Friday, 29 August 2014

Sistem Bahan Bakar pada Sepeda Motor

Sistem Bahan Bakar Sepeda Motor

Adalah rangkaian komponen yang bekerja saling berkaitan dan bertujuan untuk mensuplai campuran bahan bakar dan udara yang dibutuhkan untuk pembakaran dalam kuantitas maupun kualitas yang sesuai dengan kebutuhan mesin,

Komponen-komponen sistem bahan bakar motor antara lain :

  • Tangki Bensin :
    Berfungsi sebagai tempat atau penampung bahan bakar yang dilengkapi pelampung sebagai alat ukur isi bensin, juga dilengkapi dengan kran bensin yang digunakan untuk mengalirkan atau menutup bahan bakar bensin ke karburator.
  • Saluran Bahan Bakar
    Adalah rangkaian dari mulai kran tangki hingga ke karburator
  • Karburator :
    berfungsi untuk :
    • Mengubah bahan bakar cair menjadi bentuk gas atau kabut
    • Mencampur bahan bakar bensin dengan udara pada perbandingan yang tepat, secara teori 1: 14,7 ( 1: 15 )
    • Dapat memberi kebutuhan campuran bahan bakar dengan udara sesuai dengan operasi mesin.
  • Saringan udara / Filter
    Berfungsi memisahkan kotoran yang akan bercampur dengan bahan bakar pada karburator yang akan masuk kedalam silinder.



Prinsip Kerja Karburator Motor :

Sejak mesin dihidupkan sampai kendaraan berjalan pada kondisi yang stabil, perbandingan campuran bahan bakar dengan udara mengalami beberapa kali perubahan, untuk melakukan perubahan perbandingan bahan bakar dengan udara sesuai dengan kondisi mesin, maka terdapat beberapa sistem kerja karburator ( Tipe karburator ).
Tipe karburator berdasarkan konstruksinya :
  • Karburator dengan venturi tetap ( fixed ventury )
  • Karburator dengan venturi berubah-ubah ( variabel ventury ) / slide karburator
  • Karburator dengan kecepatan konstan ( constan velocity carburetor )
Prinsip kerja karburator ini berdasarkan hukum-hukum fisika seperti continuitas dan bernauli. Apabila suatu fluida mengalir melalui suatu tabung maka banyaknya fluida yang mengalir adalah ( Q= A . V = konstan )
  • Q = debet aliran ( meter kubik/jam )
  • A = Luas penampang tabung ( meter perssegi )
  • V = kecepatan aliran ( meter per sekon , m/s )
  • P = tekanan fluida
tekanan fluida ( P ) sepanjang tabung alir yang berdiameter sama juga akan tetap ( konstan ). Jika terdapat bagian tabung alir yang diameternya diperkecil maka kecepatan alirnya akan bertambah ( naik ) dan tekanan fluida ( P ) akan berkurang ( turun ). Prinsip inilah yang digunakan untuk mengalirkan bahan bakar dari ruang pelampung karburator dengan memperkecil diameter alir atmosfer / udara didalam karburator untuk dihisap oleh mesin ( silinder ) pada langkah hisap. Bagian yang mengecil ini disebut venturi, seperti gambar dibawah ini : >>
gambar venturi
Ket :
  1. Tekanan atmosfer
  2. Saluran masuk
  3. Venturi




Tipe Karburator Sepeda Motor

Berdasarkan konstruksnya karburator pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
  • Karburator dengan venturi tetap ( fixed ventury )
    Karburator ini merupakan karburator yang diameter venturi nya tidak bisa diubah-ubah lagi, besarnya aliran udara tergantung pada perubahan throttle butterfly ( katup gas ), pada tipe ini biasanya terdapat pilot jet untuk kecepatan idle / langsam, sistem kecepatan utama sekunder untuk memenuhi proses pencampuran udara bahan bakar yang tepat pada setiap kecepatan. Terdapat juga sistem akselerasi atau percepatan untuk mengantisipasi saat mesin di gas tiba-tiba, semua sistem tambahan tersebut dimaksudkan untuk membantu agar mesin bisa lebih responsif karena katup throrrle mempunyai keterbatasan dalam membentuk venturi.
  • Karburator dengan venturi berubah-ubah ( variable ventury / slide carburetor )
    Karburator dengan venturi berubah-ubah menempatkan throttle valve atau throtle piston ( skep ) berada didalam venturi dan langsung dioperasikan oleh kawat gas, oleh karena itu, diameter venturi bisa di bedakan ( bervariasi ) sesuai dengan besarnya aliran campuran bahan bakar dengan udara dalam karburator. Karburator tipe ini dalam menyalurkan bahan bakar hanya melalui main jet ( spuyer utama ) yang dikontrol oleh needle ( jarum ), karena bentuk jarum dirancang tirus, hal ini akan mengurangi jet ( spuyer ) dan saluran tambahan lainnya seperti yang terdapat pada karburator venturi tetap.
  • Karburator dengan kecepatan konstan ( Constan velocity carburetor )
    Karburator ini merupakan gabungan antara dari kedua tipe karburator diatas, yaitu variable ventury yang dilengkapi katup gas ( throttle valve butterfly ), sering disebut juga dengan karburator CV ( CV karburator ), piston valve yang berada dalam venturi berfungsi agar diameter venturi berubah-ubah dengan bergeeraknya piston tersebut keatas dan kebawah, prgerakan piston valve ini tidak dioperasikan oleh kawat gas seperti pada karburator variable ventury, tetapi oleh tekanan negatif ( kevakuman ) dalam venturi tersebut.




Bagian-bagian Utama Karburator Sepeda Motor

  1. Tabung : berbentuk silinder, adalah tempat terjadinya campuran bahan bakar dan udara.
  2. Main nozzle : ( percik utama ) yaitu pemancar utama yang mengabutkan bahan bakar.
  3. Venturi : bagian yang sempit didalam karburator, berfungsi untuk mempertinggi kecepatan aliran udara.
  4. Katup throttle : untuk mengatur besar kecilnya pembukaan tabung karburator yang berarti mengatur campuran udara dan bahan bakar.
  5. Wadah bahan bakar : brfungsi untuk menampung bahan bakar dan dilengkapi dengan peelampung.
  6. Spuyer utama : berfungsi mengontrol aliran bahan bakar pada sistem utama.
  7. Pilot jet : berfungsi sebagai pengontrol jumlah aliran bahan bakar atau udara melalui bentuk ketirusan..
  8. Jet needle ( jarum ) : berfungsi mengontrol jumlah aliran bahan bakar dan udara melalui bentuk ketirusan ( jarum pengabut ).
  9. Pilot air jet : berfungsi mengontrol jumlah udara pada pilot sistem pada putaran stasioner keputaran rendah
  10. Diafragma dan Pegas : berfungsi bekerja berdasarkan perbedaan tekanan diantara tekanan udara luar dan tekanan negatif
  11. Main air jet : berfungsi mengontrol udara pada pencampuran bahan bakar dan udara pada putaran menengah dan tinggi.
  12. Pilot screw : berfungsi mengontrol jumlah udara dan bahan bakar yang keluar pada pilot outlet.



Demikian artikel tentang sistem bahan bakar speda motor, semoga membantu.

Thursday, 28 August 2014

Tipe Karburator berdasarkan fungsinya

Tipe Karburator Sepeda Motor

Berdasarkan konstruksnya karburator pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
  • Karburator dengan venturi tetap ( fixed ventury )
    Karburator ini merupakan karburator yang diameter venturi nya tidak bisa diubah-ubah lagi, besarnya aliran udara tergantung pada perubahan throttle butterfly ( katup gas ), pada tipe ini biasanya terdapat pilot jet untuk kecepatan idle / langsam, sistem kecepatan utama sekunder untuk memenuhi proses pencampuran udara bahan bakar yang tepat pada setiap kecepatan. Terdapat juga sistem akselerasi atau percepatan untuk mengantisipasi saat mesin di gas tiba-tiba, semua sistem tambahan tersebut dimaksudkan untuk membantu agar mesin bisa lebih responsif karena katup throrrle mempunyai keterbatasan dalam membentuk venturi.
  • Karburator dengan venturi berubah-ubah ( variable ventury / slide carburetor )
    Karburator dengan venturi berubah-ubah menempatkan throttle valve atau throtle piston ( skep ) berada didalam venturi dan langsung dioperasikan oleh kawat gas, oleh karena itu, diameter venturi bisa di bedakan ( bervariasi ) sesuai dengan besarnya aliran campuran bahan bakar dengan udara dalam karburator. Karburator tipe ini dalam menyalurkan bahan bakar hanya melalui main jet ( spuyer utama ) yang dikontrol oleh needle ( jarum ), karena bentuk jarum dirancang tirus, hal ini akan mengurangi jet ( spuyer ) dan saluran tambahan lainnya seperti yang terdapat pada karburator venturi tetap.
  • Karburator dengan kecepatan konstan ( Constan velocity carburetor )
    Karburator ini merupakan gabungan antara dari kedua tipe karburator diatas, yaitu variable ventury yang dilengkapi katup gas ( throttle valve butterfly ), sering disebut juga dengan karburator CV ( CV karburator ), piston valve yang berada dalam venturi berfungsi agar diameter venturi berubah-ubah dengan bergeeraknya piston tersebut keatas dan kebawah, prgerakan piston valve ini tidak dioperasikan oleh kawat gas seperti pada karburator variable ventury, tetapi oleh tekanan negatif ( kevakuman ) dalam venturi tersebut.
artikel sebelumnya : sistem bahan bakar sepeda motor

Demikian artikel tentang tipe karburator sepeda motor

Pengertian Dasar Karburator Konvensional

Karburator 

Karburator adalah alat yang digunakan untuk mencampur udara dan bahan bakar yang menuju ke ruang bakar ( combustion chamber ) sesuai dengan kebutuhan mesin. Karburator ini di gunakan pada jenis mesin pembakaran dalam. Dalam perkembangannya karburator saat ini sudah jarang di gunakan pada kendaraan, saat ini kebanyakan kendaraan menggunakan sistem EFI ( Electronical fuell injection ). Karena jenis EFI ini lebih efisien di bandingkan dengan karburator konvensional, di karenakan EFI sudah terkomputerisasi. Dalam sejarahnya, karburator di temukan oleh karl benz pada tahun 1885 dan di patenkan pada tahun 1886.
karburatorBaca juga :

Dalam pengoperasiannya Karburator harus mampu untuk :
  • mengatur aliran udara yang masuk ke dalam ruang bakar
  • menyalurkan aliran bahan bakar sesuai dengan banyaknya udara yang masuk
  • mampu mencampurkan udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin
Selain yang diatas karburator juga harus mampu bekerja dalam keadaan :
  1. Start mesin dalam keadaan dingin
  2. Start mesin saat mesin panas
  3. Langsam atau berjalan dalam putaran rendah
  4. Akselerasi ketika tiba-tiba gas terbuka
  5. Kecepatan tinggi saat gas terbuka penuh
  6. Kecepatan stabil saat gas terbuka sebagian
Dan untuk karburator modern harus bisa meminimalisir emisi gas buang.

Karena karburator di gunakan oleh banyak merk kendaraan, tentunya masing-masing merk mempunyai kelebihan sendiri, ada yang mengutamakan dengan ke iritannya ( identik dengan honda ), ada yang mengutamakan kinerja mesin, apakah itu power atau kecepatannya. Walaupun mempunyai kriteria yang berbeda-beda, pada dasarnya karburator mempunyai prinsip kerja yang sama, selengkapnya tentang Prinsip Kerja Karburator dan Jenis karburator

Komponen Karburator

komponen karburator
  • Ruang Bahan Bakar.
    semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu stabil.penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka seluran bahan bakar dari tangki. Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan membuka saluran bahan bakar dari tangki.
  • Choke valve
    Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan “memaksa” bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran menjadi kaya.
  • Piston Valve (Thorttle Valve).
    Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang masuk kedalam silinder engine.
    Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:
    • merubah putaran engine.
    • Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main jet).
Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran utama.
  • Main Jet.
    Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi.
    Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang bahan bakar.
  • Slow Jet.
    Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve dalam keadaan menutup rapat.
  • Piston Valve Screw.
    Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve (gas) pada saat engine putaran langsam.
  • Pilot Screw.
    Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam.
  • Pompa Akselerasi.
    Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan bakar akan berkurang.

Demikian artikel tentang KARBURATOR ini, semoga berguna.
Tolong di koreksi apabila ada kesalahan penulisan, salah mendefinisikan tentang karburator ini.
Kurang lebihnya saya minta maaf. terima kasih telah berkunjung

Pengertian, kegunaan baterai ( accu, aki ) pada mobil

Accu Mobil

Aki / accu / baterai mobil, digunakan sebagai sumber arus untuk seluruh sistem kelistrikan pada mobil, dan juga diguanakan sebagai penyimpan energi listrik saat terjadi proses pengisian. Peran baterai pada mobil sangatlah penting, baterai berfungsi untuk mensuplai arus listrik pada sistem starter agar mesin dapat dihidupkan, bayangkan apabila baterai / aki rusak atau tidak punya daya yang cukup untuk pengoperasian sistem starter, apakah kita harus mengengkolnya ?? mana ada tuas engkolnya di mobil, kalau motor masih mending, atau harus mendorong mobil sampai hidup, itu kalau ada orang lain yang bantu, kalau sendiri??. Maka dari itu perawatan sangat penting untuk dilakukan pada baterai mobil, perawatannya sebenarnya cukup mudah, kalau mobil akan lama tidak akan digunakan lepaslah terminal positif atau negatif agar tidak ada konsleting dan memperpanjang umur dari baterai. Penggantian baterai secara berkala juga perlu dilakukan.



Baterai (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Baterai juga dikenal sebagai akumulator.
Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.

di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell.

Aki merupakan sel yang banyak kita jumpai karena banyak digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik kembali. secara sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari elektrode Pb sebagai anode dan PbO2 sebagai katode dengan elektrolit H2SO4.
sumber : wikipedia.com



 Mohon maaf jika artikel tentang baterai / accu / aki mobil ini kurang lengkap

Komponen Sistem AC Air Conditioner pada mobil

Air Conditioner atau AC Mobil

AC ( air conditioner ) atau pendingin udara adalah alat pada kendaraan khususnya mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara agar pengendara merasa nyaman saat berkendara atau saat macet. Untuk itu AC membutuhkan perawatan secara berkala agar tetap berfungsi secara baik, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengendara.

Komponen Utama AC Mobil :

  • Kompresor
  • Kondensor
  • Evaporator
  • Receiver Dryer
  • Freon ( cairan yang bersirkulasi di dalam Sistem ac )


Sebenarnya prinsip kerja AC mobil hanya sirkulasi saja, mulai freon bekerja dari Compressor dalam keadaan gas tekanan tinggi, setelah itu didinginkan oleh Condensor yang letaknya di depan radiator, lalu disaring oleh Filter sebelum masuk ke Expansi Valve. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup Expansi, berubah bentuk menjadi uap dan sampai ke Evaporator dalam keadaan suhu bertekanan rendah, setelah dari Evaporator lalu freon ditarik lagi oleh Compressor dan seterusnya, seperti itulah sistem kerja AC mobil.

cara kerja AC sirkulasi ac

TEKNOLOGI otomotif memang tidak pernah berhenti berevolusi. Inovasi baru selalu bermunculan untuk menggantikan sistem yang lama. Seiring dengan maraknya penggunaan teknologi elektronik pada kendaraan bermotor beroda empat, sistem air conditioner (AC) atau penyejuk udara pun semakin canggih.

Dengan tambahan peranti komputer, kini suhu udara di kabin dapat diatur sesuai keinginan. Pabrikan mobil menyebutnya teknologi 4 zone climatronic air conditioning. Teknologi tersebut bisa dibilang yang tercanggih saat ini. Berbagai macam sensor dipasang di sekeliling kendaraan untuk memastikan suhu di dalam kabin selalu sejuk.

Canggihnya, pengemudi dan penumpang pun dapat memilih suhu udara di kursinya masing-masing sesuai dengan keinginan. Di kursi depan, misalnya, pengemudi bisa memakai suhu 25 derajat Celsius, sedangkan penumpang sebelahnya dapat memilih suhu 22 derajat Celsius.

Meskipun sistem AC semakin "pintar", namun teknologi dasar yang diaplikasikan pada setiap kendaraan roda empat tetaplah sama. Air conditioner merupakan peralatan yang didesain memiliki empat fungsi, yaitu mengontrol temperatur, mengontrol sirkulasi udara, kelembaban, dan memurnikan udara. Itu sebabnya berbeda dengan pengertian yang beredar di masyarakat, AC bukan hanya terdiri dari sistem pendinginan tetapi juga melingkupi teknologi pemanas ruangan.

Satu sistem lengkap AC terdiri dari cooler (pendingin), heater (pemanas), moisture controler dan ventilator. "Karena Indonesia hanya memiliki dua musim, kemarau dan hujan, maka pabrikan mobil umum­nya hanya memasang sistem pendingin saja," kata Achmad Supendi, Training Center Auto 2000 Jawa Barat.

Apa itu cooler? Alat ini berfungsi untuk mendinginkan dan menghilangkan kelembaban udara di dalam kendaraan.

Prinsip kerja AC cooler memanfaatkan teori dasar pendinginan, yaitu penyerapan panas dan penguapan. Salah satu contoh dari teori ini adalah pemakaian alkohol pada tubuh. Alkohol yang dioleskan pada tubuh akan terasa dingin karena alkohol menyerap panas dan menguap. Namun masalahnya cair­an yang dipakai untuk proses perubahan tersebut bisa habis. Karena itu, pada teknologi AC ditambahkan mekanisme kerja yang mampu mengubah gas menjadi cairan. Selanjutnya cairan tersebut kembali menguap dan berubah menjadi gas.


Komponen AC


cara kerja ac

Sistem kerja AC merupakan satu siklus yang terus berproses tanpa henti selama dihidupkan. Komponen utamanya terdiri dari kompresor, condenser, receiver atau dryer, expansion valve dan evaporator. Kompresor adalah pompa untuk menaik­kan tekanan refrigerant atau gas freon. Mekanisme kerja kompresor adalah satu sisi piston melakukan kompresi dan sisi lainnya melakukan langkah hisap.

Piranti condenser digunakan untuk mendinginkan dan menyerap panas dari gas refrigerant yang telah ditekan kompresor hingga bertekanan tinggi. Dalam alat ini gas refrigerant diubah kembali menjadi cairan. Condenser disimpan di bagian depan kendaraan agar dapat didinginkan oleh aliran udara dari kipas dan aliran udara selama mobil berjalan.

Fungsi receiver atau dryer adalah untuk menampung sementara refrigerant yang telah menjadi cairan. Di sini refrigerant dibersihkan dari kotoran dan uap air yang merugikan bagi siklus kerja AC. Alat ini berbentuk seperti tabung yang di dalamnya terdapat filter, desiccant, receiver, dan dryer. Bila refrigerant mengandung kotoran, maka bisa menimbulkan karat pada komponen AC.

Unit pendinginan pada AC terdiri dari evaporator, blower motor, kipas, expansion valve, dan bak penguras. Expansion valve adalah katup yang menghubungkan dryer dengan evaporator. Fungsi evaporator sendiri kebalikkan dari condenser. Di dalam alat ini cairan refrigerant diubah menjadi kabut sebagai dasar untuk proses pendinginan yang akan dialirkan ke kabin.

Siklus kerja sistem pendingin AC terdiri dari lima langkah, pertama, kompresor melepaskan gas refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan ting­gi karena menyerap panas dari evaporator. Selanjutnya, gas refrigerant ini mengalir ke dalam condenser. Di dalam alat ini gas refrigerant mengembun dan berubah bentuk menjadi cairan.

Tahapan berikutnya adalah cairan refrigerant bergerak menuju tabung receiver untuk disimpan dan disaring dari segala kotoran. Cairan refrigerant ini akan tetap berada di dalam tabung receiver selama evaporator belum memerlukannya. Cairan akan bergerak jika evaporator membutuhkan.

Langkah berikutnya adalah cairan ini mengalir ke evaporator untuk diubah menjadi udara yang dingin. Setelah itu, udara bertekanan dan bertemperatur rendah ini masuk kembali ke kompresor. Proses ini pun terjadi secara berulang-ulang.

Di samping penambahan sen­sor yang membuat teknologi AC semakin canggih. Sistem kerja AC masa kini tidak terlalu membebani mesin. Kalau mobil zaman dahulu, ketika memakai AC terasa berat saat melakukan akselerasi, maka kini ada sistem otomatis yang bisa mematikan untuk sementara kerja kompresor. Begitu pedal gas diinjak dan mobil berakselerasi, aliran AC secara otomatis untuk sementara terputus. Maksudnya mem­beri "kesempatan" kepada mesin mobil untuk menyalurkan tenaga maksimal guna melaju cepat. AC akan bekerja kembali bila kecepatan kendaraan beralih normal.

Tata letak komponen AC Mobil


tata letak ac



Cara Mudah Merawat AC Mobil Anda


Berbicara masalah AC Mobil sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan AC lainnya, pada dasarnya berkendaraan Mobil akan terasa nyaman, jika penyejuk udara (AC) bekerja dengan sempurna. Sekarang ini, AC sudah menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota besar. Jika AC tidak dingin, keadaan pun menjadi tidak nyaman, dan jalan keluarnya adalah membuka kaca jendeia mobil. Namun jika kaca jendela tersebut dibuka, maka debu dan asap kendaraan akan masuk, dan sebaliknya jika ditutup ruangan akan terasa panas dan pengap. Gangguan pada AC biasanya dikarenakan kurangnya perawatan. Tips berikut ini dapat membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi AC menjadi rusak berat:

1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar yang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC dihidupkan.

2. Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak di depan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor AC, atur tekanan air sebelum di semprotkan pada unit condensor AC (kurangi tekanan airnya)

3. Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang cukup lama, Karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang lama. Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.

4. Periksalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah berputar bila AC dinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor AC rusak atau selang highpress bisa meledak.

5. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator AC/Cooling Coil Unit karena nikotin yang lengket dan akan berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah untuk dihilangkan.

6. Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan menurunkan temperaturnya.

7. Sebelum menyalakan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah mesin stabil baru AC dinyalakankan. Begitu pun sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu sebelum anda mematikan mesin mobil anda.

8. Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan menimbulkan bau dan sulit untuk dibersihkan. Dan jangan memakai pengharum model colok/gantung ke GRILL sebab sering mengakibatkan GRILL/angin-anginan patah (karena sebagian GRILL sulit diperoleh di pasaran).


 Demikian artikel tentang Sistem AC mobil, semoga bermanfaat
Sebagian post ini ber SUMBER  dari : Infokerja : Kerja ac mobil


Wednesday, 27 August 2014

Pelepasan, Pemeriksaan, dan Penggantian Sistem Pendingin

Urutan Pelepasan, Pemeriksaan, dan Penggantian Sistem Pendingin

1) Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin

Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media pendingin. Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Disamping itu media pendingin juga tidak boleh mengandung minyak pelumas.

Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat dilakukan sebagai berikut :

a). Pemeriksaan kapasitas media pendingin


Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin  harus berada diantara garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.

b). Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin

Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator harus sedikit. Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara sebagai berikut :

(1) Melepas tutup radiator.
Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
(2) Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas baut  penguras.
(3) Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari  pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan.
(4) Memasang tutup radiator
(5) Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran
(6) Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.


2) Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air

Pompa air perlu diperiksa apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air    adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem  pendingin sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula pelepasan komonen-komponen pompa. Pelepasan dan pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan dibahas berturut-turut prosedur pelepasan, pemeriksaan dan  pemasangan pompa air.

a). Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

(1) Mengeluarkan media pendingin mesin
(2) Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida (jika ada) dan puli pompa air dengan prosedur sebagai berikut :
  • (a) Merentangkan tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali kipas
  • (b) Mengendorkan pivot dan baut penyetel, alternator, kemudian lepas tali kipas.
  • (c) Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan puli
  • (d) Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida
(3) Melepas pompa air

b). Pemeriksaan komponen pompa air:

(1) Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan, bearing pompa air harus diganti.  Pemeriksaan pompa air
(2) Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan kebocoran minyak silicon.

c). Prosedur pelepasan pompa air :

Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan plat
(lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda ? adalah komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan komponen. Gambar 3. Komponen pompa air Adapun prosedur pelepasan
(1) Melepas plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya (lihat gambar 4)
Gambar 4. Cara melepas plat
(2) Melepas dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas dudukan puli Gambar 5. Cara melepas dudukan Puli
(3) Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
  • (a) Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C
  • (b) Menekan poros bearing dan melepas bearing dan rotor dengan menggunakan SST dan press
(4) Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan pres

d). Prosedur perakitan komponen pompa air :

(1) Memasang bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
  • (a) Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C
  • (b) Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing harus rata dengan bodi pompa.
(2) Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut :
  •  (a)  Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa
  • (b)  Menggunakan SST dan pres, pasang seal
  • (3)  Memasang dudukan puli menggunakan SST dan pres pada   poros bearing pompa.
(4)  Memasang rotor menggunakan press pada poros bearing pompa. Permukaan rotor harus rata dengan  permukaan poros bearing
(5)  Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak menyentuh plat pompa.
(6)  Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.

3)  Pelepasan, Pemeriksaan dan Pemasangan Thermostat  
      a).  Prosedur pelepasan  thermostat dapat dilakukan  dengan cara sebagai berikut :
  • (1)  Mengeluarkan media pendingin mesin
  • (2)  Melepas saluran air keluar (selang karet atas)
  • (3)  Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya.   
Melepas tutup thermostat

gambar. Melepas tutup thermostat


      b)   Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut :
  • (1)  Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup. Gambar 7.  Memeriksa kerja thermostat Temperatur pembukaan katup  : 80°  - 90°  C.  Jika tempera-tur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.
  • (2)  Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada  95° C : 8 mm atau lebih.



Gambar.  Pemeriksaan tinggi kenaikan katup




c)   Prosedur pemasangan thermostat dengan cara sebagai berikut :
  • (1)  Memasang gasket baru pada thermostat







Gambar. Memasang gasket baru
  • (2)  Meluruskan jiggle valve pada thermostat dengan tanda di sisi kanan dan masukkan ke dalam rumah saluran. Posisi jiggle valve dapat digeser,  10°  ke kiri atau ke kanan dari  tanda.
  • (3)  Memasang saluran air keluar.






Gambar . Pemasangan thermostat


4)  Pemeriksaan dan Pengujian  Sistem Pendingin Pemeriksaan dan pengujian  dalam sistem pendingin adalah pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin. Untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin diperlukan alat yang disebut “Radiator Cap Tester“. Alat tersebut disamping dipakai untuk memeriksa kebocoran pada sistem pendingin juga dapat digunakan untuk menentukan kondisi tutup radiator.

a)   Pemeriksaan tutup radiator dapat dilakukan dengan cara seba-gai berikut :
  • (1)  Melepas  tutup radiator, kemudian pasang  tutup radiator  pada radiator cap tester (alat uji tutup radiator). Untuk mencegah terjadinya bahaya panas, tidak diperkenankan membuka tutup radiator dalam keadaan mesin masih panas, karena cairan dan uap bertekanan akan menyembur keluar.
  • (2)  Memeriksa tutup radiator dengan alat uji tutup radiator.  Lakukan pemompaan dan ukurlah tekanan pembukaan katup vakum.   



Gambar . Pemeriksaan tutup radiator

Tekanan pembukaan standar :  0,75 – 1,05 kg/cm (10,7 – 14,9 psi)
Tekanan pembukaan minimum : 0,6 kg/cm (8,5 psi)
Untuk pemeriksaan tutup raditor sebaiknya menggunakan pembacaan maksimum sebagai tekanan pembukaan. Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu diganti.



b)   Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  • (1)  Isilah radiator dengan media pendingin, kemudian pasanglah radiator cap tester pada lubang pengisian media pendingin pada radiator seperti pada gambar
Pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin
       


Gambar 12.  Pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin
  • (2)  Pompalah radiator cap tester sampai tekanan 1,2 kg/cm (17,1 psi), dan periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila tekanan turun berarti ada kebocoran pada sistem pendingin atau pada komponen  sistem pendingin. Oleh karena itu perlu diperiksa kebocoran pada saluran pendingin, radiator, dan pompa air. Apabila tidak ditemukan kebocoran pada komponen tersebut, maka perlu diperiksa blok dan kepala.


c.  Rangkuman  

  • 1)  Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin  Pemeriksaan media pendingin  dalam hal ini adalah air pendingin mutlak diperlukan, karena apabila kapasitas dan kualitas air pendingin tidak pernah diperhatikan akan mengganggu proses pendinginan.  Kekurangan media pendingin akan menyebabkan mesin overheating, yaitu temperatur mesin berlebihan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin.  Hal tersebut dapat terjadi karena sistem pelumasan akan terganggu akibat kenaikan suhu yang berlebihan. Demikian juga kualitas pendingin sangat berpengaruh terhadap kinerja sistem pendingin. Air pendingin yang tidak pernah diganti akan menimbulkan kerak-kerak pada komponen yang dilalui media pendingin sehingga proses pendinginan tidak optimal.
  • 2)  Pemeriksaan  komponen  pompa air meliputi pemeriksaan bearing pompa, seal pompa, dan  rotor pompa.  Bearing pompa yang sudah bersuara berisik mengindikasikan bahwa komponen telah rusak dan perlu segera diganti. Apabila kerusakan bearing tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan pompa akan macet (tidak dapat berputar) sehingga  proses pendinginan akan terhenti. Akibatnya mesin menjadi overheating  yang pada gilirannya  komponen mesin menjadi rusak.Dalam melakukan pelepasan dan perakitan pompa air, harus memperhatikan prosedur atau langkah-langkah yang benar, karena kesalahan pemasangan akan mengakibatkan gangguan proses kerja pompa air. Setelah komponen pompa dilepas ada beberapa komponen yang tidak boleh dipasang lagi, artinya komponen tersebut harus diganti dengan yang baru. Komponen tersebut antara lain : bearing, rotor, satuan seal, dan gasket.

  • 3)  Pemeriksaan  thermostat diperlukan manakala air pendingin tidak dapat bersirkulasi. Namun demikian penyebab air tidak dapat bersirkulasi bukan semata-mata disebabkan kerusakan thermostat. Penyebab lain dari gejala tersebut adalah kerusakan pada pompa air, dimana rotor pompa aus atau keropos sehingga pompa air tidak dapat menekan medi pendingin tersebut. Prosedur pemeriksaan thermostat harus dilakukan dengan cermat mengingat cara kerjanya didasarkan atas perubahan suhu. Dengan demikian pada waktu melakukan pengamatan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu saat membukanya katup dan pada suhu berapa thermostat tersebut membuka.
  • 4)  Pemeriksaan  kebocoran sistem pendingin diperlukan alat khusus yang disebut “Radiator cap tester“ (alat uji raditor) yaitu suatu alat yang dapat memberikan tekanan pada sistem pendingin. Alat tersebut diperlukan karena kadang-kadang pada saat mesin berhenti atau dalam keadaan dingin tidak nampak adanya kebocoran, tetapi pada saat mesin hidup sampai pada temperatur tertentu, baru nampak adanya kebocoran. Hal tersebut dapat terjadi karena pada temperatur tinggi tekanan media pendingin naik sehingga mampu menembus bagian tertentu dari sistem pendingin (selang air, radiator, pompa, dsb) yang sudah lama umur pemakaiannya. Dengan demikian pada saat mesin dingin tidak terjadi kebocoran, tetapi setelah mesin panas kebocoran  baru nampak. Untuk itu diperlukan alat uji kebocoran dengan jalan memberi tekanan pada sistem pendingin.





Peranan Penting Radiator pada mobil

Radiator

Radiator dalam mesin pembakaran dalam berhubungan dengan water jacket yang ada di dalam blok mesin dan kepala silinder, water jacket sendiri berguna sebagai tempat mengalirnya cairan coolant, coolant bersirkulasi dengan cara di pompa oleh water pump. Fungsi dari coolant adalah untuk menyerap panas dari mesin agar suhu dalam mesin sesuai dengan suhu pembakaran yang diinginkan. Karena coolant bersirkulasi, coolant butuh didinginkan agar bisa menyerap kembali panas dari mesin, maka dibuatlah radiator. Radiator berfungsi sebagai penampung coolant dan juga berfungsi untuk mendinginkan coolant yang berasal dari blok mesin. Radiator terdiri dari dua tanki air yang terpisah kedua tanki tersebut dihubungkan oleh labirin angin dan saluran/ pipa air coolant.
Peranan dari radiator sangatlah penting, karena radiator menentukan temperatur mesin, dimana jika mesin tetap dingin, maka mesin akan sulit untuk melakukan pembakaran, dan kebalikannya apabila mesin terlalu panas maka bisa menyebabkan overheating, piston juga bisa mengalami pemuaian dan memperbesar gesekan dengan dinding silinder yang bisa menyebabkan goresan pada dinding silinder, jika itu terjadi maka diperlukan oversize terhadap silinder. Selain sebagai pengatur suhu pada mesin, radiator juga bisa digunakan untuk mendinginkan cairan freon yang ada pada Ac mobil. Ternyata radiator juga berguna bagi kenyamanan pengendara.Radiator hanya akan bekerja jika termostat membuka dan water pump mempompakan cairan. Termostat sendiri berfungsi apabila temperatur sudah panas, jadi pada saat mesin masih dingin, radiator tidak bekerja.

baca juga : penyebab mesin mobil mati

Semoga artikel tentang radiator ini bermanfaat. Mohon maaf jika artikelnya kurang lengkap.

Pengertian mobil, jenis mobil, komponen, dan merk mobil

Pengertian mobil, jenis mobil, komponen, dan merk mobil

APA itu Mobil

Adalah alat transportasi darat yang berfungsi untuk membawa barang, manusia atau yang lainnya agar lebih cepat sampai tujuan dan memudahkan pekerjaan manusia. Mobil di gerakan oleh tenaga mesin, yang menggunakan mesin pembakaran dalam yang menggunakan bahan bakar minyak ( bensin, solar ) untuk melakukan proses kerja mesin.

Jenis-jenis Mobil ( cara penggunaannya )

  • Mobil sejenis pick up sampai truk, untuk alat pengangkutan barang
  • Mobil Pribadi, digunakan untuk alat kebutuhan sehari-hari manusia
  • Angkutan Umum, digunakan untuk alat transportasi masal, khususnya manusia
  • Mobil Sport, untuk kegiatan olah raga ( off road, racing dll )
  • SUV ( Sport Utility Vehicle ), mobil sport yang digunakan pada kegiatan sehari-hari. contoh : range rover dan sebagainya. ( termasuk ke dalam mobil pribadi )



Komponen Mobil

Secara umum / garis besar, komponen mobil terdiri dari :
  • Mesin ( sumber tenaga ),
  • Pemindah Tenaga
  • Kelengkapan

Lebih lengkap tentang >> komponen mobil

Merk-merk Mobil

Persaingan dalam dunia otomotif sangatlah tinggi sehingga terdapat banyak merk atau brand yang berkembang saat ini, sehingga tidak ada lagi yang mendominasi atau kasarnya memonopoli pasar otomotif.
Merknya adalah sebagai berikut :
A = aston martin, audi
B = BMW
C = chevrollet, caddilac
D = Daihatsu, Dodge, Datsun
E = Esemka
F = Ferrari, Ford, Fiat
G = General Motor, GMC, GEA
H = Hino, Honda, Hummer, Hyundai
I =  Infiniti, Isuzu
J = Jaguar, Jeep
K = KIA motor, Kancil
L = Lamborgini, Lotus, Lexus, Land Rover
M = Mazda, Marcedes-Benz, Mitsubishi
N = Nissan, Nissan Diesel, Noble
O = Olds mobil, OSCA, Opel
P = Peugeot, Porsche, Proton
R = Renault, Rover, RUF
S = Subaru, Suzuki
T = Timor, Toyota
U = UD trucks
V = Volks wagon, Volvo
W = Westfield
Y = Yamaha
Z = Zagato,Zastawa
sumber : wikipedia

Berikut ulasan tentang mobil, ini semua menurut saya berdasarkan berbagai sumber, terutama Wikipedia.com

Mohon maaf jika ada kurang dan lebihnya.

Apa itu Electronic Fuel Injection ( EFI )

Electronic Fuel Injection

Berbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang beracun yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan katalis pada saluran gas buang, dll. Sebagaimana mesin 2 langkah yang harus digantikan oleh mesin 4 langkah, sistem karburasi manual akhirnya juga akan digantikan oleh sistem karburasi digital. Sistem injeksi bahan bakar elektronik (karburasi digital) sudah mulai diterapkan pada mesin sepeda motor, perlahan tapi pasti akan menggantikan sistem yang sudah lama bertahan yaitu karburator (karburasi manual).

Baca juga :

Karena mesin sepedamotor merupakan kombinasi reaksi kimia dan fisika untuk menghasilkan tenaga, maka kita kembali ke teori dasar kimia bahwa reaksi pembakaran BBM dengan O2 yang sempurna adalah:
14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM

Teori perbandingan berdasarkan berat jenis unsur, pada prakteknya perbandingan diatas (AFR – Air Fuel Ratio) diubah untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar atau konsumsi BBM yang ekonomis.
Karburator juga mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kondisi perbandingan sesuai teori kimia diatas namun dilakukan secara manual. Karburator cenderung diatur untuk kondisi rata-rata dimana sepedamotor digunakan sehingga hasilnya cenderung kearah campuran BBM yang lebih banyak dari kebutuhan mesin sesungguhnya.
Untuk EFI karena diatur secara digital maka setiap ada perubahan kondisi penggunaan sepedamotor ECU akan mengatur supaya kondisi AFR ideal tetap dapat dicapai.
Contohnya: Pada sistem Karburator ada perbedaan tenaga jika sepedamotor digunakan siang hari dibandingkan malam hari, hal ini karena kepadatan oksigen pada volume yang sama berbeda, singkatnya jumlah O2 berubah pasokkan BBM tetap (ukuran jet tidak berubah).

Hal ini tidak terjadi pada sistem EFI karena adanya sensor suhu udara (Inlet Air Temperature) maka saat kondisi kepadatan O2 berubah, pasokkan BBM pun disesuaikan (waktu buka injector ditambah atau dikurangi). Jadi sepedamotor yang menggunakan EFI digunakan siang atau malam tetap optimum alias tenaga tetap sama.

Perbedaan utama Karburator dibandingkan EFI adalah:


Karburator

  • - BBM dihisap oleh mesin
  • - Pengapian Terpisah

EFI

  • BBMdiinjeksikan/disemprotkan ke dalam mesin
  • Sistem Pengapian menyatu

Komponen-komponen dasar EFI

Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara garis besar terdapat komponen-komponen berikut.

  • ECU – Electrical Control Unit
    Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat pengapian.
  • Fuel Pump
    Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.
  • Pressure Regulator
    Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
  • Temperature Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak.
  • Inlet Air Temperature Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
  • Inlet Air Pressure Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
  • Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
  • Crankshaft Sensor
    Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.
  • Camshaft Sensor
    Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR.
  • Throttle Sensor
    Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.
  • Fuel Injector / Injector
    Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.
  • Speed Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.
  •  Vehicle-down Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan.


Electronic Fuel Injection memang lebih unggul dibanding karburator, karena dapat menyesuaikan takaran BBM sesuai kebutuhan mesin standar.

ECU diprogram untuk kondisi mesin standar sesuai model sepedamotor, di dalam ECU terdapat tabel BBM yang akan dikirim melalui Injector sesuai kondisi mesin standar.
Jika ada perubahan dari kondisi standar misalnya filter udara diganti atau dilepas, walaupun ada pengukur tekanan udara (inlet air pressure sensor) pasokkan BBM hanya berubah sedikit, akhirnya sepedamotor akan berjalan tidak normal karena O2 terlalu banyak (lean mixture).

Tabel ECU standar biasanya tidak dapat dirubah, karena tujuan utama EFI adalah pengurangan kadar emisi gas buang beracun.

Untuk mesin modifikasi memerlukan modifikasi tabel dalam ECU, hal ini dapat dilakukan dengan:
1. Software yang dapat masuk ke dalam memory ECU – hanya dimiliki oleh ATPM atau dealer.
2. Piggyback alat tambahan diluar ECU – bekerja dengan cara memanipulasi sinyal yang dikirim ke Injector untuk membuka lebih lama.
3. Tukar ECU aftermarket yang dapat diprogram tabel memory-nya, sesuai modifikasi, sesuai kondisi sirkuit.


Demikian artikel tentang fuel injection ini, semoga bermanfaat

kembali ke Laman AWAL
Sumber : berbagai sumber ( sorry, forgoten source )

Sistem Pengapian Mobil Konvensional

System pengapian mobil konvensional 

sistem pengapian konvensional ini berfungsi untuk menyediakan percikan api pada busi yang berguna untuk pembakaran pada mesin. Tanpa ada sistem pengapian ini, maka kendaraan tidak akan bisa beroperasi.

Lihat juga :

KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOBIL terdiri dari :

    susunan komponen sistem pengapian
  • Baterai
  • Kunci kontak
  • Koil
  • Distributor
  • Busi
  • Kabel Tegangan Tinggi



    Baterai


    Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Fungsi baterai adalah sebagai penyedia listrik pada sistem kelistrikan pada kendaraan.

    komponen : baterai , sebagai sumber energi listrikKonstruksi
    Berdasarkan konstruksi baterai dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
    1. Konstruksi Comound
    Baterai ini sel-selnya berdiri sendiri-sendiri dan antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar (connector) diluar case.
    2. Konstruksi Solid
    Baterai ini antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar di dalam case. Terminal yang kelihatan hanya dua buah hasil hubungan seri dari sel-selnya.


    Tipe Baterai

    Ada 2 macam tipe baterai yaitu :

    1. Baterai Tipe Basah (Wet Type)

    Baterai tipe basah (wet type) terdiri dari elemen-elemen yang telah diisi penuh dengan muatan listrik (full charged) dan dalam penyimpanannya telah diisi dengan elektrolit. Baterai ini tidak bisa dipertahankan tetap dalam kondisi full charge. Sehingga harus diisi (charge) secara periodik.
    Selama baterai tidak digunakan dalam penyimpanan, akan terjadi reaksi kimia secara lambat yang menyebabkan berkurangnya kapasitas baterai. Reaksi ini disebut “self Discharge”.

    2. Baterai Tipe kering (Dry Type)

    Baterai tipe kering (Dry Type) terdiri dari plat-plat (positip & negatip) yang telah diisi penuh dengan muatan listrik, tetapi dalam penyimpanannya tidak diisi dengan elektrolit. Jadi keluar pabrik dalam kondisi kering. Pada dasarnya baterai ini sama seperti dengan baterai tipe basah. Elemen-elemen bateraij ini diisi secara khusus dengan cara memberikan arus DC pada plat yang direndamkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Setelah plat-plat itu terisi penuh dengan muatan listrik, kemudian diangkat dari larutan elektrolit lalu dicuci dengan air dan dikeringkan. Kemudian plat-plat tersebut dirangkai dalam case baterai. Sehingga biala baterai tersebut akan dipakai, cukup diisi elektrolit dan langsung bisa digunakan tanpa discharge kembali.

    Vent plug

    Vent plug terdapat pada tutup disetiap sel. Fungsinya adalah untuk mencegah masuknya debu dan kotoran kedalam sel. Fungsi yang lebih penting lagi adalah agar tersedia saluran (lubang). Untuk membebaskan gas dan kemungkinan terbentuknya lagi asam sulfat yang terkandung di dalam uap asam yang terbentuk pada saat pengisian baterai.
    Plat Positif Dan Plat Negatif


    • 1. Plat Positif

    Plat positip terbuat dari material PbO2 (lead peroxide) yang berwarna coklat tua


    • 2. Plat Negatif

    Plat negatif terbuat dari material Pb (spongy lead) yang berwarna kelabu.
    Untuk mencegah plat positif dan plat negatif bersinggungan, dipasang separator, yang terbuat dari polyvynil chloride (PVC) yang berpori-pori.
    Elektrolit (H2SO4)
    Standard berat jenis (specific gravity) elektrolit baterai pada temperatur standart (20 derajat celcius) adalah 1.280. Apabila temperatur larutan elektrolit berubah, maka standart berat jenis elektrolit baterai dapat dicari dengan rumus :

    S 20 = St + 0,0007 (t – 20)
    Dimana : S20 = Berat jenis pada temperatur 20 derajat celcius
    St = Berat jenis pada temperature pengukuran
    t = Temperatur elektrolit

    Berat jenis elektrolit akan turun pada saat baterai dipakai (discharge). Pada kondisi standart (20 derajat celcius), bila berat jenis elektrolit turun mencapai 1.200, maka baterai harus diisi kembali (charging). Bila jumlah elektrolit di dalam baterai berkurang, maka harus ditambah dengan air aki (air suling).
    Perubahan berat jenis elektrolit tergantung oleh :
    - - Discharge rate.
    - - Charge rate.
    - - Temperature.
    - - Jumlah dari asam sulfat yang terkandung dalam elektrolit.

    Larutan elektrolit dapat membeku pada temperature tertentu. Oleh karena itu kalau menyimpan baterai boleh ditempat sedingin mungkin asalkan tidak sampai larutan elektronitnya membeku.

    Reaksi Kimia
    Baterai pada saat discharging maupun recharging akan terjadi reaksi kimia
    Reaksi Kimia Pada Saat Discharging
    Yang dimaksud discharging adalah penggunaan isi (kapasitas) baterai.Reaksi kimia yang terjadi ialah :
     Pb O2 + 2 H2 SO4 Pb SO4 + 2 H2 O + Pb SO4
    Pada ahir discharging, plat positip dan plat negatip akan menjadi Pb SO4 dan elektrolitnya akan menjadi H2 O.

    Reaksi Kimia Pada Saat Recharging
    Recharging adalah proses pengisian baterai. Reaksi kimia yang terjadi ialah :
     Pb SO4 + 2 H2 O + Pb SO4 Pb O2 + 2 H2 SO4
    Ahir dari proses recharging ini, plat positip kembali menjadi Pb O2 dan plat negatipnya Pb, sedangkan elektrolit kembali terbentuk menjadi H2 SO4.

    Larutan Elektrolit
    Hasil campuran 36 % Asam Sulfat dan 64 % air akan menghasilkan elektrolit yang berat jenisnya 1.270 pada 80 derajat F (27 derajat C). Larutan elektrolit ini terdiri dari pencampuran antara Asam Sulfat (H2SO4) yang berat jenisnya 1.835 dan air (H2O) yang berat jenisnya 1 dengan komposisi tertentu.

    Terminal Voltage
    Terminal voltage adalah batas tegangan baterai yang diijinkan pada saat discharging dan recharging.
    a. Saat Discharging
    Ketika baterai dipakai dengan arus besar, sebagia contoh digunakan untuk memutar engine waktu start, maka tahanan dalam baterai akan naik. Hal ini tidak hanya disebabkan berkurangnya asam sulfat (yang semestinya untuk mempertahankan kecepatan reaksi kimia antara plat-plat dan elektrolit), tetapi juga akibat polarisasi baterai itu.
    b. Saat Recharging
    Pada saat recharging ( arus pengisian kurang lebih seper sepuluh dari arus discharging rata-rata ) maka akan menghasilkan naiknya perbedaan potensial antara positip dan negatip. Pada saat recharging tersebut, akan timbul gelembung-gelembung karena peristiwa elektrolisa (penguraian) H2O. Gelembung-gelembung tersebut dapat menyebabkan umur baterai pendek. Oleh karena itu, ketika recharging apabila sudah mencapai terminal voltage, maka recharging dihentikan.

    Self Discharge
    Suatu baterai yang telah diisi elektrolit, jika didiamkan (tidak dipakai) akan kehilangan muatan listriknya. Hal ini disebabkan, setelah baterai diisi elektrolit, maka baterai mulai mengalami suatu reaksi kimia, meskipun baterai tersebut dipakai atau tidak. Sifat seperti ini tidak dapat dihindarkan pada semua baterai. Kehilangan muatan listrik yang tersimpan tanpa pemakaian melalui rangakaian luar disebut “Self Discharge”
    Sebab-sebab self discharge sebagai berikut :
    1. Plat negatip beraksi langsung dengan asam sulfat dari elektrolit membentuk timbal sulfat (Pb SO4)
    2. Hubungan singkat antara plat positip dan plat negatip melalui endapan dari material aktif
    3. Jika suhu dan konsentrasi elektrolit tidak merata disekitar plat positif dan negatif akan terjadi reaksi elektrokimia local.
    Hal-hal seperti di atas ini yang menyebabkan muatan baterai akan berkurang meskipun tidak dipakai.
    Reaksi kimia yang terjadi dalam baterai akan lebih cepat dengan kenaikan suhu elektrolit. Hal ini juga berarti “Self Discharge” akan bertambah cepat jika suhu lebih tinggi. Jadi penyimpanan baterai pada suhu rendah lebih efektif dalam memperkecil kecepatan “Self Discharge”.
    Faktor lain yang mempercepat “Self Discharge” adalah bila elektrolit atau air suling yang diisikan ke dalam baterai mengandung material-material yang tidak diinginkan, karena akan menimbulkan reaksi local.

    Kapasitas Baterai
    Kapasitas baterai adalah jumlah listrik yang dapat dihasilkan dengan melepaskan arus tetap, sampai dicapai voltage ahir. Besarnya ditentukan dengan mengalikan besar arus pelepasan dengan waktu pelepasan dan dinyatakan dalam AH (Ampere Hour).
    Jadi untuk menyatakan kapasitas baterai, perlu ditentukan laju arus pelepasan. Karena kapasitas baterai tergantung dari kuat arus pelepasan.
    Misalnya suatu baterai mempunyai kapasitas 100 AH untuk laju arus 20 jam. Ini berarti baterai tersebut sanggup melepaskan muatan sebesar 5 ampere selama 20 jam. Tapi tidak berarti mampu melepaskan muatan sebesar 10 ampere selama 10 jam. Jadi jika ingin membandingkan kapasitas baterai perlu disamakan dahulu laju arus pelepasan muatan listriknya.

    Pengetesan Baterai
    Kondisi dari sebuah baterai ditunjukan oleh berat jenis larutan elektronitnya. Salah satu cara yang paling sederhana dan lebih dipercaya adalah dengan mengukur berat jenis dari larutan elektrolit. Alat untuk mengukur berat jenis elektrolit disebut “Hydrometer” dan dilengkapi dengan thermometer untuk mengetahui temperatur elektrolit.
    Hydrometer dikalibrasi untuk mengukur berat jenis elektrolit pada temperature standar (JIS) 20 derajat celcius (68 derajat F). Untuk menentukan pembacaan berat jenis yang benar adalah sebagi berikut :
    - Bila suhu di atas 20 derajat C (68 derajat F), ditambah 0,0007 tiap kenaikan 1 derajat C.
    - Bila suhu di bawah 20 derajat C (68 derajat F), dikurangi 0,0007 tiap penurunan 1 derajat C.
    Sebagai contoh, pada suhu 49 derajat C didapatkan pembacaan berat jenis elektrolit 1,2597. Dimana pengukuran ini suhu elektrolitnya 29 derajat celcius di atas standar yang ditetapkan yaitu 20 derajat JIS. Sehingga pembacaan berat jenis yang sebenarnya dihitung dengan rumus sebagai berikut :
    S20 = St + 0,0007 (t – 20)
    = 1.2597 + 0,0007 (49 – 20)
    = 1,2597 + 0,0203
    = 1,28
    Jadi pembacaan yang benar setelah dikoreksi dengan temperature adalah 1,28

    Perawatan Baterai

    Berikut ini beberapa tips untuk merawat baterai mobil :
    1. Memeriksa secara berkala kondisi air aki (bila Anda memakai aki basah). Jika indikatornya menyatakan kekurangan air, Segera tambahkan air aki sesuai dengan takarannya, sebelum mobil dihidupkan di pagi hari. Mestinya air aki selalu terjaga di antara tanda low level dan upper level (biasa tertera pada sisi aki). Bila berada di bawah low level segera tambahkan, maksimal pada garis upper level. Karena, air aki berfungsi untuk membantu mendinginkan sel-sel aki. Bila air aki berkurang, sel-sel di dalam aki bisa menjadi berubah bentuk (melengkung).

    2. Setelah diisi dengan air khusus pengisi aki, diamkan beberapa saat, baru nyalakan mobil Anda.

    3. Secara berkala juga harap memeriksa terminal di aki (positif maupun negatif). Cek apakah terjadi korosi atau tidak. Korosi dapat dibersihkan dengan menyiramkan air panas pada kedua terminalnya.

    4. Jika hendak mematikan mobil, harap matikan dahulu komponen-komponen kelistrikannya, misalnya lampu luar, AC, radio/tape, CD, charger handphone, dan lainnya.

    5. Jika mobil tidak akan digunakan dalam jangka waktu yang lama, copot terminal negatif pada aki Anda. Kepala aki yang dicopot tersebut agar dibungkus dengan kain, untuk menjaga agar terminal negatif tersebut tidak bersentuhan dengan body mobil.

    6. Tiap 3 bulan sekali, jika Anda berkunjung ke bengkel, mohon agar dicek kondisi pengisian kelistrikan mobil tersebut.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penyimpanan baterai :
    1. Baterai yang tidak dipakai harus disimpan di tempat yang kering, sejuk dan tidak kena sinar matahari langsung, karena bias mempercepat reaksi kimia (self discharge)

    2. Baterai yang diterima lebih dahulu sebaiknya didahulukan pemakaiannya.

    3. Untuk baterai tipe basah, perlu adanya pengisian secara periodi, yaitu minimal 1 bulan sekali, untuk menjaga baterai tetap full charge dan tidak cepat rusak.

    Peringatan Keselamatan:
    Asam Sulfat sangat berbahaya, dapat menyebabkan kulit dan mata teriritasi dan terbakar. Asam Sulfat juga dapat menyebabkan ledakan pada beberapa kasus.
    Saat bekerja dengan Aki dan Elektrolit, lindungi diri Anda dengan kaca mata pelindung, dan pelindung wajah. Pakailah bahan garmen untuk melindungi wajah, tangan dan tubuh Anda.
    Selain hal-hal di atas, perhatikan dengan tindakan-tindakan pencegahan di bawah ini:
    1.Selalu bekerja di udara terbuka atau tempat yang mempunyai ventilasi besar pada saat Anda bekerja dengan Aki.

    2.Pastikan tempat sekitar Anda bebas dari sumber api ataupun percikan api, bahkan rokok. Sumber Api dapat menyebabkan Aki meledak.

    3.Selalu pastikan tutup pengisian Elektrolit tertutup erat dan tepat.

    4.Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

    5.Selalu putuskan hubungan kabel negatif terlebih dahulu pada saat pelepasan Aki, dan menghubungkannya paling akhir pada saat pemasangan Aki.

    6.Jangan pernah bersentuhan dengan Aki pada saat pengisian aliran listrik (charging), pengetesan, atau penyetruman mesin.

    7.Matikan semua kelistrikan sebelum memutuskan koneksi arus listrik.

    8.Sebelum menggunakan alat yang dapat menghantarkan listrik (konduktor), pindahkan barang-barang yang mengandung metal yang ada pada tangan ataupun lengan (jam tangan).


    Kunci Kontak

    Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan memiliki 3 atau lebih terminal.
    kunci kontak , memutus dan menghubungkan aliran listrik
    Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau AM dihubungkan ke baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan beban lain yang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke selenoid starter. Jika kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4 yaitu terminal ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti: radio, tape dan lain-lainnya.
    Kunci kontak memiliki 4 posisi yaitu: OFF, ACC, ON dan START.

    kunci kontak



    Koil Pengapian


    Fungsi Koil
    fungsi koil pada sistem pengapian kendaraan sangat sederhana, yaitu menaikkan tegangan listrik dari aki yang cuma 12 volt, menjadi ribuan volt. Arus listrik yang besar ini disalurkan ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.

    ignition coil atau koil pengapian
    Yang biasa disebut sebagai "koil racing", adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik jauh lebih besar ketimbang koil standar. Apabila koil standar rata-rata menghasilkan tegangan antara 12 ribu hingga 15 ribu volt, maka koil racing bisa menghasilkan tegangan antara 60 ribu hingga 90 ribu volt.

    Tentu saja, dengan tegangan listrik yang lebih besar itu, maka busi dapat menghasilkan pijaran api yang juga lebih besar. Hasilnya adalah pembakaran yang lebih sempurna.

    Namun yang harus diingat adalah, tegangan besar bukan satu- satunya faktor penentu kualitas koil.

    Koil yang baik adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik relatif besar dan stabil pada hampir seluruh putaran mesin. Karena itu setelah menghasilkan tegangan maksimal pada putaran mesin tertentu, kurva tidak boleh menukik terlalu tajam. Kurva yang menukik terlalu banyak, menunjukkan kinerja yang buruk pada putaran (RPM) tinggi. Padahal pada RPM tinggi justru dibutuhkan pembakaran yang baik.

    Distributor


    Fungsi distributor dapat di bagi dalam 4 bagian ;

    1. Bagian pemutus / arus . Pada bagian ini terdiri daria. breaker point (contact point / point )

    Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil .induksiterjadi pada saat breaker point I putus atau terbuka
    distributor , mengstur aliran listrik ke busi


    camlobe ( nok )
    Fungsinya adalah untuk mengungkit breaker point agar dapat memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil

    kondensor
      Fungsinya adalah untuk menghilangkan /mencegah terjadinya loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point. Kemampuan dari suatu kondensor dapat di tunjukkan dengan berapa besar kapasitasnya.kapasitas kondenser di ukur dalam (uf ) mikro farad.pada kendaraan Toyota ,condenser yang di pergunakan ada 3 macam ;
    Condenser kabel warna hijau kapasitasnya 0,15 uf
    Condenser kabel warna kuning kapasitasnya 0,22 uf Condenser kabel warna biru kapasitasnya 0,25 uf

    Terbakarnya breaker point sering juga di akibatkan oleh condenser yang tidak sesuai dengan kapasitasnya atau kapasitasnya tidak normal.

    2. Bagian Distributor

    Bagian ini berfungsi membagi – bagikan ( mendistribusikan )arus tegangan tinggi yang di hasilkan / di bangkitkan oleh kumparan sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap –tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian .bagian ini terdiri dari tutup distributor dan rotor
    Lihat gambar ;

    3. Bagian Governor Advancer

    Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan mesin .bagian ini terdiri dari Governor weight dan governor spring ( pegas governor )


    4. Bagian Vakum Advancer

    Bagian ini berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat beban mesin bertanmbah atau berkurang. Bagian ini terdiri dari breaker plate vakum advancer ,yang akan bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.




    Busi


    Busi (dari bahasa Belanda bougie) adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi diberikan secara terpisah kepada Nikola Tesla, Richard Simms, dan Robert Bosch. Karl Benz juga merupakan salah satu yang dianggap sebagai perancang busi.

    Cara Kerja Busi:
    busi , memercikan bunga api untuk pembakaranMesin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan, yang memerlukan busi untuk memercikkan campuran antara bensin dan udara, dan mesin kompresi (mesin Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi campuran bensin dan udara sampai terjadi percikan dengan sendirinya (jadi tidak memerlukan busi).

    Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh koil pengapian (ignition coil). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
    Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir mini.


    Kabel Tegangan Tinggi

    Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi hasil induksi sekunder koil ke busi. Tegangan yang dialirkan sebesar 15.000 volt sampai 30.000 volt.
    kabel tegangan tinggi , mengalirkan listrik ke busi
    Kabel tegangan tinggi terdiri dari tembaga yang diisolasi dengan karet silikon, karena arus yang mengalir tegangannya sangat tinggi maka isolatornya sangat tebal.



    Mohon maaf apabila artikel tentang sistem pengapian mobil konvensional ini kurang lengkap atau kurang berkenan.

    Tuesday, 26 August 2014

    Penyebab Mesin Mobil Mati

    Lima Penyebab Utama Kematian mesin mobil Yang Berakibat Fatal


    Seperti halnya manusia, mesin juga terkadang perlu di cek kesehatannya agar mesin tetap bekerja dengan baik. Berbeda dengan manusia apabila mengalami gejala sakit maka bisa mengeluh atau berobat untuk mencegah penyakit itu datang, tapi kalau mesin hanya bisa menunjukan gejala yang terkadang kita tidak sadari, dan akhirnya diketahui kerusakannya setelah terjadi kerusakan pada mesin yang mungkin berakibat fatal. Oleh karena itu saya menulis kembali artikel ini, mohon maaf untuk yang sudah menulis artikel ini karena artikelnya sudah saya copy dan saya lupa alamat blognya, jadi tidak saya tulis link nya tetapi hanya namanya saja. Berikut adalah artikel tentang penyebab mesin mobil mati,


    jenis timing belt
    Apa saja jenis kerusakan itu dan bagaimanakah tindakan preventifnya?

    1. Timing belt

    Fungsi timing belt adalah sebagai penyelaras putaran kruk as dan katup sehingga keduanya tidak berbenturan. Jadi akan fatal akibatnya bila belt yang menghubungkan kedua mekanisme ini putus secara tiba-tiba. Kerusakan komponen jelas tak terelakkan lantaran piston akan menumbuk katup yang berada dalam posisi membuka.

    Bila hal ini terjadi dalam putaran mesin tinggi, bukan tidak mungkin blok mesin bisa menjadi pecah akibat benturan berkali-kali yang terjadi. Namun hal ini dapat diminimalkan bila Anda selaku pengendara langsung mengetahui kerusakan yang terjadi sehingga mesin tak dicoba lagi untuk distart.

    Mesin dengan perbandingan kompresi rendah, dan mesin yang dilengkapi turbocharger atau supercharger cenderung lebih kecil kemungkinannya mengalami kerusakan ini lantaran jarak antara katup dengan piston yang memliliki celah agak jauh ketimbang mesin normally aspirated.

    Langkah preventif:

    • Ganti timing belt secara berkala sesuai rekomendasi, atau sekitar 25-30 ribu km.
    • Percepat penggantian timing belt bila mobil sering melewati jalan macet.


    2. Knocking di mesin turbocharger

    Tekanan tinggi di ruang bakar pada mesin yang dilengkapi alat pemasok udara paksa seperti turbocharger atau supercharger membuat beban piston menjadi sangat tinggi. Itu sebabnya piston bisa mengalami kerusakan seketika bila mesin sampai mengalami gejala knocking. Pembakaran dini sebelum waktunya akan membuat piston bergetar hebat dan suhu di ruang bakar meningkat secara drastis. Penyebabnya tentu bermacam-macam, mulai dari kegagalan kinerja cooling system, penyetelan tekanan turbo atau supercharger yang berlebih, hingga kualitas bahan bakar yang tidak sesuai kebutuhan. 

    Langkah preventif:
    • Gunakan bahan bakar berkualitas dengan kadar oktan minimal 95.
    • Periksa cooling system secara berkala, termasuk komponen-komponennya seperti kipas elektrik, thermoswitch, dan lain-lain.



    3. Water hammer

    Terisapnya air ke dalam ruang bakar (water hammer) merupakan salah satu problem dengan akibat paling fatal bagi mesin mobil. Air yang yang jauh lebih padat dari udara, bila sampai memenuhi ruang bakar, tentu tidak dapat tekan saat langkah kompresi. Dalam kondisi katup tertutup, tekanan air yang terjadi akan menghancurkan komponen terlemah di ruang bakar yakni piston.

    Nah, di musim hujan seperti sekarang, wasapdalah dengan genangan air yang siap menghadang.

    Langkah preventif :
    • Ketahui ketinggian saluran masuk udara di mobil sebelum melewati genangan air.
    • Jangan coba-coba menstart jika mesin mati di tengah banjir.
    • Buka busi lalu start mesin untuk mengeluarkan air di ruang bakar.



    4. Overheat

    Bila mesin beroperasi melebihi batas suhu kerjanya, sudah pasti kerusakan komponen akan terjadi. Tapi pada mesin modern, komputer akan secara otomatis melindungi mesin dengan cara menon-aktifkan mesin secara bertahap. Seperti memberhentikan kerja kompresor AC, lalu berlanjut ke mode aman (safe mode) hingga saatnya mesin akan dihentikan secara total. Tapi pada mobil era 1990-an, tentu fitur ini belum tersedia. Namun Anda dapat mencirikannya dengan hadirnya gejala knocking saat berakselerasi dan jarum indikator yang bergerak menuju batas H.

    Langkah preventif :
    • Periksa cooling system dan jumlah oli mesin secara berkala.
    • Perhatikan indikator suhu ketika gejala knocking timbul.
    • Berhentikan mobil secepat mungkin ketika Anda mengetahui overheat terjadi.



    5. Kebocoran oli

    Di jenis mesin apapun, bocornya pelumas sudah pasti menyebabkan kerusakan parah dan fatal akibatnya. Menurunnya jumlah oli mesin secara drastis akan menyebabkan friksi pada komponen bergerak akan meningkat sehingga berdampak pada peningkatkan suhu mesin (overheat) dan keausan luar biasa. Salah satu penyebab adalah kerusakan baut penutup lubang pembuangan oli yang terletak di bawah mesin akibat terkena benturan di jalan. Memang hal ini jarang terjadi, tapi Anda perlu mencermati indikasi berupa lampu indikator oli di dasbor yang menyala akibat pompa oli kehilangan tekanan. Penyebab lain adalah kebocoran pada sil-sil di mesin, meski kerusakan semacam ini tidak menyebabkan penurunan jumlah oli secara drastis, namun bertahap.

    Langkah preventif
    • Periksa jumlah oli secara berkala.
    • Jangan menganggap remeh indikator oli yang menyala meski hanya berkedip. Segera periksa jumlah oli agar kerusakan tidak semakin parah. Sebab ini menandakan pompa oli sempat kehilangan tekanannya.

    artkel lainnya :

    Penulis: Dhany Ekasaputra