Tuesday, 28 May 2019

Menyatukan Motuba dan Kita


Sebulan yang lalu adik cucu telp, yang isinya ia akan beli sebuah mobil yang tergolong motunyar usia baru kisaran 2 thn-an menginjak jalanan.

Adik minta cucu untuk menemui pemilik mobil dan sekalian test drive sebab pemilik mobil tinggal di kota tasik sedangkan adik di garut.

Setelah ketemu pemilik mobil dan menyampaikan hasil test drive ke adik cucu, akhirnya 2 pekan setelah itu adik deal beli mobil tersebut.

Janjianlah si mbak pemilik mobil untuk ketemu adik cucu untuk COD an mobil, si pemilik bawa mobil ke garut dan janjian di suatu tempat untuk cash and carry.

Setelah ketemu uang diserahkan, kunci mobil dan surat-suratnya di serahkan, namun si mbak ini tak mau pulang duluan, malah ia mengatakan:

"Mas, berangkat duluan saja bawa mobil ini, sampai mobil ini tak terlihat baru saya pergi pulang, banyak kenangan dengan mobil ini" kata mbak ini sambil meneteskan air mata.

Cucu berucap dalam hati "sepertinya jiwa mbak ini sudah menyatu dengan mobil yang adik cucu beli".

Bisakah jiwa kita bersatu dengan motuba kita? Klo boleh cucu jawab "Bisa Insya Allah".

Caranya? Ya satukanlah jiwa kita dengan motuba kita, rawatlah ia dengan penuh kasih sayang.

Klo yang cucu lakukan adalah sebagai berikut (hanya opini pribadi saja ini mah).

Mengajak ngobrol motuba kita
Masa sih ngobrol sama benda mati??? Gila namanya hahahaha
Ya klo bagi cucu ngajak ngobrol motuba itu sering banget.

Saat cucu beli kibar di tahun 2014 saat sudah berpindah tangan, cucu naik kibar untuk pertama kali lalu mengatakan: "Wahai kijang, saya adalah perawatmu sekarang, kamu saya kasih nama kibar "kijang barokah" semoga kamu benar menjadi kendaraan barokah".

Jika cucu membersihkan kibar selalu diajak ngobrol

"Kibar, maaf ya belum sempat buat bawa kamu ke tempat cuci"
"Makasih ya kibar sudah menemani setiap perjalanan, semoga engkau jadi saksi buat saya di akherat yang mengantarkan ke surga"

Cucu sering berpergian sendiri ke luar kota, dan klo di jalan ngajak ngobrol si kibar......

"nanti klo kita lewat pom bensin, kita istrirahat dulu ya...kamu istrirahat sayapun mau tidur sebentar"

"Bentar lagi masuk waktu shalat, kita istirahat dulu, saya shalat kamu bisa istirahat" Dll

Apakah si kibar pernah menjawab? Belum pernaaaaah, klo pun cucu mendengar ia jawab pasti langsung cucu ruqyah hahahaha

Namun ada kebersamaan diri ini dengan si kibar

Satu lagi agar kita bisa menyatu dengan kendaraan kita, dengan motuba kita:  Rawatlah dengan penuh kasih sayang.

Jangan malas mencucinya
Jangan malas ganti oli
Jangan pelit ganti sparepart dll

Dalam suatu perjalanan, di sebuah belokan yang menurun, posisi sedang macet.....tiba-tiba terdengar suara dari belakang "Duaaaaar" si kibar ditabrak dengan keras.

Cucu turun, ternyata bamper belakang tertabrak, penyok, besinya ngangkat, bemper samping patah, pintu belakang tak bisa dibuka.

Lalu cucu mengusap si kibar dan mengatakan "Kibar, semoga Allah memberikan rejeki supaya bisa membetulkan kerusakanmu seperti semula".

Alhamdulillah sepekan kemudian sudah rapih lagi.....

Yang nabrak bagaimana?

Ia minta maaf, mengaku salah, tidak fokus dll

"Ya, tak apa-apa pak, saya yakin bapak tak sengaja melakukan ini, silahkan lanjutkan perjalanannya semoga selamat sampai tujuan".

Jangan tanya kerusakan mobil penabrak ya......

Ket. Photo:  kibar lagi dicuci siang tadi
Previous Post
Next Post

Hello Guys perkenalkan Nama saya Tri eko utomo , Nama panggila Eko Saya dari cileungsi bogor Dan saya berdagang pecel lele Karena ingin membantu orng tua jdi saya membuat blog ini Terima kasih atas waktunya, hehe 😊😊

0 Comments: