Saturday, 30 August 2014

SISTEM SUSPENSI pada MOBIL : Fungsi, Jenis, Bagian-bagian

SISTEM SUSPENSI

ARTIKEL INI AKAN MEMBAHAS TENTANG:

  1. Fungsi Suspensi
  2. Jenis suspensi

    - Rigid suspension
    - Independent suspension
  3. Bagian-bagian suspensi


    Chassis spring :
         Leaf spring.
        Coil spring.
        Torssion bar.
        Air spring.

    Shock ansorber.
    Lower arm dan Upper Arm.
    Stabilizer

 1. Fungsi Suspensi 

Saat kendaraan dikendarai, idealnya semua penumpang yang ada di dalam kendaraan tidak merasakan adanya gerakan-gerakan yang dipengaruhi oleh kondisi jalan yang dilalui. Walaupun sampai saat ini kondisi tersebut belum dapat dipenuhi, tetapi dengan adanya sistem kenyaman (suspension system) paling tidak pengaruh gerakan-gerakan tersebut dapat diperkecil. Jadi, fungsi suspensi adalah untuk menjadikan penumpang nyaman dalam kendaraan.



Gerakan kendaraan meliputi :
a. Bounching:  adalah gerakan seluruh body kendaraan (merata) naik dan turun, dengan arah gerakan Z – Z’.
b. Pitching: adalah gerakan naik dan turun body kendaraan secara bergantian antara bagian depan dan belakang, dengan titik tengah gerakan Y – Y’.
c. Rolling: adalah gerakan naik dan turun body kendaraan secara bergantian antara kiri dan kanan dengan titik tengah gerakan X – X’.
d. Yawing: adalah gerakan ke kiri dan ke kanan body kendaraan bagian depan dan belakang dengan titik tengah gerakan Z - Z’
e. Wheel hop: adalah gerakan kedua wheel bersama-sama kearah Z.
f. Wheel tramp: adalah gerakan wheel bersama-sama ke arah depan belakang dan ke arah kiri- kanan


2. Jenis Suspensi 

Suspensi didesain (dirancang) berdasarkan rancangan kendaraan. Jika kendaraan itu dirancang untuk angkutan barang maka suspensi yang digunakan adalah jenis suspensi yang lebih diutamakan adalah kekuatannya. Sebaliknya, jika kendaraan itu dirancang sebagai kendaraan penumpang (passanger car) maka jenis suspensi yang digunakan adalah lebih diutamakan kenyamanannya.





    Rigid Suspension dengan leaf spring secara transverse
  • 1. Rigid Suspension 
    Rigid suspension lebih mengutamakan faktor kekuatan dibandingkan faktor kenyamanannya. Dengan demikian, konstruksinya lebih sederhana dan biaya produksi lebih murah. Umumnya digunakan pada kendaraan-kendaraan angkutan. Chassis spring yang digunakan biasanya adalah leaf spring yang dibantu dengan shock absorber, walaupun ada juga yang menggunakan coil spring.
  • 2. Independent Suspension 
    Independent suspension adalah suspensi bebas. Jadi, gerakan roda kendaraan bagian kanan dan kiri pada batas tertentu tidak berpengaruh. Jenis ini lebih diutamakan faktor kenyamanannya jika dibandingkan dengan kekuatannya, sehingga konstruksinya lebih rumit. Suspensi ini dirancang untuk kendaraan-kendaraan penumpang, untuk itu chassis spring yang digunakan adalah jenis yang lembut seperti coil spring, torsion bar atau air spring. Terdapat beberapa jenis independent suspension sebagai berikut:
Swing axle type dengan coil spring
Swing axle type dengan coil spring 
Swing axle dengan torsion bar spring
Swing axle dengan torsion bar spring 


Mac Pherson type
Mac Pherson type 
Wishbone type
Wishbone type 







  3. Bagian-bagian Suspensi 

Supaya sistem ini dapat bekerja sesuai dengan fungsinya maka dilengkapi beberapa komponen yang saling menunjang antara satu dengan lainnya. Komponen tersebut adalah:

  1. Chassis spring :
     Leaf spring.
     Coil spring.
     Torssion bar.
     Air spring.
  2. Shock ansorber. 
  3. Lower arm dan Upper Arm.
  4. Stabilizer



1. Chassis spring 

chasis springChassing spring berfungsi untuk meredam gerakan roda yang diakibatkan oleh kondisi jalan dengan body kendaraan. Chassis spring terdiri atas beberapa jenis yaitu leaf spring, coil spring, torsion bar, dan air spring








    leaf spring
  • Leaf spring:
    Leaf spring atau bisa disebut dengan per daun adalah jenis spring yang paling sederhana konstruksinya dan kekuatannya dapat ditambah atau dikurangi. Leaf spring terdiri dari beberapa lembar spring yang diikat menjadi satu, sehingga dapat ditambah atau dikurangi. Semakin banyak jumlah lembar spring, semakin kuat daya lenturnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh tebal, lebar, dan panjang spring. Leaf spring terbuat dan bahan special steel alloy.

    Pemasangan leaf spring terhadap axle dipengaruhi pula oleh jenis kendaraan-nya. Jika kendaraan ini direncanakan supaya lantainya rendah maka pemasangan leaf spring ditempatkan di bawah axle.  

    Sebaliknya, jika diinginkan lantai kendaraan yang tinggi maka pemasangan leaf spring ditempatkan di bagian atas axle.

    Hal yang perlu diperhatikan pada leaf spring adalah jarak antara kedua spring eye. 

per daun pada mobil
bentuk leaf springper daun


coil spring
  • Coil spring:
    Coil spring atau spiral spring bersifat jika ditekan semakin kuat maka semakin besar pula perlawanannya. Sebaliknya, jika ditarik semakin kuat semakin besar pula perlawan-annya. Hal yang perlu diperhatikan adalah panjang keseluruhan spring tanpa beban.   
torsion bar
  • Torsion bar.
    Spring ini memanfaatkan daya puntir dari steel bar sebagai daya lenturnya. Semakin kuat puntirannya, semakin kuat pula ia berusaha kembali ke posisi semula.    

rubber spring
  • Rubber spring
    Rubber spring hanya digunakan sebagai spring pembantu atau sebagai bump topper saja, sehingga saat terjadi tekanan yang berlebihan maka spring tidak terkena langsung dengan frame
.  

Shock Absorber2. Shock Absorber 

Sebagai akibat  kerja chassis, spring yang meredam gerakan roda terhadap body kendaraan akan 
mengakibatkan body kendaraan seperti terayun. Hal ini merupakan sifat dari spring. Kejadian mengayun tentu harus dapat diredam secepat mungkin. Untuk itulah digunakan shock absorber (peredam kejut ). Dilihat dari cara meredam daya elastisitas spring, shock absorber dapat dibedakan atas: Single action dan  Double action.  








Single action 

Single action Prinsip kerja shock absorber adalah memindahkan minyak dari satu ruangan ke lain ruang dengan melalui saluran yang kecil. Pada jenis ini terdapat valve dan orifice sebagai saluran pemindahnya. Bila shock absorber ditekan maka oli yang berada di bagian bawah piston akan berpindah ke ruang di bagian atas piston melalui orifice dan valve. Sebaliknya, jika shock absorber ditarik minyak yang ada di bagian atas piston akan berpindah ke bagian bawah piston dengan melalui orifice saja karena pada kondisi ini valve secara otomatis tertutup.  Jenis ini biasanya digunakan untuk kendaraan yang menggunakan leaf spring. Karena frekwensi elastisitas leaf spring lebih sedikit jika dibandingkan dengan coil spring. 

Double action Double action 

Pada jenis ini dasarnya sama dengan single action. Di sini terdapat 2 orifice besar dan kecil. Semua orifice dilengkapi dengan valve. Dengan demikian untuk menekan maupun menarik diperlukan tenaga yang lebih besar jika dibandingkan dengan single action. Jenis ini biasanya digunakan untuk kendaraanyang menggunakan coil spring. 


 Lower Arm dan Upper Arm.3. Lower Arm dan Upper Arm. 

Lower arm dan atau Upper arm berfungsi sebagai titik putar yang memungkinkan roda kiri dapat bergerak bebas terhadap roda kanan. Komponen ini biasanya 
digunakan untuk kendaraan yang menggunakan independent suspension.   

4.  Stabilizer 

stabilizerStabilizer merupakan torsion bar yang dibuat dengan bentuk U. Konstruksi ini dimaksudkan supaya diperoleh puntiran guna memperkecil gerakan rolling. Kedua ujung stabilizer diikatkan pada roda kiri dan kanan. Dengan demikian, jika terjadi gerakan rolling maka stabilizer akan terpuntir sekaligus memperkecil gerakan tersebut



































































































APA itu FRONT WHEEL ALIGNMENT

PENJELASAN FRONT WHEEL ALIGNMENT 

Front wheel alingment atau pengaturan posisi roda depan sangat berkaitan dengan pengendalian steering system. Hal ini dimaksudkan supaya:

  1.  Steering wheel dapat kembali lurus setelah berbelok. 
  2.  Steering cenderung lurus ke depan meskipun steering wheel dilepas. 
  3.  Tenaga yang digunakan memutar steering wheel lebih ringan. 
  4.  Keausan ban dapat merata. 


Untuk maksud tersebut maka posisi roda depan dilakukan pengaturan seperti berikut ini: (1) Toe in atau Toe out; (2) Caster; (3) Camber; dan (4) King pin inclination.

1. Toe In atau Toe out. 

toe in atau toe outJika kita melihat posisi roda depan dan atas, sebetulnya posisi roda depan kiri dan kanan tidak dipasang secara sejajar, melainkan diatur untuk tidak sejajar sedikit. Pengaturan ini dibuat perbedaan jarak antara bagian depan dan bagian belakang ban. Pengaturan ini ada yang hanya dilakukan untuk kedua roda depan tetapi ada pula yang semua roda.
Jika jarak antara bagian depan ban depan lebih kecil dibandingkan dengan bagian belakang ban depan, posisi ini disebut Toe in. Sebaliknya, jika jarak bagian depan ban depan lebih besar dibandingkan dengan bagian belakang ban depan disebut Toe out.
Toe in atau toe out berfungsi untuk menjaga keausan ban yang berlebihan. Untuk menyetel Toe in atau Toe out dapat dilakukan dengan cara memperpanjang atau memperpendek tie rod melalui tie rod

2. Caster 

Demikian pula bila kita perhatikan posisi strut atau posisi king pin roda dilihat dari samping kendaraan tidaklah dibuat tegak lurus, melainkan dibuat miring dengan sudut tertentu yaitu bagian atas miring ke arah belakang. Kemiringan ini disebut sudut  caster. Sudut ini dibuat dengan tujuan supaya kendaraan itu selalu cenderung jalan lurus atau jika kendaraan selesai membelok, roda itu dapat lurus kembali.

3. Camber dan King Pin Inclination 

Camber dan King Pin Inclination
Bila kita sedang mengendarai sepeda rasanya tidak diperlukan tenaga yang besar untuk membelokkan sepeda tersebut. Pada kendaraan mobil pun seharusnya dibuat seperti itu tetapi hal itu tidak mungkin dapat dilakukan mengingat roda kendaraan yang dibelokkan sekaligus adalah keduanya yaitu kiri dan kanan. Mengapa untuk membelok-kan sepeda tersebut ringan?.

Hal ini disebabkan karena penempat-an engsel roda dan roda itu terletak dalam satu garis. Karena metode prinsip pada sepeda tersebut tidak dapat diterapkan pada kendaraan, maka  dibuat sudut camber dan sudut king pin inklination. Sudut camber adalah sudut yang dibentuk oleh kemiringan roda depan jika dilihat dari depan kendaraan. Sudut king pin inclination adalah sudut yang dibentuk oleh kemiringan king pin jika dilihat dari depan kendaraan. Kedua sudut ini dibuat untuk meringankan pemutaran steering wheel saat kendaraan dibelokkan.












Friday, 29 August 2014

Pengertian sistem kemudi dan fungsinya (steering)

SISTEM KEMUDI

Fungsi Sistem Kemudi

Sistem kemudi atau Steering system berfungsi untuk mengendalikan arah kendaraan sesuai kehendak pengemudi. Umumnya yang dikendalikan adalah kedua roda depan, meskipun dewasa ini telah dikembangkan dengan sistem pengendalian ke empat roda. Walaupun demikian, kendaraan harus dapat dikendalikan dengan mudah agar roda tidak terseret saat kendaraan sedang berbelok. Untuk maksud tersebut pada tahun 1818, Rudolf Ackerman menemukan suatu cara, yaitu bila kendaraan dibelokkan maka seluruh roda yang menyebabkan kendaraan berbelok harus mempunyai satu titik putar saja, dengan demikian roda mudah berbelok (tidak terpaksa)  roda tidak terseret. Dasar dari prinsip ini adalah bahwa titik putar roda jika diperpanjang  tie rod end (penghubung gerakan roda kiri dan kanan) harus tepat terletak di  antara roda belakang kiri dan kanan.sistem kemudi (steering)

Mekanisme Sistem Kemudi



Pada dasarnya mekanisme  steering  system dapat  digolongkan  menjadi  2  jenis  yaitu
mekanisme steering  system yang digunak  untuk indenpendent  suspension 
steering system yang digunakan untuk rigid suspension.

Steering rigid suspension

Steering rigid suspension


Mekanisme Steering Independent Suspension.

1.Pitman Arm.
Pitman arm digunakan pada steering gear box yang menggunakana jenis recirculating ball and  nut seperti  pada kendaraan  ST  100  atau  SJ  410.  Pitman  arm ini  berfungsi  untuk menghubungkan gerakan sector shaft ke darg link. Gerakan sector shaft berupa gerakan putar dari drag link menjadi gerakan aksial.

2.Drag Link
Selanjutnya gerakan  dan  pitman  arm ini dihubungkan  ke center  arm (intermediate arm) melalui drag link. Dengan demikian, drank link ini berfungsi untuk menghubungkan pitman arm ke knuckle arm (rigid suspenssion), melalui tie rod. 

3. Center Arm (Intermediate Arm)
Intermediate arm hanya digunakan  pada kendaraan  yang menggunakan  independent suspenssion. Hal  ini dimaksudkan  supaya fungsi  suspensi  dapat  bekerja dengan  baik  serta steering system dapat bekerja dengan baik pula. Center  arm berfungsi  sebagai  pemisah  hubungan  langsung antara roda kiri  dan  kanan sekaligus menghubungkan gerakan drag link.

4. Knuckle Arm
Knuckle  arm berfungsi  untuk  memegang front  wheel yang memungkinkan  roda dapat digerakkan untuk belok kiri atau ke kanan melalui spindle.

5. Tie rod dan Tie rod end.
Tie rod adalah suatu batang yang menguhubungkan knuckle arm roda kiri dengan knucklearm roda kanan.  Untuk  menghubungkannya menggunakan  tie rod  end.  Pada tie rod  end dilengkapi ball joint yang memungkinkan walaupun knuckle arm bergerak mengikuti gerakan roda hubungan tetap dapat dilakukan. Hubungan antara tie rod dengan tie rod end melalui ulir  yang memungkinkan  tie rod dapat diperpanjang dan diperpendek.  Hal ini dapat digunakan untuk melakukan penyetelan toe in.
gamar Mekanisme Steering Independent Suspension.

Steering Gear Box


Steering gear box dapat dibedakan sebagai berikut:
Recirculating Ball and Nut Steering Gear Box
Recirculating Ball and Nut Steering Gear Box
Recirculating ball and nut
Recirculating ball and nut
  • Sector roller
  • Rack and pinion
  • Recirculating ball and nut
  • Recirculating Ball and Nut Steering Gear Box
Rack and pinion 


Recirculating Ball and Nut Steering Gear Box         

Steering  gear  box jenis  ini tidak  dapat  dilakukan  perbaikan.  Jika  terjadi kerusakan harus diganti secara assy. Hal yang perlu dilakukan pemeriksaan adalah


1. Steering wheel play.
Periksalah wheel play. Jarak ini harus berada pada 10-30 mm. Jika jarak tidak di-peroleh periksalah sambungan (ball joint).

2. Periksa preload:
Preload yang dimaksudkan  adalah  preload worm shaft dan sector shaft.
Spesifikasi:
1,97 - 3,42 kg, atau
7,50 - 13,0 kgcm.
Jika  preload tidak  sesuai,  lakukan  penyetelan melalui baut .


Rack  and  Pinion Steering  Gear  Box

Gear  box jenis  ini telah  disediakan suku  cadangnya. Dengan demikian, jika terjadi kerusakan parts dapat dilakukan penggantian

Hal yang perlu diperiksa:

1. Streering wheel play.
Steering wheel play harus berada 0-30 mm.
Jika lebih besar dari spesifikasi, periksalah:
- ball point pada tie rod end (stud) harus bergerak bila diberi beban 2 kgcm.
- steering shaft joint.
- steering pinion dan rack.
- setiap part dari kelonggaran.

2. Periksa momen pinion.
Momen Pinion harus berada 0,08-0,13 kgm atau 8- 13  kgcm.  Hal  ini dapat  dilakukan  dengan jalan
mengatur rack damper screw


Power Steering

Power steering berfungsi untuk meringankan  pemutaran steering  wheel (roda kemudi) saat kendaraan dibelokkan. Tenaga yang digunakan  adalah  tekanan  dan  oil pumppower steering,  tetapi  ada pula  yang menggunakan elektrik.
power steering


Bagian utama adalah:
  1. Steering gear box:  Ball and nut type (untuk SE 416) Rack and pinion type (untuk SF 413/41 6)
  2. Power steering oil pump.    

1.Steering Gear Box Ball and Nut

cara kerja steering wheel
Komponen  Utama pada steering gear  box adalah:

  1. Spool  valve; 
  2. Power piston; dan
  3. Torsion bar. 


Spool valve berfungsi untuk mengatur arah aliran minyak ke power piston, sesuai dengan putaran steering wheel.  Power  piston berfungsi  untuk  membantu  menggerakkan  sector  shaft.  Torsion  bar berfungsi untuk menghubungkan putaran dari input shaft ke main shaft.

Perpindahan putaran:
Putaran  dari  steering  wheel  -  input shaft  - torsion  bar  - main  shaft  -  power  piston(gerakan axial) - sector shaft. Spool  valve digerakkan  langsung oleh  main  shaft melalui pin. Jika  steering  wheel diputar ke kiri atau ke kanan, input shaft secara langsung juga berputar sesuai dengan putaran
steering wheel. Putaran input shaft tersebut secara langsung menggerakkan spool valve, dan spool valve ini mengatur arah aliran fluida ke power silinder. Dengan demikian, power piston tertekan ke kiri atau ke kanan (lihat gambar) sesuai dengan arah pengemudian. Jika steering wheel diputar terus maka putaran input shaft melalui torsion bar langsung memutarkan main shaft, yang selanjutnya main shaft dapat bergerak ke kiri atau ke kanan. Dengan demikian, tenaga yang digunakan untuk  menggerakkan  power piston  dan  selanjutnya memutarkan sector shaft dibantu oleh tekanan minyak pada power silinder.

Cara Kerja


1. Steering wheel diputar ke kanan.

Saat  steering  wheel diputar  ke kanan,  maka input  shaft berputar  searah  jarum  jam. Putaran ini, selanjutnya menggerakkan spool valve bergerak ke arah kanan. Dengan  demikian,  tekanan  minyak  dan  P/S  Oil  pump dialirkan ke power silinder sebelah kanan  dan  menekan  power  piston  ke kiri.  Minyak  yang ada di  power silinder sebelah  kiri tertekan keluar ke tangki oli
Steering wheel diputar ke kanan

2. Steering wheel diputar ke kiri.
Saat steering wheel diputar ke kiri, maka input shaft berputar berlawanan arah dengan jarum jam (lihat gambar). Putaran ini selanjutnya menggerakkan spool valve bergerak ke arah kiri. Dengan demikian, tekanan minyak dari P/S Oil pump dialirkan ke power silinder sebelah kiri dan menekan power piston ke kanan. Minyak yang ada di power silinder sebelah kanan tertekan keluar ke oil tank.

Steering wheel diputar ke kiri
3. Jika engine tidak hidup dan steering wheel diputar.
Jika engine tidak hidup dan steering wheel diputar atau jika terjadi kerusakan pada sistem hidroliknya maka kerja steeringgear box adalah sebagai berikut:
Putaran dari steering wheel - input shaft dan melalui stopper pin putaran tersebut diteruskan ke main shaft



Power Steering Oil Pump

Power  steering  oil pump untuk  Vitara menggunakan  Vane  type dan  langsung digerakkan  oleh  engine melalui V-belt,  sehingga tekanan  P/S  oil pump tergantung dengan putaran  engine,  semakin  tinggi  putaran  engine semakin  besar  pula tekanannya atau sebaliknya. Tekanan pada sistim hidrolik Power steeringmaximum adalah 70 kg/cm. Untuk memperoleh tekakan yang konstan dan untuk menjaga supaya pada kecepatan tinggi, kemudi tidak semakin ringan maka di dalam P/S oil pump dilengkapi dengan Relief valvedanControl valve.

Power Steering Oil Pump

1. Control ValvE

Control valve berfungsi untuk mengatur tekanan pada power

Putaran Idling
Jika  putaran  engine idling maka tekanan  yang mengalir  ke sistem  juga rendah.  Pada kondisi seperti  ini posisi orifice Al  terbuka besar, sehingga tekanan  dari  P/S  oil pump yang ke steering  gear box dapat langsung melalui orifice Al.

Jalan dengan putaran rendah.
Jika  putaran  engine meningkat  maka tekanan  oli yang  mengalir  ke sistem  juga semakin  tinggi. Akibatnya,  tekanan  tersebut  mampu  menekan control valve bergerak ke kiri melawan kekuatan
control spring. Dengan demikian, celah Orifice Al semakin mengecil.

Jalan dengan kecepatan tinggi
Jika  kendaraan dijalankan  dengan  kecepakan tinggi maka tekan yang mengalir ke sistem juga tinggi.  Akibatnya control  valve tertekan  ke kanan semakin jauh. Dengan demikian,  orifice Al semakin kecil


2. Relief Valve
Relief valve berfungsi untuk mengatur supaya tekanan P/S oil pump tidak dapat lebih dan 70 kg/cm walaupun engine telah membuat putaran tinggi.

Cara kerja
Jika tekanan yang dihasilkan oleh P/S oil pump meningkat (lebih besar dan 70 kg/cm, maka steel ball tertekan  ke kanan  untuk  membuka valve. Dengan terbukanya valve maka tekanan minyak yang mengalir ke sistem, sebagian juga mengalir kembali ke pump melalui orifice A2 valve.

Pemeriksaan Power Steering

1. Steering wheel play.
Dengan  kondisi  engine tidak  hidup,  periksa steering wheel play. Steering wheel play 20-30  mm.  Juga periksa gerakan  lateral  dan steering  wheel,  gerakan  ini tidak  boleh terjadi.

2. Power steering belt.
Periksa power steering belt terhadap keausan, keretakan, atau rusak. Jika demikian, ganti power steering belt. Periksa defleksi  power  steering belt seperti  pada gambar.  Besarnya defleksi  ini,  jika ditekan dengan  gaya 10  kg defleksi  power  steering  belt 6-9 mm



3. Air Bleeding

Untuk melakukan pekerjaan ini, ikuti prosedur kerja seperti di bawah:


  • Angkat  ban  depan,  dan  tahan posisi  ban  depan  supaya  bebas  dari  lantai  dengan menggunakan rigid rack.
  • Yakinkan bahwa power steering oil pada oil tank berada pada specifikasi level.
  • Hidupkan engine dengan putaran stasioner, kemudian putar steering wheel ke kiri dan ke kanan.
  • power steering oil pada oil tank, jika permukaan oli tidak berubah menunjukkan udara pada sistem  hidrolik sudah tidak ada.

4. Periksa tekanan pada sistem hidrolik.

  •  Pasang pressure gauge
    Hubungkan pressure gauge dan attachmen hose seperti pada gambar. Yakinkan bahwa oil telah berada pada spesifikasi.   


  •  Back pressure.
    Posisikan steering wheel lurus ke depan. Hidupkan engine pada putar-an idling. Pada kondisi seperti ini, besarnya back pressure = 10 kg. 
  •  relief pressure.
    Naikkan  putaran  engine sampai  1500  rpm,  tutup valve gauge. Tekanan pada pressure gauge = 60-80 kg/cm2



Catatan:
Jangan menutup valve gauge lebih dan 10 detik Buka penuh valve gauge, kemudian naik- kan  putaran engine sampai 1500 rpm. Putar steering wheel ke kiri atau ke kanan. Pada kondisi ini tekanan harus 60-80 kg/cm2.

NEXT >> Front wheel aligment


CUKUP SEGINI DULU, Sebenarnya masih bnyak pembahasan SISTEM KEMUDI atau STEERING IN (POWER STEERING)






























Sistem Bahan Bakar pada Sepeda Motor

Sistem Bahan Bakar Sepeda Motor

Adalah rangkaian komponen yang bekerja saling berkaitan dan bertujuan untuk mensuplai campuran bahan bakar dan udara yang dibutuhkan untuk pembakaran dalam kuantitas maupun kualitas yang sesuai dengan kebutuhan mesin,

Komponen-komponen sistem bahan bakar motor antara lain :

  • Tangki Bensin :
    Berfungsi sebagai tempat atau penampung bahan bakar yang dilengkapi pelampung sebagai alat ukur isi bensin, juga dilengkapi dengan kran bensin yang digunakan untuk mengalirkan atau menutup bahan bakar bensin ke karburator.
  • Saluran Bahan Bakar
    Adalah rangkaian dari mulai kran tangki hingga ke karburator
  • Karburator :
    berfungsi untuk :
    • Mengubah bahan bakar cair menjadi bentuk gas atau kabut
    • Mencampur bahan bakar bensin dengan udara pada perbandingan yang tepat, secara teori 1: 14,7 ( 1: 15 )
    • Dapat memberi kebutuhan campuran bahan bakar dengan udara sesuai dengan operasi mesin.
  • Saringan udara / Filter
    Berfungsi memisahkan kotoran yang akan bercampur dengan bahan bakar pada karburator yang akan masuk kedalam silinder.



Prinsip Kerja Karburator Motor :

Sejak mesin dihidupkan sampai kendaraan berjalan pada kondisi yang stabil, perbandingan campuran bahan bakar dengan udara mengalami beberapa kali perubahan, untuk melakukan perubahan perbandingan bahan bakar dengan udara sesuai dengan kondisi mesin, maka terdapat beberapa sistem kerja karburator ( Tipe karburator ).
Tipe karburator berdasarkan konstruksinya :
  • Karburator dengan venturi tetap ( fixed ventury )
  • Karburator dengan venturi berubah-ubah ( variabel ventury ) / slide karburator
  • Karburator dengan kecepatan konstan ( constan velocity carburetor )
Prinsip kerja karburator ini berdasarkan hukum-hukum fisika seperti continuitas dan bernauli. Apabila suatu fluida mengalir melalui suatu tabung maka banyaknya fluida yang mengalir adalah ( Q= A . V = konstan )
  • Q = debet aliran ( meter kubik/jam )
  • A = Luas penampang tabung ( meter perssegi )
  • V = kecepatan aliran ( meter per sekon , m/s )
  • P = tekanan fluida
tekanan fluida ( P ) sepanjang tabung alir yang berdiameter sama juga akan tetap ( konstan ). Jika terdapat bagian tabung alir yang diameternya diperkecil maka kecepatan alirnya akan bertambah ( naik ) dan tekanan fluida ( P ) akan berkurang ( turun ). Prinsip inilah yang digunakan untuk mengalirkan bahan bakar dari ruang pelampung karburator dengan memperkecil diameter alir atmosfer / udara didalam karburator untuk dihisap oleh mesin ( silinder ) pada langkah hisap. Bagian yang mengecil ini disebut venturi, seperti gambar dibawah ini : >>
gambar venturi
Ket :
  1. Tekanan atmosfer
  2. Saluran masuk
  3. Venturi




Tipe Karburator Sepeda Motor

Berdasarkan konstruksnya karburator pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
  • Karburator dengan venturi tetap ( fixed ventury )
    Karburator ini merupakan karburator yang diameter venturi nya tidak bisa diubah-ubah lagi, besarnya aliran udara tergantung pada perubahan throttle butterfly ( katup gas ), pada tipe ini biasanya terdapat pilot jet untuk kecepatan idle / langsam, sistem kecepatan utama sekunder untuk memenuhi proses pencampuran udara bahan bakar yang tepat pada setiap kecepatan. Terdapat juga sistem akselerasi atau percepatan untuk mengantisipasi saat mesin di gas tiba-tiba, semua sistem tambahan tersebut dimaksudkan untuk membantu agar mesin bisa lebih responsif karena katup throrrle mempunyai keterbatasan dalam membentuk venturi.
  • Karburator dengan venturi berubah-ubah ( variable ventury / slide carburetor )
    Karburator dengan venturi berubah-ubah menempatkan throttle valve atau throtle piston ( skep ) berada didalam venturi dan langsung dioperasikan oleh kawat gas, oleh karena itu, diameter venturi bisa di bedakan ( bervariasi ) sesuai dengan besarnya aliran campuran bahan bakar dengan udara dalam karburator. Karburator tipe ini dalam menyalurkan bahan bakar hanya melalui main jet ( spuyer utama ) yang dikontrol oleh needle ( jarum ), karena bentuk jarum dirancang tirus, hal ini akan mengurangi jet ( spuyer ) dan saluran tambahan lainnya seperti yang terdapat pada karburator venturi tetap.
  • Karburator dengan kecepatan konstan ( Constan velocity carburetor )
    Karburator ini merupakan gabungan antara dari kedua tipe karburator diatas, yaitu variable ventury yang dilengkapi katup gas ( throttle valve butterfly ), sering disebut juga dengan karburator CV ( CV karburator ), piston valve yang berada dalam venturi berfungsi agar diameter venturi berubah-ubah dengan bergeeraknya piston tersebut keatas dan kebawah, prgerakan piston valve ini tidak dioperasikan oleh kawat gas seperti pada karburator variable ventury, tetapi oleh tekanan negatif ( kevakuman ) dalam venturi tersebut.




Bagian-bagian Utama Karburator Sepeda Motor

  1. Tabung : berbentuk silinder, adalah tempat terjadinya campuran bahan bakar dan udara.
  2. Main nozzle : ( percik utama ) yaitu pemancar utama yang mengabutkan bahan bakar.
  3. Venturi : bagian yang sempit didalam karburator, berfungsi untuk mempertinggi kecepatan aliran udara.
  4. Katup throttle : untuk mengatur besar kecilnya pembukaan tabung karburator yang berarti mengatur campuran udara dan bahan bakar.
  5. Wadah bahan bakar : brfungsi untuk menampung bahan bakar dan dilengkapi dengan peelampung.
  6. Spuyer utama : berfungsi mengontrol aliran bahan bakar pada sistem utama.
  7. Pilot jet : berfungsi sebagai pengontrol jumlah aliran bahan bakar atau udara melalui bentuk ketirusan..
  8. Jet needle ( jarum ) : berfungsi mengontrol jumlah aliran bahan bakar dan udara melalui bentuk ketirusan ( jarum pengabut ).
  9. Pilot air jet : berfungsi mengontrol jumlah udara pada pilot sistem pada putaran stasioner keputaran rendah
  10. Diafragma dan Pegas : berfungsi bekerja berdasarkan perbedaan tekanan diantara tekanan udara luar dan tekanan negatif
  11. Main air jet : berfungsi mengontrol udara pada pencampuran bahan bakar dan udara pada putaran menengah dan tinggi.
  12. Pilot screw : berfungsi mengontrol jumlah udara dan bahan bakar yang keluar pada pilot outlet.



Demikian artikel tentang sistem bahan bakar speda motor, semoga membantu.

Thursday, 28 August 2014

Tipe Karburator berdasarkan fungsinya

Tipe Karburator Sepeda Motor

Berdasarkan konstruksnya karburator pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
  • Karburator dengan venturi tetap ( fixed ventury )
    Karburator ini merupakan karburator yang diameter venturi nya tidak bisa diubah-ubah lagi, besarnya aliran udara tergantung pada perubahan throttle butterfly ( katup gas ), pada tipe ini biasanya terdapat pilot jet untuk kecepatan idle / langsam, sistem kecepatan utama sekunder untuk memenuhi proses pencampuran udara bahan bakar yang tepat pada setiap kecepatan. Terdapat juga sistem akselerasi atau percepatan untuk mengantisipasi saat mesin di gas tiba-tiba, semua sistem tambahan tersebut dimaksudkan untuk membantu agar mesin bisa lebih responsif karena katup throrrle mempunyai keterbatasan dalam membentuk venturi.
  • Karburator dengan venturi berubah-ubah ( variable ventury / slide carburetor )
    Karburator dengan venturi berubah-ubah menempatkan throttle valve atau throtle piston ( skep ) berada didalam venturi dan langsung dioperasikan oleh kawat gas, oleh karena itu, diameter venturi bisa di bedakan ( bervariasi ) sesuai dengan besarnya aliran campuran bahan bakar dengan udara dalam karburator. Karburator tipe ini dalam menyalurkan bahan bakar hanya melalui main jet ( spuyer utama ) yang dikontrol oleh needle ( jarum ), karena bentuk jarum dirancang tirus, hal ini akan mengurangi jet ( spuyer ) dan saluran tambahan lainnya seperti yang terdapat pada karburator venturi tetap.
  • Karburator dengan kecepatan konstan ( Constan velocity carburetor )
    Karburator ini merupakan gabungan antara dari kedua tipe karburator diatas, yaitu variable ventury yang dilengkapi katup gas ( throttle valve butterfly ), sering disebut juga dengan karburator CV ( CV karburator ), piston valve yang berada dalam venturi berfungsi agar diameter venturi berubah-ubah dengan bergeeraknya piston tersebut keatas dan kebawah, prgerakan piston valve ini tidak dioperasikan oleh kawat gas seperti pada karburator variable ventury, tetapi oleh tekanan negatif ( kevakuman ) dalam venturi tersebut.
artikel sebelumnya : sistem bahan bakar sepeda motor

Demikian artikel tentang tipe karburator sepeda motor

Pengertian Dasar Karburator Konvensional

Karburator 

Karburator adalah alat yang digunakan untuk mencampur udara dan bahan bakar yang menuju ke ruang bakar ( combustion chamber ) sesuai dengan kebutuhan mesin. Karburator ini di gunakan pada jenis mesin pembakaran dalam. Dalam perkembangannya karburator saat ini sudah jarang di gunakan pada kendaraan, saat ini kebanyakan kendaraan menggunakan sistem EFI ( Electronical fuell injection ). Karena jenis EFI ini lebih efisien di bandingkan dengan karburator konvensional, di karenakan EFI sudah terkomputerisasi. Dalam sejarahnya, karburator di temukan oleh karl benz pada tahun 1885 dan di patenkan pada tahun 1886.
karburatorBaca juga :

Dalam pengoperasiannya Karburator harus mampu untuk :
  • mengatur aliran udara yang masuk ke dalam ruang bakar
  • menyalurkan aliran bahan bakar sesuai dengan banyaknya udara yang masuk
  • mampu mencampurkan udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin
Selain yang diatas karburator juga harus mampu bekerja dalam keadaan :
  1. Start mesin dalam keadaan dingin
  2. Start mesin saat mesin panas
  3. Langsam atau berjalan dalam putaran rendah
  4. Akselerasi ketika tiba-tiba gas terbuka
  5. Kecepatan tinggi saat gas terbuka penuh
  6. Kecepatan stabil saat gas terbuka sebagian
Dan untuk karburator modern harus bisa meminimalisir emisi gas buang.

Karena karburator di gunakan oleh banyak merk kendaraan, tentunya masing-masing merk mempunyai kelebihan sendiri, ada yang mengutamakan dengan ke iritannya ( identik dengan honda ), ada yang mengutamakan kinerja mesin, apakah itu power atau kecepatannya. Walaupun mempunyai kriteria yang berbeda-beda, pada dasarnya karburator mempunyai prinsip kerja yang sama, selengkapnya tentang Prinsip Kerja Karburator dan Jenis karburator

Komponen Karburator

komponen karburator
  • Ruang Bahan Bakar.
    semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu stabil.penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka seluran bahan bakar dari tangki. Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan membuka saluran bahan bakar dari tangki.
  • Choke valve
    Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan “memaksa” bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran menjadi kaya.
  • Piston Valve (Thorttle Valve).
    Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang masuk kedalam silinder engine.
    Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:
    • merubah putaran engine.
    • Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main jet).
Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran utama.
  • Main Jet.
    Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi.
    Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang bahan bakar.
  • Slow Jet.
    Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve dalam keadaan menutup rapat.
  • Piston Valve Screw.
    Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve (gas) pada saat engine putaran langsam.
  • Pilot Screw.
    Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam.
  • Pompa Akselerasi.
    Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan bakar akan berkurang.

Demikian artikel tentang KARBURATOR ini, semoga berguna.
Tolong di koreksi apabila ada kesalahan penulisan, salah mendefinisikan tentang karburator ini.
Kurang lebihnya saya minta maaf. terima kasih telah berkunjung

Pengertian, kegunaan baterai ( accu, aki ) pada mobil

Accu Mobil

Aki / accu / baterai mobil, digunakan sebagai sumber arus untuk seluruh sistem kelistrikan pada mobil, dan juga diguanakan sebagai penyimpan energi listrik saat terjadi proses pengisian. Peran baterai pada mobil sangatlah penting, baterai berfungsi untuk mensuplai arus listrik pada sistem starter agar mesin dapat dihidupkan, bayangkan apabila baterai / aki rusak atau tidak punya daya yang cukup untuk pengoperasian sistem starter, apakah kita harus mengengkolnya ?? mana ada tuas engkolnya di mobil, kalau motor masih mending, atau harus mendorong mobil sampai hidup, itu kalau ada orang lain yang bantu, kalau sendiri??. Maka dari itu perawatan sangat penting untuk dilakukan pada baterai mobil, perawatannya sebenarnya cukup mudah, kalau mobil akan lama tidak akan digunakan lepaslah terminal positif atau negatif agar tidak ada konsleting dan memperpanjang umur dari baterai. Penggantian baterai secara berkala juga perlu dilakukan.



Baterai (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Baterai juga dikenal sebagai akumulator.
Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.

di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell.

Aki merupakan sel yang banyak kita jumpai karena banyak digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik kembali. secara sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari elektrode Pb sebagai anode dan PbO2 sebagai katode dengan elektrolit H2SO4.
sumber : wikipedia.com



 Mohon maaf jika artikel tentang baterai / accu / aki mobil ini kurang lengkap

Komponen Sistem AC Air Conditioner pada mobil

Air Conditioner atau AC Mobil

AC ( air conditioner ) atau pendingin udara adalah alat pada kendaraan khususnya mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara agar pengendara merasa nyaman saat berkendara atau saat macet. Untuk itu AC membutuhkan perawatan secara berkala agar tetap berfungsi secara baik, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengendara.

Komponen Utama AC Mobil :

  • Kompresor
  • Kondensor
  • Evaporator
  • Receiver Dryer
  • Freon ( cairan yang bersirkulasi di dalam Sistem ac )


Sebenarnya prinsip kerja AC mobil hanya sirkulasi saja, mulai freon bekerja dari Compressor dalam keadaan gas tekanan tinggi, setelah itu didinginkan oleh Condensor yang letaknya di depan radiator, lalu disaring oleh Filter sebelum masuk ke Expansi Valve. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup Expansi, berubah bentuk menjadi uap dan sampai ke Evaporator dalam keadaan suhu bertekanan rendah, setelah dari Evaporator lalu freon ditarik lagi oleh Compressor dan seterusnya, seperti itulah sistem kerja AC mobil.

cara kerja AC sirkulasi ac

TEKNOLOGI otomotif memang tidak pernah berhenti berevolusi. Inovasi baru selalu bermunculan untuk menggantikan sistem yang lama. Seiring dengan maraknya penggunaan teknologi elektronik pada kendaraan bermotor beroda empat, sistem air conditioner (AC) atau penyejuk udara pun semakin canggih.

Dengan tambahan peranti komputer, kini suhu udara di kabin dapat diatur sesuai keinginan. Pabrikan mobil menyebutnya teknologi 4 zone climatronic air conditioning. Teknologi tersebut bisa dibilang yang tercanggih saat ini. Berbagai macam sensor dipasang di sekeliling kendaraan untuk memastikan suhu di dalam kabin selalu sejuk.

Canggihnya, pengemudi dan penumpang pun dapat memilih suhu udara di kursinya masing-masing sesuai dengan keinginan. Di kursi depan, misalnya, pengemudi bisa memakai suhu 25 derajat Celsius, sedangkan penumpang sebelahnya dapat memilih suhu 22 derajat Celsius.

Meskipun sistem AC semakin "pintar", namun teknologi dasar yang diaplikasikan pada setiap kendaraan roda empat tetaplah sama. Air conditioner merupakan peralatan yang didesain memiliki empat fungsi, yaitu mengontrol temperatur, mengontrol sirkulasi udara, kelembaban, dan memurnikan udara. Itu sebabnya berbeda dengan pengertian yang beredar di masyarakat, AC bukan hanya terdiri dari sistem pendinginan tetapi juga melingkupi teknologi pemanas ruangan.

Satu sistem lengkap AC terdiri dari cooler (pendingin), heater (pemanas), moisture controler dan ventilator. "Karena Indonesia hanya memiliki dua musim, kemarau dan hujan, maka pabrikan mobil umum­nya hanya memasang sistem pendingin saja," kata Achmad Supendi, Training Center Auto 2000 Jawa Barat.

Apa itu cooler? Alat ini berfungsi untuk mendinginkan dan menghilangkan kelembaban udara di dalam kendaraan.

Prinsip kerja AC cooler memanfaatkan teori dasar pendinginan, yaitu penyerapan panas dan penguapan. Salah satu contoh dari teori ini adalah pemakaian alkohol pada tubuh. Alkohol yang dioleskan pada tubuh akan terasa dingin karena alkohol menyerap panas dan menguap. Namun masalahnya cair­an yang dipakai untuk proses perubahan tersebut bisa habis. Karena itu, pada teknologi AC ditambahkan mekanisme kerja yang mampu mengubah gas menjadi cairan. Selanjutnya cairan tersebut kembali menguap dan berubah menjadi gas.


Komponen AC


cara kerja ac

Sistem kerja AC merupakan satu siklus yang terus berproses tanpa henti selama dihidupkan. Komponen utamanya terdiri dari kompresor, condenser, receiver atau dryer, expansion valve dan evaporator. Kompresor adalah pompa untuk menaik­kan tekanan refrigerant atau gas freon. Mekanisme kerja kompresor adalah satu sisi piston melakukan kompresi dan sisi lainnya melakukan langkah hisap.

Piranti condenser digunakan untuk mendinginkan dan menyerap panas dari gas refrigerant yang telah ditekan kompresor hingga bertekanan tinggi. Dalam alat ini gas refrigerant diubah kembali menjadi cairan. Condenser disimpan di bagian depan kendaraan agar dapat didinginkan oleh aliran udara dari kipas dan aliran udara selama mobil berjalan.

Fungsi receiver atau dryer adalah untuk menampung sementara refrigerant yang telah menjadi cairan. Di sini refrigerant dibersihkan dari kotoran dan uap air yang merugikan bagi siklus kerja AC. Alat ini berbentuk seperti tabung yang di dalamnya terdapat filter, desiccant, receiver, dan dryer. Bila refrigerant mengandung kotoran, maka bisa menimbulkan karat pada komponen AC.

Unit pendinginan pada AC terdiri dari evaporator, blower motor, kipas, expansion valve, dan bak penguras. Expansion valve adalah katup yang menghubungkan dryer dengan evaporator. Fungsi evaporator sendiri kebalikkan dari condenser. Di dalam alat ini cairan refrigerant diubah menjadi kabut sebagai dasar untuk proses pendinginan yang akan dialirkan ke kabin.

Siklus kerja sistem pendingin AC terdiri dari lima langkah, pertama, kompresor melepaskan gas refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan ting­gi karena menyerap panas dari evaporator. Selanjutnya, gas refrigerant ini mengalir ke dalam condenser. Di dalam alat ini gas refrigerant mengembun dan berubah bentuk menjadi cairan.

Tahapan berikutnya adalah cairan refrigerant bergerak menuju tabung receiver untuk disimpan dan disaring dari segala kotoran. Cairan refrigerant ini akan tetap berada di dalam tabung receiver selama evaporator belum memerlukannya. Cairan akan bergerak jika evaporator membutuhkan.

Langkah berikutnya adalah cairan ini mengalir ke evaporator untuk diubah menjadi udara yang dingin. Setelah itu, udara bertekanan dan bertemperatur rendah ini masuk kembali ke kompresor. Proses ini pun terjadi secara berulang-ulang.

Di samping penambahan sen­sor yang membuat teknologi AC semakin canggih. Sistem kerja AC masa kini tidak terlalu membebani mesin. Kalau mobil zaman dahulu, ketika memakai AC terasa berat saat melakukan akselerasi, maka kini ada sistem otomatis yang bisa mematikan untuk sementara kerja kompresor. Begitu pedal gas diinjak dan mobil berakselerasi, aliran AC secara otomatis untuk sementara terputus. Maksudnya mem­beri "kesempatan" kepada mesin mobil untuk menyalurkan tenaga maksimal guna melaju cepat. AC akan bekerja kembali bila kecepatan kendaraan beralih normal.

Tata letak komponen AC Mobil


tata letak ac



Cara Mudah Merawat AC Mobil Anda


Berbicara masalah AC Mobil sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan AC lainnya, pada dasarnya berkendaraan Mobil akan terasa nyaman, jika penyejuk udara (AC) bekerja dengan sempurna. Sekarang ini, AC sudah menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota besar. Jika AC tidak dingin, keadaan pun menjadi tidak nyaman, dan jalan keluarnya adalah membuka kaca jendeia mobil. Namun jika kaca jendela tersebut dibuka, maka debu dan asap kendaraan akan masuk, dan sebaliknya jika ditutup ruangan akan terasa panas dan pengap. Gangguan pada AC biasanya dikarenakan kurangnya perawatan. Tips berikut ini dapat membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi AC menjadi rusak berat:

1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar yang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC dihidupkan.

2. Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak di depan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor AC, atur tekanan air sebelum di semprotkan pada unit condensor AC (kurangi tekanan airnya)

3. Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang cukup lama, Karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang lama. Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.

4. Periksalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah berputar bila AC dinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor AC rusak atau selang highpress bisa meledak.

5. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator AC/Cooling Coil Unit karena nikotin yang lengket dan akan berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah untuk dihilangkan.

6. Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan menurunkan temperaturnya.

7. Sebelum menyalakan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah mesin stabil baru AC dinyalakankan. Begitu pun sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu sebelum anda mematikan mesin mobil anda.

8. Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan menimbulkan bau dan sulit untuk dibersihkan. Dan jangan memakai pengharum model colok/gantung ke GRILL sebab sering mengakibatkan GRILL/angin-anginan patah (karena sebagian GRILL sulit diperoleh di pasaran).


 Demikian artikel tentang Sistem AC mobil, semoga bermanfaat
Sebagian post ini ber SUMBER  dari : Infokerja : Kerja ac mobil