Kemarin sore mbah admin group motuba ini menshare berita berkaitan kecelakan kendaraan pemudik yang mobilnya menabrak pembatas jalan dan qodarullah sampai ada korban jiwa.
Akhirnya cucu kepikirin untuk melanjutkan tulisan tentang tema ini, tak terasa sudah sampai bagian 8 dan 9.
Semoga dengan mengamalkan adab-adab safar yang cucu share di sini bisa menjadi wasilah turunnya penjagaan Allah kepada para pemudik yang mengamalkan adab-adab ini.
Adab ke 8: Meminta Izin Kepada Orang tua
Lho, bukankah mudik untuk mengunjungi orang tua?
Tetap mbah kita harus minta izin, minimal memberi tahu orang tua kita akan keberangkatan kita, minimal kita minta do'a orang tua, minimal kita minta saran orang tua kapan sebaiknya berangkat dst
Seberapa penting sih? Penting banget mbah
Pernah seorang sahabat Nabi صلى الله عليه وسلم meminta izin untuk berjihad, namun orang tuanya / ibunya tidak mengizinkan, lalu nabi صلى الله عليه وسلم mengatakan: "Pulanglah kamu dan berhijadnya kepada orang tuamu (dengan menuruti / berbakti kepadanya).
Letak pentingnya di mana? Do'a orang tua mbah, sekali lagi do'a orang tua...
Mudik ini sebenarnya kesempatan buat terkabulnya do'a mbah, sebab kata Nabi صلى الله عليه وسلم ada beberapa do'a yang mustajab, do'a yang pasti dikabulkan, diantaranya:
1. Do'a orang tua kepada anaknya
2. Do'a orang yang sedang berpuasa
3. Do'a seorang musafir
Jadi meminta izin sama orang tua minimalnya perjalanan mudik kita mendapatkan do'a dari orang tua.
Kenapa do'a orang tua mustajab? Sebab do'a meraka sangat ikhlash dan tulus, bukankah keikhlasan merupakan salah satu syarat diterimanya do'a.
Cucu pernah menulis di group ini tentang keagungan dan dahsyatnya sebuah do'a. Ingat baik-baik: "Do'a adalah senjata seorang mukmin"
Lihatlah kisah Nabi Musa عليه السلام saat dikejar fir'aun dan pasukannya, saat di depannya lautan di belakangnya pasukan firaun, sampai-sampai ummatnya protes "katanya klo ikut anda, adalah keselamatan"? Tapi Musa عليه السلام menjawab "Sesungguhnya Allah bersamaku, Ia akan menunjukan jalan keluar buatku".
Itu zaman old mbah, mana bukti di zaman now?
Izinkan cucu bercerita sedikit masalah ini:
Akhir oktober 2018, di Jum'at malam jam 01.00 mbah uti membangunkan cucu, sebab ia kaget saat mau bak ternyata di kasur mbah uti pendarahan yang hebat, pas cucu lihat darahnya banyak.
Singkat cerita malam itu juga cucu bawa ke RS, anak-anak yang lain sedang pulas tidur jadi mereka tidak tahu.
Saat sudah naik si Kibar, cucu sama mbah uti diskusi RS mana yang mau dituju, kesimpulannya: "Pilihlah RS yang dokter kandungannya perempuan dan akses masjid yang mudah".
Sampailailah di RS tersebut, masuk UGD ditangani dokter jaga, pas shalat shubuh baru masuk ruang perawatan.
Pagi hari dokter kandungan datang, memeriksa mbah uti, dan didapat kesimpulan bahwa "mbah uti harus sesar dengan penjelasan ilmiah, posisi bayi yang menempel di bagian tertentu, yang jika si ibu gerak dikit saja pasti pendarahan, dan kejadian seperti ini jarang sekali terjadi".
Namun karena hb mbah uti rendah jadi harus ditransfusi dulu, sampai hbnya stabil baru ditangani operasinya.
Hanya do'a yang terus cucu sampaikan "Ya Allah permudahlah"
Masalah pertama, adakah stok darah? Melihat pasien-pasien yang lain yang butuh darah sulit sekali dapat darah, telp sana telp sini, minta sana minta sini dst.
Alhamdulillah kebutuhan buat cucu setial butuh darah ada di RS, tinggal ngambil ke bawah, padahal transfusi kadang jam 12 malam kadang jam 02 pagi dan sore hari, namun stock darah buat mbah uti always ready alhamdulillah.
Masalah kedua, adalah biaya....saat itu di tabungan ada sekitar 4 jt-an, padahal biaya sampai 18jt lebih...dan prinsip cucu tidak mau meminjam dan membebani orang lain termasuk orang tua, meskipun ada di orang tua, klopun tidak mendesak maka dihindari banget.
Apa yang terjadi? Masya Allah selama 7 hari di RS penjualan barang cucu via online meningkat pesaaat.....sambil menunggu sambil jualan hahahaha
Di akhir kepulangan, biaya RS 18jt sekian dan di tabungan ada 17jt sekian akhirnya pinjam sama ibu 1 juta dan alhamdulillah sepekan setelahnya hutang ke ibu lunassss
Jadi selama mudik teruslah berdo'a sebab mbah sedang safar, mbah sedang berpuasa dan itu adalah situasi sedang dikabulkannya do'a.
Namun do'a akan tertolak jika "makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia tumbuh dari harta yang haram, bagaimana do'anya bisa terkabul?" Itulah kata sang Nabi صلى الله عليه وسلم
Adab ke 9 "Berdzikirlah saat di atas kendaraan"
Saat menghadapi jalan menanjak ucapkanlah Allahu Akbar dan saat Jalan menurun ucapkanlah Subhanallah itulah yang diajarkan sang Nabi.
Selamat mudik para mbah semua, semoga Allah memudahkan mudiknya
Dan jika para mbah mudik via jalur selatan dan melewati wilayah garut, tasik, ciamis, banjar.....jika ada masalah di wilayah tersebut bisa hubungi cucu, Insya Allah cucu akan mengkondisikan teman-teman di komunitas di mana cucu ikut dan kami siap bantu Insya Allah
Ket. Photo: Saat menunggu operasi cesar mbah uti untuk anak ke 5
Akhirnya cucu kepikirin untuk melanjutkan tulisan tentang tema ini, tak terasa sudah sampai bagian 8 dan 9.
Semoga dengan mengamalkan adab-adab safar yang cucu share di sini bisa menjadi wasilah turunnya penjagaan Allah kepada para pemudik yang mengamalkan adab-adab ini.
Adab ke 8: Meminta Izin Kepada Orang tua
Lho, bukankah mudik untuk mengunjungi orang tua?
Tetap mbah kita harus minta izin, minimal memberi tahu orang tua kita akan keberangkatan kita, minimal kita minta do'a orang tua, minimal kita minta saran orang tua kapan sebaiknya berangkat dst
Seberapa penting sih? Penting banget mbah
Pernah seorang sahabat Nabi صلى الله عليه وسلم meminta izin untuk berjihad, namun orang tuanya / ibunya tidak mengizinkan, lalu nabi صلى الله عليه وسلم mengatakan: "Pulanglah kamu dan berhijadnya kepada orang tuamu (dengan menuruti / berbakti kepadanya).
Letak pentingnya di mana? Do'a orang tua mbah, sekali lagi do'a orang tua...
Mudik ini sebenarnya kesempatan buat terkabulnya do'a mbah, sebab kata Nabi صلى الله عليه وسلم ada beberapa do'a yang mustajab, do'a yang pasti dikabulkan, diantaranya:
1. Do'a orang tua kepada anaknya
2. Do'a orang yang sedang berpuasa
3. Do'a seorang musafir
Jadi meminta izin sama orang tua minimalnya perjalanan mudik kita mendapatkan do'a dari orang tua.
Kenapa do'a orang tua mustajab? Sebab do'a meraka sangat ikhlash dan tulus, bukankah keikhlasan merupakan salah satu syarat diterimanya do'a.
Cucu pernah menulis di group ini tentang keagungan dan dahsyatnya sebuah do'a. Ingat baik-baik: "Do'a adalah senjata seorang mukmin"
Lihatlah kisah Nabi Musa عليه السلام saat dikejar fir'aun dan pasukannya, saat di depannya lautan di belakangnya pasukan firaun, sampai-sampai ummatnya protes "katanya klo ikut anda, adalah keselamatan"? Tapi Musa عليه السلام menjawab "Sesungguhnya Allah bersamaku, Ia akan menunjukan jalan keluar buatku".
Itu zaman old mbah, mana bukti di zaman now?
Izinkan cucu bercerita sedikit masalah ini:
Akhir oktober 2018, di Jum'at malam jam 01.00 mbah uti membangunkan cucu, sebab ia kaget saat mau bak ternyata di kasur mbah uti pendarahan yang hebat, pas cucu lihat darahnya banyak.
Singkat cerita malam itu juga cucu bawa ke RS, anak-anak yang lain sedang pulas tidur jadi mereka tidak tahu.
Saat sudah naik si Kibar, cucu sama mbah uti diskusi RS mana yang mau dituju, kesimpulannya: "Pilihlah RS yang dokter kandungannya perempuan dan akses masjid yang mudah".
Sampailailah di RS tersebut, masuk UGD ditangani dokter jaga, pas shalat shubuh baru masuk ruang perawatan.
Pagi hari dokter kandungan datang, memeriksa mbah uti, dan didapat kesimpulan bahwa "mbah uti harus sesar dengan penjelasan ilmiah, posisi bayi yang menempel di bagian tertentu, yang jika si ibu gerak dikit saja pasti pendarahan, dan kejadian seperti ini jarang sekali terjadi".
Namun karena hb mbah uti rendah jadi harus ditransfusi dulu, sampai hbnya stabil baru ditangani operasinya.
Hanya do'a yang terus cucu sampaikan "Ya Allah permudahlah"
Masalah pertama, adakah stok darah? Melihat pasien-pasien yang lain yang butuh darah sulit sekali dapat darah, telp sana telp sini, minta sana minta sini dst.
Alhamdulillah kebutuhan buat cucu setial butuh darah ada di RS, tinggal ngambil ke bawah, padahal transfusi kadang jam 12 malam kadang jam 02 pagi dan sore hari, namun stock darah buat mbah uti always ready alhamdulillah.
Masalah kedua, adalah biaya....saat itu di tabungan ada sekitar 4 jt-an, padahal biaya sampai 18jt lebih...dan prinsip cucu tidak mau meminjam dan membebani orang lain termasuk orang tua, meskipun ada di orang tua, klopun tidak mendesak maka dihindari banget.
Apa yang terjadi? Masya Allah selama 7 hari di RS penjualan barang cucu via online meningkat pesaaat.....sambil menunggu sambil jualan hahahaha
Di akhir kepulangan, biaya RS 18jt sekian dan di tabungan ada 17jt sekian akhirnya pinjam sama ibu 1 juta dan alhamdulillah sepekan setelahnya hutang ke ibu lunassss
Jadi selama mudik teruslah berdo'a sebab mbah sedang safar, mbah sedang berpuasa dan itu adalah situasi sedang dikabulkannya do'a.
Namun do'a akan tertolak jika "makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia tumbuh dari harta yang haram, bagaimana do'anya bisa terkabul?" Itulah kata sang Nabi صلى الله عليه وسلم
Adab ke 9 "Berdzikirlah saat di atas kendaraan"
Saat menghadapi jalan menanjak ucapkanlah Allahu Akbar dan saat Jalan menurun ucapkanlah Subhanallah itulah yang diajarkan sang Nabi.
Selamat mudik para mbah semua, semoga Allah memudahkan mudiknya
Dan jika para mbah mudik via jalur selatan dan melewati wilayah garut, tasik, ciamis, banjar.....jika ada masalah di wilayah tersebut bisa hubungi cucu, Insya Allah cucu akan mengkondisikan teman-teman di komunitas di mana cucu ikut dan kami siap bantu Insya Allah
Ket. Photo: Saat menunggu operasi cesar mbah uti untuk anak ke 5
0 Comments: