shop yang menjual jasanya dengan membuat banner youtube, logo original buat team eSport ataupun team Futsal, bahkan Restoran juga memakai jasa C ini ( 100% gambar sendiri bukan edit tempel jadi harganya ya lumayan lah tapi sebanding dengan kualitas kok ) dan karena kerja sama dengan yang punya usaha sablon maka jadi deh usahanya dikembangin online shopnya menjual jersey + spanduk juga. Deskripsinya usaha C memang kerjanya banyak orang karena pesanannya juga banyak jadi saya juga pernah megang jadi admin dan gaji saya sesuai dengan persenan pesanannya.

Di team C ada juga yang menggambar gambar lucu dan menjual sticker, gantungan kunci, ataupun original character berbentuk kartun dari seseorang.

- D punya skill jahit yang ada turun temurun dari orang tuanya, jadi D membuka jasa membuat baju dan mengiklankannya di story Whatsapp

- E, okay ini saya sendiri tapi saya lagi tidak jualan kok jadi bukan bermaksud promosi ya ✌️  punya ketertarikan dengan game online jadi semenjak SMP dengan modal handphone+internet dari orang tua saya, saya menjual item ingame, jasa top up, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan game. Tapi pengahasilan saya tidak wow kok, setidaknya saya bisa membeli kuota internet dengan uang saya sendiri dan kadang bisa transfer pulsa ke mamah ketika mamah minta pulsa.

- F tangannya berbakat banget ngelukis di atas apapun, jadi F punya online shop yang menjual jasanya untuk melukis entah itu di tas, tempat pensil, talenan dan lain sebagainya (jadi custom gitu). Biasanya teman-teman F membeli apapun yang F jual untuk hadiah ulang tahun, hadiah anniversary bersama bebeb tercinta, ataupun kenang-kenangan untuk pembicara seminar.

- G fashionable banget, jadi dia punya online shop yang menjual berbagai macam fashion, aksesoris, skincare, dan make up. Bisa dibilang dropshipper gitu. Kebanyakan teman-teman saya seperti G ini, mencari barang-barang yang bagus dengan harga murah dan mencarinya di internet ataupun langsung terjun ke pasar lalu menjualnya di online shop.

Memang tidak mudah karena harus pintar membagi waktu, tenaga dan pikiran. Saya sendiri korban dari kuliah sambil kerja karena memang dulu saya maruk sekali punya online shop yang isinya game + jadi admin di online shop temen + content creator + kuliah. Karena saya mengorbankan jam tidur dan makanan saya tidak sehat juga + tidak teratur maka selama satu semester dari 15 pertemuan dari semua matkul yang ada saya tidak masuk 5-8 pertemuan karena sakit yang berkepanjangan. Saya menganggap ini sebagai KEGAGALAN diri saya dalam mengatur diri saya sendiri. Tapi selalu ingat yang tau diri kalian ya diri kalian sendiri bukan orang lain, jadi putuskan semuanya dengan baik-baik, dan terus perbaiki diri agar menjadi lebih baik lagi! Spread love ❤

Saturday, 20 July 2019

Film Dokumenter Indonesia

Film Dokumenter Indonesia Terbaik dan Populer yang Wajib Ditonton
#InfoEB #FYI #LongPost

Kamu suka menonton film dokumenter? ada banyak film dokumenter yang dibuat oleh sineas indonesia, baik yang berproduksi indie atau melibatkan korporasi

Selain dokumenter yang bertemakan lingkungan, ada juga film dokumenter sejarah, biologi, kehidupan binatang, biografi tokoh terkenal dan berbagai kisah nyata yang terbaik dibuat oleh profesional. Juga ada lho lomba pembuatan dokumenter tingkat sekolah dan mahasiswa.

Film dokumenter adalah salah satu genre film yang banyak diperlombakan dan ditayangkan juga di YouTube. Film dokumenter sangat jarang ditayangkan di bioskop, karena memang tidak memiliki nilai komersial dan hanya bertujuan untuk kompetisi atau tujuan sosial

Kenyataannya, film dokumenter berbeda dengan film lain yang mengandung nilai fiksi atau karangan didalamnya. Karena film dokumenter dibuat sesuai dengan fakta dan kenyataan yang sesuai dengan yang ada di film

Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, ditulis oleh The Moviegoer, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926.

Di Perancis, istilah dokumenter digunakan untuk semua film non-fiksi, termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan. Berdasarkan definisi ini, film-film pertama semua adalah film dokumenter. Mereka merekam hal sehari-hari, misalnya kereta api masuk ke stasiun. pada dasarnya, film dokumenter merepresentasikan kenyataan. Artinya film dokumenter berarti menampilkan kembali fakta yang ada dalam kehidupan

Sejarah dokumenter di Indonesia di mulai oleh praktek kelam kolonialisme, Belanda memperkenalkan filmnya pada tanggal 5 Desember 1900 di belakang Hotel Indonesia-Jakarta, lima tahun setelah bioskop pertama lahir di Prancis. Film pertama di Indonesia ini adalah sebuah film dokumenter yang mengambarkan perjalanan Ratu Orlando dan Raja Hertog Hendrik di kota Den Haag. Saat itu banyak di produksi film-film dokumenter yang secara tujuannya di gunakan sebagai media propaganda. Dalam hal ini film dokumenter bisa bersifat sebagai media saluran informasi, tapi juga bisa memberikan pemahaman yang justru bersifat manipulatif terhadap fakta yang ada.

Babak baru film dokumenter Indonesia dimulai pada akhir tahun 1990-an, di babak ini film dokumenter bergerak secara dinamis, antara lain mewujudkan dalam bentuk film advokasi sosial-politik, film seni dan eksperimental, film perjalanan dan petualangan, film komunitas, dan juga sebagai alternatif di bidang seni dan audio-visual, film dokumenter berubah menjadi satu gendre seni audio visual yang memiliki sifat demokratis sekaligus personal. Film dokumenter kemudian memberikan kesempatan bagi semua orang untuk menampilkan diri, baik film yang mampu memunculkan karya yang unik, orisinil dan khas. Dengan karakteristik yang demikian itu, film dokumenter menjadi karya yang bersifat alternatif, baik dari segi idiologi, isi, maupun bentuk sehingga mampu menarik minat masyarakat umum dan terutama anak muda, hal ini telah menjadi penanda runtuhnya masa kelam Film Dokumenter Indonesia Di babak Dokumenter Indonesia Modern. (Tedika)

Daftar Film Dokumenter Rekomendasi untuk ditonton :

1. Sexy Killers
2. Asimetris
3. Banda The Dark Forgotten Trail
4. BADUY (Ekspedisi Indonesia Biru)
5. Tarling is Darling
6. Jalanan
7. Songbird: Burung Berkicau
8. Negeri Dongeng
9. Borneo Death Blow - full documentary
10. .WELIT (Dokumenter)
11. Heaven for Insanity (2008)
12. Jagal (2012)
13. Senyap (2015)
14. Sepanjang Jalan Satu Arah (2016)
15. Serambi (2005)
16. Cerita Dari Tapal Batas (2012)
17. Permata di Tengah Danau (2012)
18. The Land Beneath The Fog (2011)
19. Biji Kopi Indonesia (2014)

Sumber :  https://www.kosngosan.com/2019/05/film-dokumenter-indonesia-terbaik.html  dan Wikipedia

Tuesday, 16 July 2019

Remaja Pencari Paku

Bismillah, saat mengambil Shobar di parkiran, cucu melihat seorang remaja sedang melakukan hal-hal yang tak biasanya, ia melemparkan tali (rapia/tambang) yang diujungnya ada pemberat.

Lama cucu perhatikan, akhirnya cucu dekati dan perhatikan, akhirnya cucu ketahui ia sedang mencari paku-paku bekas dengan menggunakan magnet besar di ujung talinya.

"Lagi ngapain"? Tanya cucu
"Nyari paku pak" jawabnya
"Setiap hari nyari paku kayak gini"?
"Iya pak" jawabnya
"Sehari dapat segimana"?
"Paling Sember ini pak" jawabnya (sambil menunjukan ember kecil bekas cat 5kg-an)
"Dijual?"
"Iya, pak" jawabnya
"Berapa per kgnya"?
"4rb per kg pak"

"Semangat dek, jangan lupa berdo'a dan berbuat baik sama orang tua, Insya Allah ke depan adek jadi orang kuat mentalnya dan pantang menyerah".

Saat kemarin sore habis mengganti master kopling si kibar, teringat anak ini, akhirnya cucu simpan sparepart bekasnya, semoga hari ini bisa melihat remaja ini lagi.

Cucu jadi teringat bahwa cucu sedang menulis dengan tema "menjadi lelaki sejati" di motuba ini.

Lelaki sejati itu, seorang yang pekerja keras, cerdas pantang menyerah dan tidak peduli sama besar kecilnya hasil kerjanya, sebab ia meyakini hasilnya itu mutlak hak Allah ta'ala.

Selama halal sikat
Selama tidak meminta-minta embat itu usaha

Sebab ia Yakin bahwa "Allah tidak melihat pada harta dan rupa kalian, tapi Allah hanya melihat dan menilai kepada hati dan amal kalian"

Semoga Allah memberkahi hidup kita semua
Hidup mbah-mbah yang bermanfaat dunia dan akherat

Tuesday, 2 July 2019

Hobi Tua Bangka

Fantastis! Seekor Merpati 'Jayabaya' Asal Bandung Terjual Rp 1 Miliar

Aristyo Setiawan (kopiah) menjual seekor merpati miliknya kepada Robby. (Foto: DOK.Aristyo Setiawan)

Bandung - Mendengar sebuah rumah dengan harga Rp 1 miliar mungkin sudah biasa. Tapi, kalau dengan uang sebanyak itu digelontorkan hanya untuk seekor burung merpati, tentu mencengangkan.

Momen bersejarah itu dialami Aristyo Setiawan. Aris sapaannya tak pernah menyangka burung merpati yang diberi nama Jayabaya ini laku terjual dengan harga fantastis Rp 1 miliar.

Aris mengaku awalnya tak berniat sama sekali menjual burung merpati kesayangannya itu. Sehingga, ia sengaja mematok harga jual Jayabaya pada angka Rp 1 miliar. Tapi, takdir berkata lain.

"Karena memang kalau sudah sayang merpati berat ngelepas. Strategi saya biar orang gak beli burung saya, dipatok Rp 1 miliar. Soalnya semua hewan peliharaan kalau misalkan ada yang suka, kita gak buka harga, mati atau dicuri. Itu saya pernah mengalami," kata Aris saat ditemui di kandang Embatama, Jalan Cisaranten, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/7/2019).

Bukannya membuat Jayabaya jauh dari pembeli, malah sebaliknya. Ada pihak-pihak yang memberikan penawaran terhadap burung merpatinya itu. Mereka sempat menawar dengan harga Rp 700 hingga Rp 750 juta.

"Jadi memang ada dua orang yang nawar. Dari Banten (Rp 700 juta) dan pak Robby orang Bogor (Rp 750 juta). Penawarannya itu sekitar dua bulan lalu," dia mengungkapkan.

Singkat cerita, Robby yang juga penggemar burung merpati berani memboyong Jayabaya ke rumahnya dengan harga Rp 1 miliar. Robby tidak ingin kecolongan oleh pihak lain yang juga menginginkan Jayabaya.

Proses jual beli itu berlangsung pada Jumat (28/6) lalu. Robby membeli Jayabaya menggunakan giro. "Mungkin takut keduluan, jadi pak Robby berani bayar segitu. Saya juga kaget, ada yang sanggup ngeluarin Rp 1 miliar buat seekor burung. Kalau paketan misalnya 12 - 20 burung seharga Rp 700 juta mungkin ada, tapi ini satu burung," tutur Aris.

Menurutnya, sejauh ini belum pernah mendengar ada seekor burung merpati yang dihargai Rp 1 miliar. Ia hanya pernah mendengar seekor burung terjual Rp 400 hingga Rp 500 juta.

"Fantastis. Soalnya kalau di Indonesia saya belum pernah dengar sih dihargai semahal itu," ucap Aris.

Padahal, saat itu Jayabaya ia beli dengan harga hanya Rp 50 juta dari temannya 2018 awal. Sejak itu, Jayabaya yang dilatih untuk lomba spesialisasi merpati tinggi kolong meja selalu berprestasi.

Jayabaya terbilang istimewa pada usianya yang baru menginjak dua tahun. Setumpuk penghargaan sudah didapat sehingga melambungkan namanya di kancah nasional sebagai burung juara.

"Jadi memang gak mudah buat ngelatihburung juara itu, apalagi spesialisasinya merpati tinggi kolong meja. Tapi, Jayabaya bisa membuktikan itu. Jadi istilahnya setiap ikut lomba, pasti minimal masuk 10 besar lah, ada beberapa juara 1 juga. Tahun lalu juara 1 klasmen nasional," ujar Aris.

Dihubungi terpisah, Robby membenarkan membeli Jayabaya. Ia rela merogoh kocek dalam-dalam untuk burung merpati yang sudah diliriknya sejak setahun terakhir.

"Iya saya beli pakai giro. Saya memang sudah pantau Jayabaya ini sejak 2018. Karena hobi dan saya lihat Jayabaya ini istimewa. Jadi saya berani beli," ucap Robby.

Thursday, 13 June 2019

Oleh Oleh Touring

Oleh-oleh touring bersama motubaku (si kibar) dalam pekan ini.

#Mendulang_manfaat_dalam_touring

Bagaimana agar touring kita berpahala?
-Touring dalam rangka berubadah
-Touring dalam rangka menafkahi keluarga
-Touring dalam rangka menyambung silaturahmi
-Touring dalam rangka mendapat pengalaman dan ilmu baru yang bermanfaat bagi dunia dan akherat
- Dll

Senin kemarin cucu ke lembang selama tiga hari, rabu malam sudah sampai di rumah, salah satu yang didapat adalah sedikit tips bisnis dari kawan komunitas yang kopdar di sana.

Beliau punya usaha kuliner dan punya sebuah ruko percis di sebrang masjid agung lembang, namun yang unik beliau mulai buka jam 11.00 siang, pas cucu tanya kok siang? Ia menjawab:

"Soalnya dari pagi sampai jam 11-an ruko disewain ke penjual bubur, dan alhamdulillah ada pemasukan juga dari sini".

Apa yang di dapat? Cerdasss

Ruko jadi passive income, jualan tetap jalan dan rame meskipun jam 11 baru buka, waktu yang sisa bisa bersama keluarga.

Dari segi promosipun saling menguntungkan, pembeli bubur tahu ada produk lain mulai jam 11 dan pembeli produk ini tahu bahwa pagi ada jualan bubur.

Mungkin bisa jadi inspirasi bagi mbah yang punya ruko.

Touring kamis pagi sd sore kemarin

keberkahan penghasilan

Pagi-pagi ke kab. Tetangga, ke singaparna....rencana mau tune up si kibar buat persiapan touring jum'at ini dan sabtu besok ke banyumas lanjut DIY, sekalian silaturahmi ke teman komunitas yang ada di wilayah itu, dan bengkelnyapun rekomendasi dari teman tersebut.

Akhirnya sampai di bengkel, bengkel tanpa plang, tapi pas masuk penuh mobil berjejer, ruame.

Ketemu dengan pemilik bengkel, kenalan, ngobrol-ngobrol dst.

Pengerjaannya luar biasa Masya Allah pokoknya dan ternyata pemilik bengkel tempat lahirnya berasal dari daerah yang sama dengan cucu, akhirnya tambah akrab.

Cucu bertanya sama beliau:
Sejak kapan buka bengkel? Dan kenapa tak pakai plang?

Beliau menjawab:
Saya belum PD pak pasang plang, tempatnya belum nyaman buat konsumen, malu klo masih begini.

Saya buka bengkel sejak 2012 dan sebelumnya dari tahun 2004-an jadi mekanik angkot di bandung, di tempat kakak, ada sekitar 500-an angkot.

Namun sejak BBM naik pada saat itu, plus beberapa angkot disita leasing karena tidak sanggup cicilannya, mulailah angkot berkurang dan jarang angkot yang diservis.

Tidak tiap hari ada angkot yang diservis, tapi tetap saya digaji tiap bulan, saya merasa "Makan gaji buta" dan membuat hati saya tidak tenang dan nyaman, tak bekerja tapi tetap dapat gaji, takut tidak barokah pak, akhirnya saya mundur dan mulai buka bengkel ini".

Mendengar jawaban beliau cucu hanya menjawab "Masya Allah barakallahufiikum".

Kopdar dadakan sehabis ashar.
Sehabis shalat ashar ada wa masuk dari seorang teman komunitas yang menyampaikan "Pak abu ada kumpulan dadakan di jln. Ini".

Cucu balas, "siap meluncur"

Alhamdulillah cucu sudah mau berangkat ke sebuah ekspedisi yang kebetulan lewat jln tersebut, sampai di lokasi cucu bertemu kawan-kawan yang masya Allah para lelaki sejati, para lelaki pekerja keras, kerja buat menafkahi keluarga mereka.

Dari mana cucu tahu? Dari bincang-bincang mendalam berkaitan dengan pekerjaan kita masing-masing.

Insya Allah jum'at ini touring lagi
Sabtu besok touring lagi ke banyumas dan lanjut ke DIY pakai motuba si kibar namanya.

Yang mau kopdar di DIY silahkan merapat ada majalah atau buku gratis Insya Allah

Wednesday, 12 June 2019

Komunitas

Bagaimana berkomunitas bag.....(lupa, sudah keberapa kali soalnya hahaha).

Pada tulisan cucu tadi malam di group ini, cucu membahas bagaimana memanfaatkan group motuba untuk sebagai media memperbanyak saudara, kenapa kita butuh banyak saudara? Ini linknya:

https://m.facebook.com/groups/100556436766949?view=permalink&id=1495385900617322

Sebab seorang saudara yang mukmin bisa saling menolong, baik di dunia maupun di akherat.

Perbanyaklah saudara, minimal saudara kita akan mendo'akan kita Insya Allah.

Melalui komunitas kita bisa saling kenal, saling ketemu, kopdar dan selanjutnya bisa saling mengunjungi dan tolong menolong tentunya.

Pengalaman cucu setiap ke luar kota, cucu akan cari tahu adakah member komunitas di daerah tersebut, jika ada cucu akan berusaha mengunjungi rumahnya.

Dan setiap kali ke Lembang cucu pasti mampir ke rekan-rekan yang ada di sekitar sini, alhamdulillah ada 4 orang yang cucu kunjungi salah satunya dalam photo ini, ia seorang pengusaha muda dalam bidang kuliner di wilayah bandung dan sekitarnya

Diantara hak saudara kita adalah saling tolong menolong.

Saling tolong menolong cakupannya luas, tidak hanya tolong menolong saat ada trouble di jalan, namun dalam hal lainpun bisa.

Salah satunya adalah "membeli barang saudara kita".

Selama cucu berkomunitas banyak kenalan yang memiliki usaha dan berkerja dalam bidang tertentu.

Ingat bukan minta / berharap gratis ya, sebab itu bagian dari sikap "meminta-minta" yang diharamkan syariat jika memang ia mampu.

Klo berpergian ke luar kota, jika waktu makan akan mampir di warung makan teman yang di kenal, ternyata sudah agak lapar dan juga jarak masih beberapa km lagi, cucu biasanya tetap berusaha makan di teman komunitas tersebut.

Klo ke lembang cucu beli batagor ini, untuk karpet atau surpet di rumah cucupun beli di teman komunitas bahkan sudah 7 kali beli surpet, tidak banyak adu tawar harga dan tidak ada ketakutan dikibuli tentunya, begitupun beli sparepart kendaraan ke member komunitas tentu lebih baik, dan tentunya ada referensi dari member lain.

Dan hal seperti ini sebagian dari saling menolong, saling memajukan.

Dan pahalanya bisa berlipat, kok bisa?

Cucu kasih ilustrasi sederhana, sedekah misalnya.

Jika kita sedekah ke siapa saja asalkan ia berhak, kita hanya dapat pahala sedekah saja

Namun jika kita bersedekah ke tetangga yang membutuhkan maka dua pahala, pahala sedekah dan pahala berbuat baik ke tetangga

Apalagi jika tetangganya itu adalah kerabat maka, pahalanya tiga : Pahala sedekah, pahala berbuat baik ke tetangga dan pahala menyambung silaturahmi.

Atau mungkin di motuba bisa diinisiasi ada daftar list member beserta jenis usahanya sehingga bisa saling membantu, tentu harus ada pengecekan kebenaran dan integritasnya.

Semoga bermanfaat

Monday, 10 June 2019

Unnamed road

Berbagi penggalaman Pulang maen sama yg pulang mudik kemaren mbah,,
Kemaren sy pulang dari pantai Pangandaran jam 13an siang,, sampe Cikampek jam 05 subuh mbah,,itu termasuk istirahat 3x di perjalanan,,
Nah yg sy mau bagikan dan tanyakan  disini ialah jalan Alternatif pas sebelum Jalan Gentong yg "Hororr" macet ny,, pas di dekat Samsat ciawi ini gejil Dialihkan sama Google map lewat jalan pintas  seperti Foto di bawah ini,, pas sampe disanan jam 18 an,,
Masuk ke jalan itu baru beberapa ratus meter Mobil genjil di portal sama anak anak kampung sana mbah,, diminta saweran ny buat lintas jalan,, genjil sih ya biasa aja perasaan ny ,, wajar lah setahun sekali pikir genjil,, eh gatau ny beberapa ratus meter kemudian ada portalan lagi dan lg tiap beberapa Meter ny malah makin ke dalam jalan itu ny,, genjil hitung hitung sih Lebih dari 50an portalan ny,,soal ny ada yg jarak ny hanya beberapa meter saja tiap portalan ny,, mana ada yg mortal pas Totoang sawah,, totoang kebun,, pas tanjakan,,pas turunan,, pas masuk desa,, n pas tengah desa,, pas keluar desa,, pusing Plus Serem mbah,, serasa masuk ke jaman primitip pokok ny,,  mana jalan ny Exstar Exstrreem  mbah Tanjakan Curam disertai belokan tajam dan kegelapan malam mbah,, pokok ny genjil gak mau masuk kejalan itu lg kalo ga terpaksa mbah,,
Masuk deket samsat ciawi dan keluar pas polsek kadipaten Tasik mbah,, adakah Mbah mbah yg orang sana?  Itu kenapa ga ditertibkan mbah yg mortal minta minta dijalan alternatif  tersebut? dan itu nama ny daerah apa mbah?,, soal ny kalo di Kampung genjil yg mortal atau minta minta dijalan paling pas pertigaan jalan saja mbah,, sambil ngatur lalulintas juga,, itu aja pernah di larang pas Kapolres karawang ny ny Bpk Hendy yg terkenal dengan Jarogan ny ,, "Tembak Kaki atau Tembak Mati " buat Begal jalanan

Sebelum ny maaf ya mbah kalo ada yg tersinggung dengan postingan genjil,, genjil sekedar berbagi pengalaman genjil dihalan kemarin ini

Saturday, 8 June 2019

Motor Pertamaku

MOTOR PERJUANGAN

Honda Grand buntung 94, dibelikan bekas oleh ibu tahun 1998 senilai 3,5 juta dari uang hasil kerja jadi baby sitter di luar negeri.

Sejak itu mengantarkan kuliah di UGM wira-wiri, buat kulakan kacang rempeyek di Bantul, muter jualan stiker kampus se Jogja, jualan batik, celana gunung, jaket.. kubuat ngangkut ayam kampung pakai kronjot bambu. Semua biar bisa mandiri, bayar kuliah dan makan, jadi anak yatim harus tau diri, pantang jadi beban orang lain.

Motor ini juga jadi saksi, ketika dulu ibuku sakit tumor kandungan, motor ini yang nganter wira-wiri mencari obat hingga bertahun-tahun. Usai hujan jalan licin, motor ini juga yang terpleset membuat aku dan ibu terpental di aspal usai mengambil obat di jalan Wates.

Tidak dijual, masih bisa jalan, tiap hari dia nongkrong di Tengkleng HOHAH, nginep disana.. menanti datang para pelanggan

Semua punya kisah kehidupan, engkau pun begitu. Tercatat jadi sejarah kita masing-masing

Walau tua tapi jadi legenda.. motor ini tak akan iri ketika hari ini mobilku lewat disampingnya mengantar ibu.
Karena kehormatan, kebanggaan penuh kenangan hanya ada dipundaknya.. bukan di dalam mobil yang empuk, kinclong dan wangi baunya..

Pasien dan Dokter


Allahu Akbar...gak jenuh bacanya...
Kami sedang antri periksa kesehatan. Dokter yang kami kunjungi ini termasuk dokter sepuh –berusia sekitar tujuh puluhan- spesialis penyakit...
“Silakan duduk,” sambut dr.Paulus.
Aku duduk di depan meja kerjanya, mengamati pria sepuh berkacamata ini yang sedang sibuk menulis identitasku di kartu pasien.

“Apa yang dirasakan, Mas?”

Aku pun bercerita tentang apa yang kualami sejak 2013 hingga saat ini. Mulai dari awal merasakan sakit maag, peristiwa-peristiwa kram perut, ambruk berkali-kali, gejala dan vonis tipes, pengalaman opnam dan endoskopi, derita GERD, hingga tentang radang duodenum dan praktek tata pola makan Food Combining yang kulakoni.

“Kalau kram perutnya sudah enggak pernah lagi, Pak,” ungkapku, “Tapi sensasi panas di dada ini masih kerasa, panik juga cemas, mules, mual. Kalau telat makan, maag saya kambuh. Apalagi setelah beberapa bulan tata pola makan saya amburadul lagi.”

“Tapi buat puasa kuat ya?”

“Kuat, Pak.”

“Orang kalau kuat puasa, harusnya nggak bisa kena maag!”

Aku terbengong, menunggu penjelasan.

“Asam lambung itu,” terang Pak Paulus, “Diaktifkan oleh instruksi otak kita. Kalau otak kita bisa mengendalikan persepsi, maka asam lambung itu akan nurut sendiri. Dan itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang puasa.”

“Maksudnya, Pak?”

“Orang puasa ‘kan malamnya wajib niat to?”

“Njih, Pak.”

“Nah, niat itulah yang kemudian menjadi kontrol otak atas asam lambung. Ketika situ sudah bertekad kuat besok mau puasa, besok nggak makan sejak subuh sampai maghrib, itu membuat otak menginstruksikan kepada fisik biar kuat, asam lambung pun terkendali. Ya kalau sensasi lapar memang ada, namanya juga puasa. Tapi asam lambung tidak akan naik, apalagi sampai parah. Itu syaratnya kalau situ memang malamnya sudah niat mantap. Kalau cuma di mulut bilang mau puasa tapi hatinya nggak mantap, ya tetap nggak kuat. Makanya niat itu jadi kewajiban, ‘kan?”

“Iya, ya, Pak,” aku manggut-manggut nyengir.

“Manusia itu, Mas, secara ilmiah memang punya tenaga cadangan hingga enam puluh hari. Maksudnya, kalau orang sehat itu bisa tetap bertahan hidup tanpa makan dalam keadaan sadar selama dua bulan. Misalnya puasa dan buka-sahurnya cuma minum sedikit. Itu kuat. Asalkan tekadnya juga kuat.”

Aku melongo lagi.

“Makanya, dahulu raja-raja Jawa itu sebelum jadi raja, mereka tirakat dulu. Misalnya puasa empat puluh hari. Bukanya cuma minum air kali. Itu jaman dulu ya, waktu kalinya masih bersih. Hahaha,” ia tertawa ringan, menambah rona wajahnya yang memang kelihatan masih segar meski keriput penanda usia.

Kemudian ia mengambil sejilid buku di rak sebelah kanan meja kerjanya. Ya, ruang praktek dokter dengan rak buku. Keren sekali. Aku lupa judul dan penulisnya. Ia langsung membuka satu halaman dan menunjukiku beberapa baris kalimat yang sudah distabilo hijau.

“Coba baca, Mas: ‘mengatakan adalah mengundang, memikirkan adalah mengundang, meyakini adalah mengundang’. Jadi kalau situ memikirkan; ‘ah, kalau telat makan nanti asam lambung saya naik’, apalagi berulang-ulang mengatakan dan meyakininya, ya situ berarti mengundang penyakit itu. Maka benar kata orang-orang itu bahwa perkataan bisa jadi doa. Nabi Musa itu, kalau kerasa sakit, langsung mensugesti diri; ah sembuh. Ya sembuh. Orang-orang debus itu nggak merasa sakit saat diiris-iris kan karena sudah bisa mengendalikan pikirannya. Einstein yang nemuin bom atom itu konon cuma lima persen pendayagunaan otaknya. Jadi potensi otak itu luar biasa,” papar Pak Paulus.

“Jadi kalau jadwal makan sembarangan berarti sebenarnya nggak apa-apa ya, Pak?”

“Nah, itu lain lagi. Makan harus tetap teratur, ajeg, konsisten. Itu agar menjaga aktivitas asam lambung juga. Misalnya situ makan tiga kali sehari, maka jarak antara sarapan dan makan siang buatla sama dengan jarak antara makan siang dan makan malam. Misalnya, sarapan jam enam pagi, makan siang jam dua belas siang, makan malam jam enam petang. Kalau siang, misalnya jam sebelas situ rasanya nggak sempat makan siang jam dua belas, ya niatkan saja puasa sampai sore. Jangan mengundur makan siang ke jam dua misalnya, ganti aja dengan minum air putih yang banyak. Dengan pola yang teratur, maka organ di dalam tubuh pun kerjanya teratur. Nah, pola teratur itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang yang puasa dengan waktu buka dan sahurnya.”

“Ooo, gitu ya Pak,” sahutku baru menyadari.

“Tapi ya itu tadi. Yang lebih penting adalah pikiran situ, yakin nggak apa-apa, yakin sembuh. Allah sudah menciptakan tubu kita untuk menyembuhkan diri sendiri, ada mekanismenya, ada enzim yang bekerja di dalam tubuh untuk penyembuhan diri. Dan itu bisa diaktifkan secara optimal kalau pikiran kita optimis. Kalau situ cemas, takut, kuatir, justru imunitas situ turun dan rentan sakit juga.”

Pak Paulus mengambil beberapa jilid buku lagi, tentang ‘enzim kebahagiaan’ endorphin, tentang enzim peremajaan, dan beberapa tema psiko-medis lain tulisan dokter-dokter Jepang dan Mesir.

“Situ juga berkali-kali divonis tipes ya?”

“Iya, Pak.”

“Itu salah kaprah.”

“Maksudnya?”

“Sekali orang kena bakteri thypoid penyebab tipes, maka antibodi terhadap bakteri itu bisa bertahan dua tahun. Sehingga selama dua tahun itu mestinya orang tersebut nggak kena tipes lagi. Bagi orang yang fisiknya kuat, bisa sampai lima tahun. Walaupun memang dalam tes widal hasilnya positif, tapi itu bukan tipes. Jadi selama ini banyak yang salah kaprah, setahun sampai tipes dua kali, apalagi sampai opnam. Itu biar rumah sakitnya penuh saja. Kemungkinan hanya demam biasa.”

“Haah?”

“Iya Mas. Kalaupun tipes, nggak perlu dirawat di rumah sakit sebenarnya. Asalkan dia masih bisa minum, cukup istirahat di rumah dan minum obat tipes. Sembuh sudah. Dulu, pernah di RS Sardjito, saya anjurkan agar belasan pasien tipes yang nggak mampu, nggak punya asuransi, rawat jalan saja. Yang penting tetep konsumsi obat dari saya, minum yang banyak, dan tiap hari harus cek ke rumah sakit, biayanya gratis. Mereka nurut. Itu dalam waktu maksimal empat hari sudah pada sembuh. Sedangkan pasien yang dirawat inap, minimal baru bisa pulang setelah satu minggu, itupun masih lemas.”

“Tapi ‘kan pasien harus bedrest, Pak?”

“Ya ‘kan bisa di rumah.”

“Tapi kalau nggak pakai infus ‘kan lemes terus Pak?”

“Nah situ nggak yakin sih. Saya yakinkan pasien bahwa mereka bisa sembuh. Asalkan mau nurut dan berusaha seperti yang saya sarankan itu. Lagi-lagi saya bilang, kekuatan keyakinan itu luar biasa lho, Mas.”

Dahiku berkernyit. Menunggu lanjutan cerita.

“Dulu,” lanjut Pak Paulus, “Ada seorang wanita kena kanker payudara. Sebelah kanannya diangkat, dioperasi di Sardjito.
Nggak lama, ternyata payudara kirinya kena juga. Karena nggak segera lapor dan dapat penanganan, kankernya merembet ke paru-paru dan jantung. Medis di Sardjito angkat tangan.

Dia divonis punya harapan hidup maksimal hanya empat bulan.”

“Lalu, Pak?” tanyaku antusias.

“Lalu dia kesini ketemu saya. Bukan minta obat atau apa.
Dia cuma nanya; ‘Pak Paulus, saya sudah divonis maksimal empat bulan.

Kira-kira bisa nggak kalau diundur jadi enam bulan?’

Saya heran saat itu, saya tanya kenapa.

Dia bilang bahwa enam bulan lagi anak bungsunya mau nikah, jadi pengen ‘menangi’ momen itu.”

“Waah.. Lalu, Pak?”

“Ya saya jelaskan apa adanya. Bahwa vonis medis itu nggak seratus persen, walaupun prosentasenya sampai sembilan puluh sembilan persen,
tetap masih ada satu persen berupa kepasrahan kepada Tuhan yang bisa mengalahkan vonis medis sekalipun.
Maka saya bilang; sudah Bu, situ nggak usah mikir bakal mati empat bulan lagi.
Justru situ harus siap mental, bahwa hari ini atau besok situ siap mati.
Kapanpun mati, siap!
Begitu, situ pasrah kepada Tuhan, siap menghadap Tuhan kapanpun. Tapi harus tetap berusaha bertahan hidup.”

Aku tambah melongo. Tak menyangka ada nasehat macam itu.
Kukira ia akan memotivasi si ibu agar semangat untuk sembuh, malah disuruh siap mati kapanpun.
O iya, mules mual dan berbagai sensasi ketidaknyamanansudah tak kurasakan lagi.

“Dia mau nurut. Untuk menyiapkan mental siap mati kapanpun itu dia butuh waktu satu bulan.
Dia bilang sudah mantap, pasrah kepada Tuhan bahwa dia siap.
Dia nggak lagi mengkhawatirkan penyakit itu, sudah sangat enjoy.
Nah, saat itu saya cuma kasih satu macam obat. Itupun hanya obat anti mual biar dia tetap bisa makan dan punya energi untuk melawan kankernya.

Setelah hampir empat bulan, dia check-up lagi ke Sardjito dan di sana dokter yang meriksa geleng-geleng. Kankernya sudah berangsur-angsur hilang!”

“Orangnya masih hidup, Pak?”

“Masih. Dan itu kejadian empat belas tahun lalu.”

“Wah, wah, wah..”

“Kejadian itu juga yang menjadikan saya yakin ketika operasi jantung dulu.”

“Lhoh, njenengan pernah Pak?”

“Iya.
Dulu saya operasi bedah jantung di Jakarta. Pembuluhnya sudah rusak. Saya ditawari pasang ring.

Saya nggak mau. Akhirnya diambillah pembuluh dari kaki untuk dipasang di jantung.

Saat itu saya yakin betul sembuh cepat. Maka dalam waktu empat hari pasca operasi, saya sudah balik ke Jogja, bahkan dari bandara ke sini saya nyetir sendiri.
Padahal umumnya minimal dua minggu baru bisa pulang.
Orang yang masuk operasi yang sama bareng saya baru bisa pulang setelah dua bulan.”

Pak Paulus mengisahkan pengalamannya ini dengan mata berbinar. Semangatnya meluap-luap hingga menular ke pasiennya ini. Jujur saja, penjelasan yang ia paparkan meningkatkan harapan sembuhku dengan begitu drastis.

Persis ketika dua tahun lalu pada saat ngobrol dengan Bu Anung tentang pola makan dan kesehatan. Semangat menjadi kembali segar!

“Tapi ya nggak cuma pasrah terus nggak mau usaha.
Saya juga punya kenalan dokter,” lanjutnya,
“Dulu tugas di Bethesda, aslinya Jakarta, lalu pindah mukim di Tennessee, Amerika.

Di sana dia kena kanker stadium empat. Setelah divonis mati dua bulan lagi, dia akhirnya pasrah dan pasang mental siap mati kapanpun.

Hingga suatu hari dia jalan-jalan ke perpustakaan, dia baca-baca buku tentang Afrika.
Lalu muncul rasa penasaran, kira-kira gimana kasus kanker di Afrika.
Dia cari-cari referensi tentang itu, nggak ketemu. Akhirnya dia hubungi kawannya, seorang dokter di Afrika Tengah.

Kawannya itu nggak bisa jawab.
Lalu dihubungkan langsung ke kementerian kesehatan sana. Dari kementerian, dia dapat jawaban mengherankan, bahwa di sana nggak ada kasus kanker.
Nah dia pun kaget, tambah penasaran.”

Pak Paulus jeda sejenak. Aku masih menatapnya penuh penasaran juga, “Lanjut, Pak,” benakku.

“Beberapa hari kemudian dia berangkat ke Afrika Tengah.
Di sana dia meneliti kebiasaan hidup orang-orang pribumi. Apa yang dia temukan?
Orang-orang di sana makannya sangat sehat.
Yaitu sayur-sayuran mentah, dilalap, nggak dimasak kayak kita.

Sepiring porsi makan itu tiga perempatnya sayuran, sisanya yang seperempat untuk menu karbohidrat. Selain itu, sayur yang dimakan ditanam dengan media yang organik. Pupuknya organik pake kotoran hewan dan sisa-sisa tumbuhan.

Jadi ya betul-betul sehat.
Nggak kayak kita, sudah pupuknya pakai yang berbahaya, eh pakai dimasak pula. Serba salah kita.

Bahkan beras merah dan hitam yang sehat-sehat itu, kita nggak mau makan.
Malah kita jadikan pakan burung, ya jadinya burung itu yang sehat, kitanya sakit-sakitan.”

Keterangan ini mengingatkanku pada obrolan dengan Bu Anung tentang sayur mayur, menu makanan serasi, hingga beras sehat. Pas sekali.

“Nah dia yang awalnya hanya ingin tahu, akhirnya ikut-ikutan.

Dia tinggal di sana selama tiga mingguan dan menalani pola makan seperti orang-orang Afrika itu.”

“Hasilnya, Pak?”

“Setelah tiga minggu, dia kembali ke Tennessee.

Dia mulai menanam sayur mayur di lahan sempit dengan cara alami.
Lalu beberapa bulan kemudian dia check-up medis lagi untuk periksa kankernya,”

“Sembuh, Pak?”

“Ya! Pemeriksaan menunjukkan kankernya hilang.
Kondisi fisiknya berangsur-angsur membaik. Ini buki bahwa keyakinan yang kuat, kepasrahan kepada Tuhan, itu energi yang luar biasa.

Apalagi ditambah dengan usaha yang logis dan sesuai dengan fitrah tubuh.

Makanya situ nggak usah cemas, nggak usah takut..”

Takjub, tentu saja.

Pada momen ini Pak Paulus menghujaniku dengan pengalaman-pengalamannya di dunia kedokteran, tentang kisah-kisah para pasien yang punya optimisme dan pasien yang pesimis.

Aku jadi teringat kisah serupa yang menimpa alumni Madrasah Huffadh Al-Munawwir, pesantren tempatku belajar saat ini.

Singkatnya, santri ini mengidap tumor ganas yang bisa berpindah-pindah benjolannya.

Ia divonis dokter hanya mampu bertahan hidup dua bulan. Terkejut atas vonis ini, ia misuh-misuh di depan dokter saat itu.
Namun pada akhirnya ia mampu menerima kenyataan itu.

Ia pun bertekad menyongsong maut dengan percaya diri dan ibadah. Ia sowan ke Romo Kiai, menyampaikan maksudnya itu.

Kemudian oleh Romo Kiai, santri ini diijazahi (diberi rekomendasi amalan)
Riyadhoh Qur’an, yakni amalan membaca Al-Quran tanpa henti selama empat puluh hari penuh, kecuali untuk memenuhi hajat dan kewajiban primer.

Riyadhoh pun dimulai. Ia lalui hari-hari dengan membaca Al-Quran tanpa henti.

Persis di pojokan aula Madrasah Huffadh yang sekarang. Karena merasa begitu dingin, ia jadikan karpet sebagai selimut.

Hari ke tiga puluh, ia sering muntah-muntah, keringatnya pun sudah begitu bau.

Bacin, mirip bangkai tikus,kenang narasumber yang menceritakan kisah ini padaku. Hari ke tiga puluh lima, tubuhnya sudah nampak lebih segar, dan ajaibnya; benjolan tumornya sudah hilang.

Selepas rampung riyadhoh empat puluh hari itu, dia kembali periksa ke rumah sakit di mana ia divonis mati.

Pihak rumah sakit pun heran.
Penyakit pemuda itu sudah hilang, bersih, dan menunjukkan kondisi vital yang sangat sehat!

Aku pribadi sangat percaya bahwa gelombang yang diciptakan oleh ritual ibadah bisa mewujudkan energi positif bagi fisik.

Khususnya energi penyembuhan bagi mereka yang sakit.

Memang tidak mudah untuk sampai ke frekuensi itu, namun harus sering dilatih. Hal ini diiyakan oleh Pak Paulus.

“Untuk melatih pikiran biar bisa tenang itu cukup dengan pernapasan.

Situ tarik napas lewat hidung dalam-dalam selama lima detik, kemudian tahan selama tiga detik. Lalu hembuskan lewat mulut sampai tuntas. Lakukan tujuh kali setiap sebelum Shubuh dan sebelum Maghrib.

Itu sangat efektif. Kalau orang pencak, ditahannya bisa sampai tuuh detik.
Tapi kalau untuk kesehatan ya cukup tiga detik saja.”

Nah, anjuran yang ini sudah kupraktekkan sejak lama. Meskipun dengan tata laksana yang sedikit berbeda.

Terutama untuk mengatasi insomnia. Memang ampuh. Yakni metode empat-tujuh-delapan.

Ketika merasa susah tidur alias insomnia, itu pengaruh pikiran yang masih terganggu berbagai hal.

Maka pikiran perlu ditenangkan, yakni dengan pernapasan.
Tak perlu obat, bius, atau sejenisnya, murah meriah.

Pertama, tarik napas lewat hidung sampai detik ke empat, lalu tahan sampai detik ke tujuh, lalu hembuskan lewat mulut pada detik ke delapan. Ulangi sebanyak empat sampai lima kali.

Memang iya mata kita tidak langsung terpejam ngantuk, tapi pikiran menadi rileks dan beberapa menit kemudian tanpa terasa kita sudah terlelap.
Awalnya aku juga agak ragu, tapi begitu kucoba, ternyata memang ampuh. Bahkan bagi yang mengalami insomnia sebab rindu akut sekalipun.

“Gelombang yang dikeluarkan oleh otak itu punya energi sendiri, dan itu bergantung dari seberapa yakin tekad kita dan seberapa kuat konsentrasi kita,” terangnya,

“Jadi kalau situ sholat dua menit saja dengan khusyuk, itu sinyalnya lebih bagus ketimbang situ sholat sejam tapi pikiran situ kemana-mana, hehehe.”

Duh, terang saja aku tersindir di kalimat ini.

“Termasuk dalam hal ini adalah keampuhan sholat malam.

Sholat tahajud. Itu ketika kamu baru bangun di akhir malam, gelombang otak itu pada frekuensi Alpha. Jauh lebih kuat daripada gelombang Beta yang teradi pada waktu Isya atau Shubuh.
Jadi ya logis saja kalau doa di saat tahajud itu begitu cepat ‘naik’ dan terkabul. Apa yang diminta, itulah yang diundang.
Ketika tekad situ begitu kuat, ditambah lagi gelombang otak yang lagi kuat-kuatnya, maka sangat besar potensi terwujud doa-doa situ.”

Tak kusangka Pak Paulus bakal menyinggung perihal sholat segala. Aku pun ternganga. Ia menunjukkan sampul buku tentang ‘enzim panjang umur’.

“Tubuh kita ini, Mas, diberi kemampuan oleh Allah untuk meregenerasi sel-sel yang rusak dengan bantuan enzim tertentu, populer disebut dengan enzim panjang umur. Secara berkala sel-sel baru terbentuk, dan yang lama dibuang.
Ketika pikiran kita positif untuk sembuh, maka yang dibuang pun sel-sel yang terkena penyakit.

Menurut penelitian, enzim ini bisa bekerja dengan baik bagi mereka yang sering merasakan lapar dalam tiga sampai empat hari sekali.”

Pak Paulus menatapku, seakan mengharapkan agar aku menyimpulkan sendiri.

“Puasa?”
“Ya!”
“Senin-Kamis?”

“Tepat sekali! Ketika puasa itu regenerasi sel berlangsung dengan optimal.

Makanya orang puasa sebulan itu juga harusnya bisa jadi detoksifikasi yang ampuh terhadap berbagai penyakit.”

Lagi-lagi,aku manggut-manggut.

Tak asing dengan teori ini.

“Pokoknya situ harus merangsang tubuh agar bisa menyembuhkan diri sendiri.

Jangan ketergantungan dengan obat. Suplemen yang nggak perlu-perlu amat,nggak usahlah. Minum yang banyak, sehari dua liter, bisa lebih kalau situ banyak berkeringat, ya tergantung kebutuhan.

Tertawalah yang lepas, bergembira, nonton film lucu tiap hari juga bisa merangsang produksi endorphin, hormon kebahagiaan. Itu akan sangat mempercepat kesembuhan.

Penyakit apapun itu! Situ punya radang usus kalau cemas dan khawatir terus ya susah sembuhnya.

Termasuk asam lambung yang sering kerasa panas di dada itu.”

Terus kusimak baik-baik anjurannya sambil mengelus perut yang tak lagi terasa begah. Aneh.

“Tentu saja seperti yang saya sarankan, situ harus teratur makan, biar asam lambung bisa teratur juga.

Bangun tidur minum air hangat dua gelas sebelum diasupi yang lain.

Ini saya kasih vitamin saja buat situ, sehari minum satu saja. Tapi ingat, yang paling utama adalah kemantapan hati, yakin, bahwa situ nggak apa-apa. Sembuh!”

Begitulah. Perkiraanku yang tadinya bakal disangoni berbagai macam jenis obat pun keliru.

Hanya dua puluh rangkai kaplet vitamin biasa, Obivit, suplemen makanan yang tak ada ?;kaitannya dengan asam lambung apalagi GERD.

Hampir satu jam kami ngobrol di ruang praktek itu, tentu saja ini pengalaman yang tak biasa. Seperti konsultasi dokter pribadi saja rasanya.

Padahal saat keluar, kulihat masih ada dua pasien lagi yang kelihatannya sudah begitu jengah menunggu.

“Yang penting pikiran situ dikendalikan, tenang dan berbahagia saja ya,” ucap Pak Paulus sambil menyalamiku ketika hendak pamit.

Dan jujur saja, aku pulang dalam keadaan bugar, sama sekali tak merasa mual, mules, dan saudara-saudaranya.

Terima kasih Pak Paulus.

Kadipiro Yogyakarta, 2016

Dari wordpress GUBUGREOT

Boleh di share biar lebih bermanfaat buat orang banyak, kalo pelit di simpen sendiri juga gak apa apa =D

Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)copas,com

Jog Jakarta

Berhubung postingan saya dihapus, saya coba posting lagi. Bukan cerita yang sama. Ini dari kontemplasi aja...

Kontras banget kalo diliat antara RITME kehidupan di kota besar dengan kota kecil palagi pedesaan begitu jauh beda.

Saya bandingin, antara jakarta dan jogja kota yang saya biasa nyupir sendiri atau datengin minimal 2-3 bulan sekali. Meskipun sama sama kota, tapi ritme kehidupan jauh beda.

Jakarta berdenyut kencang. Orang harus gesit kalo ngga mau "digesitin". Pergerakan begitu cepat dan dinamis. Salah satu upaya untuk tetap gesit yaitu dengan efisiensi waktu. Waktu adalah uang yang kadang berubah jadi pedang mungkin ada benar nya di jakarta. Sebisa mungkin, secepat mungkin point point yg jadi tujuan atau target tercapai. Disini jalur busway di sterilkan biar cepat. Dibikin MRT biar orang bisa cepat tanpa harus buang waktu terlalu lama di jalan.

Orang di jakarta sudah terlalu banyak buang energi dan waktu untuk macet macetan di tengah hari panas panasan. Ngga gampang buat mereka untuk mentolerir waktu 1 detik kebuang.

Sementara jogja begitu halus, ibarat seperti matic CVT yg minim hentakan. Ngga selalu harus berakselerasi cepat. Santai saja, nikmati jalan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari jogja. Bukan nya enak sekali keliling pake becak atau andong di jalan jalan perkotaan jogja yang begitu hangat dan khas?

Nah, ritme jakarta yang begini ngga sama dengan ritme jogja. Bagaimana jogja berjalan ngga sama dengan bagaimana jakarta berjalan. Akhirnya benturan pun tak terelakkan antara yg sudah terbiasa dengan ritme jakarta dengan yg masih sangat jogja.

Di jalan,

Orang yg terpengaruh ritme jakarta sangat sangat sulit untuk menerima waktu 1 detik yang kebuang sia sia karna mobil/motor di depan telat ngerespon lampu hijau. Maka reaksi mereka kalo lampu merah sudah mau hijau lebih agresif lagi. Tetat tetot tetat tetot dan makian jadi semakin dimaklumi kalo mobil di depan telat respon lampu hijau.

Di jogja?

Ngga begitu. Jauh sekali..

Entah seberapa banyak dan lama nya lampu merah, orang yg terbiasa dengan ritme jogja lebih toleran dengan waktu 1,2,3 detik setelah lampu merah berubah hijau. Maka sangat sangat sedikit yg klakson tetat tetot tetot di lampu merah. Nyebrang di zebra cross di jogja pun sangat sangat aman rasanya. Ngga ada yang bakalan ganggu. Saya pun jadi malu mau asal klakson di lampu merah di jogja. Karna bakalan jadi satu satunya yg pencet klakson.

Di lampu merah nya pun tulisan LED muncul. Masih merah. Tunggu hingga hijau.

Himbauan begini ngga bisa diterima orang dengan ritme jakarta. Ngga akan didengerin.

Kalo 2 orang dari latar ritme yg beda ketemu di jalan, ngga heran benturan lah kedua nya.

STEREOTIPE bertebaran.

Yg satu dinilai songong tengil pecicilan ngga sabaran, yang satu dinilai lamban klemar klemer bikin orang gregetan.

Sedikit pun ngga ada hubungan nya dengan Suku atau etnis palagi Plat.

Masalah ritme yang jadi kebiasaan yang sudah mendarah daging.

Nah disitulah kita, kalo ngga cuma saya sendiri berlatih untuk beradaptasi lebih baik lagi.

Dimana bumi dipijak, disitulah langit di junjung.

Kisah Pernikahan yang luar biasa

Maaf OOT mbah (anggap aja pembanding cerita maljum yang biasa hadir di motuba hahaha)


Mubarak bin Abdullah رحمه الله pernah bekerja di kebun milik seorang juragan. Ia tinggal di sana beberapa waktu. Suatu ketika si Juragan pemilik kebun yang merupakan seorang pengusaha kaya mendatanginya. Lalu mengatakan:

"Wahai Mubarak, aku mau satu buah delima manis"

Mubarak segera menuju ke beberapa pohon delima untuk memetiknya. Ia pun menyajikan dan si juraganpun membelahnya dan didapati rasanya masih asam. Ia marah kepada Mubarak, lalu berucap:
"Aku minta yang manis, kenapa engkau beri aku yang asam? Cepat carikan yang manis lagi".

Mubarak pergi dan memetik lagi di pohon lain. Tatkala si juragan membelahnya, ternyata rasanyapun asam. Ia pun naik pitam

Pada kali ketiga beliau melakukannya lagi, si juragan mencicipi tetapi rasanya juga tetap asam. Iapun marah-marah sambil bertanya:

"Apakah engkau tidak tahu mana delima manis dan delima asam"?
"Ya aku tidak tahu" Jawab Mubarak
"Bagaimana sampai tidak tahu"? Tanya juragan
"Karena diriku tidak pernah memakan satu buahpun sampai jelas kehalalannya" Jawab Mubarak
"Mengapa engaku tidak memakannya"? Tanya juragan
"Sebab anda belum mengizinkan diriku memakannya" jawab Mubarak

Mendengar jawaban mubarak sang juragan dibuat kagum

Sang juragan ternyata memiliki seorang putri dan telah banyak orang yang mencoba melamarnya.

"Wahai mubarak, menurutmu siapa yang pantas mempersunting putriku"? Tanya sang juragan

"Dahulu kaum jahiliyah menikahkan putri mereka ada yang karena keturunannya, hartanya dan kecantikannya, sedangkan umat Islam menikahkan karena Agamanya". Jawab mubarak

Singkat cerita, Mubarak menikahi putri juragannya dan mertuanya memberi mereka harta benda yang banyak dan dari rahim wanita ini lahirlah seorang ulama besar, ahli hadits, zuhud dan seorang mujahid yang bernama Abdullah dan populer dengan nama Abdullah ibnul Mubarak atau Ibnul Mubarak رحمه الله.

Pesan moralnya apa?
Semoga para mbah member motuba yang lebaran tahun ini masih sendiri lebaran tahun depan sudah bisa mudik sambil didampingi putri juragan di samping kiri motubanya.

Mau bercerita pernak pernik lebaran dan mudik.

Maaf mbah OOT

Saat sampai di tanah kelahiran, cucu ketemu dan menemui orang-orang yang cucu kenal, saudara dan teman-teman waktu kecil atau waktu sekolah.

Tahukah mbah, hal apakah yang pertama kali mereka tanyakan?

Saat ketemu teman SD mereka bertanya: "Udah berapa anaknya sekarang"?

Saat ketemu teman smp dan sma mereka beratanya:  "Berapa anakmu sekarang"?

Saat ketemu bibi dan paman-paman merakapun bertanya: "Tos boga sabaraha bati teh" ? (Anakmu sudah berapa)

Ternyata yang mereka tanyakan bukan mobil, rumah atau perkara dunia lainnya, namun anak dan anak keturunan kita, penerus kita.

Memang bagi orang yang sudah berkeluarga anak adalah harta tak ternilai, jika anak kita sakit maka apapun akan kita korbankan, harta akan kita keluarkan klo perlu jual ini dan itu untuk biaya pengobatan anak kita.

Cucu jadi teringat sebuah hadits yang berisi tentang amalan yang akan terus mengalir pahalanya meskipun orangnya sudah meninggal, salah satunya adalah "Anak shalih yang mendo'akan orang tuanya".

Para ulama menjelaskan kenapa amalan anak ini adalah do'a / mendo'akan orang tuanya.

Sebab do'a adalah cara berbakti seorang anak untuk orang tuanya yang paling mudah, sangat mudah.

Mendo'akan orang tua bisa kita lakukan saat selesai membaca status cucu ini, saat mau tidur bisa mendo'akan orang tua, bisa kita lakukan kapanpun.

Artinya amalan mendo'akan orang tua bisa dilakukan semua orang, kita semua bisa.

Namun yang jadi pertanyaan:  apakah kita lebih banyak mendo'akan orang tua atau seringnya lupa?

Atau bahkan hari inipun kita lupa mendo'akan orang tua.

Kenapa sering lupa? Atau banyak anak yang lupa mendo'akan orang tua

Sebab dalam potongan hadits di jelaskan "Anak shalih" yang "Mendo'akan orang tuanya".

Jadi hanya anak shalih lah yang siap melakukan itu.

Nah tugas kita saat ini adalah "Punya anak banyak dan shalih atau shalihah semua"

Ket photo:  Kampung halaman cucu

Monday, 3 June 2019

Mudik Bersama Wuling

Sharing: Jam 7 pagi hari ini dijalan lintas tengah Sumatera ban mobil kami pecah dan salah satu penutup part sensor dibagian ban hilang (kami tahu ini hilang saat sampai dealer).

..
Update: kami pecah ban Krn lagi ngebut tiba tiba dikiri jalan ada lobang kecil tp dalam. Langsung pecah ban, dan kerennya langsung ada warna merah disalah satu ban yg mengondisikan tekanan ban kosong.
..

Panik ada 3 peringatan muncul dan 3  fitur tidak berfungsi.

Tlfn SGMW malah tambah panik Krn katanya kalau sensor tsb muncul ban tidak bisa gerak, dan salah satu sensor mengindikasikan aki bakal habis.

Akhir SGMW tlfn beberapa dealer di Sumatra untuk membantu kami. Posisi kami 4 jam dari Wuling Palembang, 6 jam dr Wuling Jambi.

Jam 9 dealer baru buka. Jam 9.10 Wuling Medan tlfn Krn dapat info dr Wuling care, setelah itu Wuling Palembang jg tlfn, setelah itu Wuling Jambi tlfn.

Akhirnya dr Wuling Jambi kami disuruh ke Wuling Lubuklinggau, dealer ini belum di resmikan, dan masih di renovasi, tp sudah open penjualan.

..
Beberapa saat kemudian kami di tlfn wuling Lubuklinggau. Dan di follow up beberapa kali sampai datang ke dealer.
..

Sekarang kami istirahat di dealer Wuling Lubuklinggau, Alhamdulillah nyaman sekali bisa mandi istirahat.

Oh ya, kami lg perjalanan mudik dan silaturahmi di beberapa tempat. Kami mulai perjalanan dari Semarang - Bandung - Lampung - Mesuji - Dharmasraya - Siak - Pekanbaru dan tujuan akhir pasir pengaraian Rokan hulu.

Nanti kami sharing lebih lengkap update mudik bersama Wuling.

Yg jelas kami harus menuju Wuling Pekanbaru untuk mendapatkan part yg hilang tsb, Krn di dealer sini belum jual part Wuling.

#wuling #mudikbersamawuling

Updated:
- ketika ada problem kami tlfn CS wuling pusat. 08001005050
- setelah itu jam 9 kami di tlfn wuling Medan, Palembang, Jambi dan terakhir di tlfn wuling lubuk Linggau.
- diperjalanan di follow up terus oleh beres lubuk Linggau.
- di beres lubuk Linggau kami dibantu cari ban baru
- kembali pasang pelek racing nya.
- pelek racing sedikit peot, dibantu reparasi di bengkel luar
- tanda accu tidak muncul lg.
- waktu perjalanan ke beres lubuk Linggau di follow up lg oleh wuling care pusat.
- sekarang fungsi yg gak jalan AVH
- untuk handrem tidak berfungsi bagian roda yg hilang part sensor nya saja.
- semoga di Pekanbaru nanti ada. Kurang lebih 12 jam lagi perjalanan menuju PKU.

Mudik dengan Wuling

Sharing 2: update dr kasus sebelumnya. Alhamdulillah perjalanan mudik 3.000+km, akhirnya sampai dikampung halaman.

===
Sabtu krmn saya sampai Pekanbaru, tlfn wuling untuk booking service di hari Minggu. Baru menjelaskan kasus saya, ternyata pihak wuling Pekanbaru sudah tahu perihal kejadian saya ini melalui group FB ini.

Hari minggu datang ke wuling Pekanbaru, ternyata part tersebut belum tersedia. Dan harus menunggu habis lebaran.

Saya ucapkan terimakasih untuk rekan rekan semua atas respon nya. Maaf belum gabung ke kekomunitas Cortez Krn kmrn baru beli langsung dibawa mudik.

Awalnya mau mudik pakai Avanza, tp Krn mau bawa anak bayi, akhirnya kita beli wuling Cortez 1.8 amt Lux. Nik 2018 Krn diskonnya 30+jt lebih dikota Semarang.

Alhamdulillah sekarang kita sudah sampai kampung halaman setelah menempuh 3.100KM selama 6 hari 6 malam perjalanan.

Rute saya:
- Semarang
- Bandung
- Lampung (ke wuling Lampung service 1000km)
- Ogan Komering Ilir (diperjalanan pecah ban)
- lubuk Linggau (service ke wuling)
- Dharmasraya
- batusangkar
- Pekanbaru (cari sparepart di beres wuling)
- siak Sri Indrapura
- pasir pengaraian (tujuan akhir)

Alhamdulillah nyaman pakai banget mudik pakai wuling Cortez, sebelum ini saya pernah mudik jg dr Semarang pakai Avanza.

Sekali lagi kami jelaskan kejadiannya, kami pecah ban Krn menabrak lobang kecil dan dalam. Pecah bagian sisi dalam, saat pecah tersebut angin keluar dan terjadi goncangan yg mengakibatkan sensor aktuator hilang.

Semoga pihak wuling yg membaca ini segera membantu kami untuk mengganti spare part yg hilang tsb. Krn kami akan kembali kesemarang selelas lebaran.

Oh ya Nanti saya share kejamnya jalanan lintas Sumatra dan dijalan kami menolong mobil travel yg kecelakaan krn jalanan berlubang.


Thursday, 30 May 2019

Warung Viral


Maaf oot mbah....
Beberapa hari ini viral berkaitan dengan warung lesehan yang memberikan harga yang dianggap tidak wajar.

Izinkanlah cucu buat corat-coret "menanggapi" masalah ini dalam beberapa point.

Pertama, rukun dan syarat jual beli
Buat apa ini? Untuk menjadikan jual belinya sah dan uang yang dihasilkannya halal dan toyyib

Penjual-pembeli-barang yang dijual-alat tukar (uang/harga)-ijab qabul. Hal-hal inilah merupakan rukun dan syarat minimal jual beli.

Dalam kasus yang viral ini apa yang kurang? Ketidakjelasan harga (itu informasi yang cucu dapat dari berita yang tersebar)

Kedua, jual beli bukan sebatas mendapat untung yang buanyaaak
Mbah dalam kehidupan dunia zaman now ini, kita semua pasti berposisi sebagai pembeli atau sebagai penjual, kita tidak lepas dari posisi ini.

Tentu jual beli dalam pandangan seorang yang beriman tidak sebatas seberapa untung yang kita dapatkan, namun ada hal-hal lain yang harus kita perhatikan, apa itu?
1. Keberkahan, darimana datangnya? Dari penjual dan pembeli yang menjelaskan detail barangnya yang ia tahu, harganya, kualitasnya, kekurangannya dll Nabi mendo'akan keberkahan bagi penjual dan pembeli yang menjelaskan detail barangnya.
2. Rahmat Allah, dari mana itu? Kata nabi, Allah merahmati seorang penjual yang mudah dalam menjual dan pembeli yang mudah dalam membeli.
Maka untuk penjual permudahlah pembeli sehingga rahmat Allah turun.

Ketiga, jika mbah sebagai penjual pampanglah harga yang jelas sehingga memudahkan pembeli dan jika mbah jadi pembeli tanyakanlah dahulu ke penjual tentang harganya biar jual belinya jelas dan mabrur.

Keempat, jual beli urusannya bukan hanya untung rugi namun surga dan neraka mbah.
Kok bisa? Sebab hal ini berkaitan dengan hasil jual beli yang ujungnya "halal dan haram", dan tidaklah segumpal daging tumbuh dari yang haram, maka nerakalah tempatnya, harta yang haram itulah salah satu penyebab tertolaknya do'a.

Terakhir, mudahkanlah urusan orang maka Allah akan memudahkan urusan kita.

Tadi cucu sebutkan di atas bahwa Allah merahmati penjual yang mudah dalam menjual dan pembeli yang mudah dalam membeli.

Cucu bergerak dalam jual beli kerajinan kulit dan pakaian muslim, sering kena tipu konsumen? Seriiiiiing pisan.

Pernah ditipu beberapa jaket kulit tidak dibayar, pokoke lost kontak deh....biarkanlah pada hakikatnya di yang rugi, cucu tetap untung sebab menghapuskan dosa cucu.

Pernah, ada seorang konsumen pesan pakaian muslim, sampai 1 kodi.

Cucu minta dp sebagai tanda jadi, akhirnya cucu proses dari belanja kain sampai ke penjahitan dan akhirnya selesai itu pesanan, pakai modal? Tentu atuh.

Tapi tiba-tiba si pembeli datang dan membatalkan pembelian, plus minta uang DP.

Mbah uti marah, dan ngotot tak bisa dibatalkan.....namun cucu bilang sama mbah uti "Biarkanlah, tak usah dipersulit, permudah saja, kabulkan permintaan ia, Insya Allah ada kemudahan setelah itu", akhirnya mbah uti mau.

Mbah....tahu apa yang terjadi?
Besok sorenya ada yang datang ke rumah, cucupun tak kenal sama orang itu, orang itu dibawa tetanga, kebetulan tetanga cucu tersebut ditanya orang itu tentang orang yang menjual baju, akhirnya sama tetangga ditunjukan ke rumah cucu.

Orang itu cerita, bahwa ia baru buka toko baju di Bandung, butuh barang buat tokonya.

Akhirnya barang yang kemarin diambil semua, plus barang-barang sisa-sisa yang ada di rumah, semuanya habis bis bis dan cash di tempat.

Cerita lainnya.
Ada seorang teman (kakak kelas di sma beda 2 tahun) ngobrol ke cucu, ia punya barang sekitar 40 pcs, dan susah lakunya, tapi ia butuh buat bayar pegawainya dan membayar bahan baku.

Minta ke cucu untuk dijualkan, kata cucu "sudah sini saya beli semua, meskipun saya gak tahu gimana jualnya". Niat cucu hanya ingin memudahkan ia saja.

Deal dan bayar.......nyampai rumah, mbah uti bingung, cuma cucu bilang sama mbah uti "tolong bantuin jualin barang kakak kelas".

Apa yang terjadi? Tidak sampai satu bulan barang tersebut tinggal 3 pcs.

Memang tulisan ini tak ada motubanya, bahkan nulisnyapun tak tersusun baik.

Namun "jadilah pembeli yang baik dan penjual yang baik"

Tuesday, 28 May 2019

Lanjutan tulisan kemarin ya......

"Merawat motuba dengan kasih sayang"

Melihat beberapa komen-komen di status cucu kemarin, ternyata banyak juga yang melakukan hal yang sama "mengajak ngobrol motubanya" dan hal itu bukan hal aneh namun bentuk kasih sayang, ungkapan cinta pemilik buat kendaraannya.

Namun ada juga komen yang saat motubanya mogok malah ditendang, eh akhirnya kakinya malah bengkak 2 hari hahaha tentu beliau melakukan hal ini karena belum tahu apa yang harus dilakukan saat mobil / kendaraan kita mogok, belum tahu bagaimana bersikap, semoga Allah mengampuni kita atas ketidak tahuan ini.

Nah tulisan pagi ini, cucu ingin membahas komen yang kedua di atas.

Bagaimana sih sikap kita saat motuba kita mogok di jalan??

Pertama, jangan sampai mencela Setan saat mobil kita mogok....

Memang ada? Buanyak cucu temukan, saat mogok banyak yang keluar dari mulutnya umpatan yang tidak baik, misal...

"Setan siah" "Goblok" "Setan sialan" "Anjiiiing" dll

Ungkapan ini, ungkapan yang dilarang Syariat....
Suatu hari Nabi صلى الله عليه وسلم pernah dibonceng oleh seseorang, lalu tunggangan ini terjatuh, lalu orang ini spontan mengatakan "Setan sialan" lalu Nabi صلى الله عليه وسلم menegur sahabat ini dan mengatakan:

"Jangan engkau cela/laknat setan (dalam posisi seperti ini) nanti ia bisa membesar sebesar rumah, namun ucapkanlah "Bismillah" maka setan akan mengecil seperti lalat".

Jadi, klo motuba kita mogok di jalan ucapkanlah "Bismillah".

Kedua, jangan melaknat atau mencela motuba kita, misal....

"Dasar mobil tua" "Dasar mobil sialan" dasar mobil anu dan anu.

Mbah, mobil mogok itu tandanya sedang membutuhkan perhatian dari kita, membutuhkan kasih sayang dari kita.

Mungkin sama dengan mbah uti kita, saat ia marah atau cemberut atau mogok melayani kita, ia butuhnya perhatian dari kita, butuh kasih sayang dari kita, butuh dibawa ke salon atau diajak belanja keluar

Nah motuba kita saat mogok butuh itu semua, ia tidak suka dicaci maki apa lagi sampai dilaknat.

Nabi صلى الله عليه وسلم pernah berpergian bersama rombongan sahabat, lalu ditengah perjalanan beliau mendengar ada orang yang melaknat tunggangannya (kendaraannya), lalu nabi menegur orang tersebut, dan memerintahkan untuk menurunkan semua bawaan dari tunggagan tersebut dan mengatakan "tidak pantas engkau menaiki unta yang telah engkau laknat".

Ketiga, mogoknya motuba kita itu sudah takdir Allah ta'ala, dan itulah yang terbaik buat kita. Pernah dengar ayat Al-Qur'an yang bunyinya "Bisa jadi engaku mencintai sesuatu padahal itu adalah jelek buat kamu, bisa jadi engkau membenci sesuatu padahal itu baik buat kamu"

Apa akhir ujung ayat ini? "Allah maha Tahu sedangkan kalian tidak tahu".

Jadi klo motuba kita mogok, tanamkan dalam hati kita, yakini dalam hati kita "Ini takdir Allah dan ini yang terbaik bagi kita" setelah itu baru perbaiki motuba kita supaya bisa melanjutkan perjalanan.

Intinya jangan sampai kita mencela motuba kita, mecela setan karena motuba kita mogok, jangan kukulutus sebab mogoknya motuba kita adalah takdir terbaik buat kita Insya Allah.

Ket photo:
Bertemu dengan kisup di pondok pesantren putri pertama di Indonesia, di daerah padang panjang, kisup ini bertugas mengangkut bahan makanan buat para santri, sungguh kisup yang penuh barokah

Menyatukan Motuba dan Kita


Sebulan yang lalu adik cucu telp, yang isinya ia akan beli sebuah mobil yang tergolong motunyar usia baru kisaran 2 thn-an menginjak jalanan.

Adik minta cucu untuk menemui pemilik mobil dan sekalian test drive sebab pemilik mobil tinggal di kota tasik sedangkan adik di garut.

Setelah ketemu pemilik mobil dan menyampaikan hasil test drive ke adik cucu, akhirnya 2 pekan setelah itu adik deal beli mobil tersebut.

Janjianlah si mbak pemilik mobil untuk ketemu adik cucu untuk COD an mobil, si pemilik bawa mobil ke garut dan janjian di suatu tempat untuk cash and carry.

Setelah ketemu uang diserahkan, kunci mobil dan surat-suratnya di serahkan, namun si mbak ini tak mau pulang duluan, malah ia mengatakan:

"Mas, berangkat duluan saja bawa mobil ini, sampai mobil ini tak terlihat baru saya pergi pulang, banyak kenangan dengan mobil ini" kata mbak ini sambil meneteskan air mata.

Cucu berucap dalam hati "sepertinya jiwa mbak ini sudah menyatu dengan mobil yang adik cucu beli".

Bisakah jiwa kita bersatu dengan motuba kita? Klo boleh cucu jawab "Bisa Insya Allah".

Caranya? Ya satukanlah jiwa kita dengan motuba kita, rawatlah ia dengan penuh kasih sayang.

Klo yang cucu lakukan adalah sebagai berikut (hanya opini pribadi saja ini mah).

Mengajak ngobrol motuba kita
Masa sih ngobrol sama benda mati??? Gila namanya hahahaha
Ya klo bagi cucu ngajak ngobrol motuba itu sering banget.

Saat cucu beli kibar di tahun 2014 saat sudah berpindah tangan, cucu naik kibar untuk pertama kali lalu mengatakan: "Wahai kijang, saya adalah perawatmu sekarang, kamu saya kasih nama kibar "kijang barokah" semoga kamu benar menjadi kendaraan barokah".

Jika cucu membersihkan kibar selalu diajak ngobrol

"Kibar, maaf ya belum sempat buat bawa kamu ke tempat cuci"
"Makasih ya kibar sudah menemani setiap perjalanan, semoga engkau jadi saksi buat saya di akherat yang mengantarkan ke surga"

Cucu sering berpergian sendiri ke luar kota, dan klo di jalan ngajak ngobrol si kibar......

"nanti klo kita lewat pom bensin, kita istrirahat dulu ya...kamu istrirahat sayapun mau tidur sebentar"

"Bentar lagi masuk waktu shalat, kita istirahat dulu, saya shalat kamu bisa istirahat" Dll

Apakah si kibar pernah menjawab? Belum pernaaaaah, klo pun cucu mendengar ia jawab pasti langsung cucu ruqyah hahahaha

Namun ada kebersamaan diri ini dengan si kibar

Satu lagi agar kita bisa menyatu dengan kendaraan kita, dengan motuba kita:  Rawatlah dengan penuh kasih sayang.

Jangan malas mencucinya
Jangan malas ganti oli
Jangan pelit ganti sparepart dll

Dalam suatu perjalanan, di sebuah belokan yang menurun, posisi sedang macet.....tiba-tiba terdengar suara dari belakang "Duaaaaar" si kibar ditabrak dengan keras.

Cucu turun, ternyata bamper belakang tertabrak, penyok, besinya ngangkat, bemper samping patah, pintu belakang tak bisa dibuka.

Lalu cucu mengusap si kibar dan mengatakan "Kibar, semoga Allah memberikan rejeki supaya bisa membetulkan kerusakanmu seperti semula".

Alhamdulillah sepekan kemudian sudah rapih lagi.....

Yang nabrak bagaimana?

Ia minta maaf, mengaku salah, tidak fokus dll

"Ya, tak apa-apa pak, saya yakin bapak tak sengaja melakukan ini, silahkan lanjutkan perjalanannya semoga selamat sampai tujuan".

Jangan tanya kerusakan mobil penabrak ya......

Ket. Photo:  kibar lagi dicuci siang tadi