Sunday, 24 July 2016

Jenis Mekanisme Katup Mesin

Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang

Berikut adalah jenis jenis mekanisme katup yang ada pada mesin kendaraan

Mekanisme Katup Mesin

Katup di Samping ( Side Valve atau SV )Mekanisme Katup dengan Poros Kam Di Bawah

Katup di Samping ( Side Valve atau SV )

Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan di samping blok motor serta poros kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana, mesin pendek tidak memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang bakar kurang menguntungkan bagi proses pembakaran yang ideal dan Penyetelan celah katup sulit.


Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)

Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di bawah. Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun kerugiannya adalah banyak komponen/ bagian-bagian yang bergerak berarti kelembaman massa besar sehingga tidak ideal untuk mesin putaran tinggi







Mekanisme Katup Dengan Poros Kam Di Atas

Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)

Pada konstruksi SOHC atau OHC saja, poros kam berada di kepala silinder dan langsung menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B). Keuntungannya sedikit komponen/ bagian-bagian yang bergerak, berarti kelembaman massa kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi.
Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada mekanisme tuas ayun.
Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)


Dua Poros Kam Di Kepala(Double Over Head Camsaft atau DOHC)

Dua Poros Kam Di Kepala(Double Over Head Camsaft atau DOHC)Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung menggerakkan mangkok penumbuk. Keuntungannya bentuk ruang bakar baik dn susunan katup-katup bentuk V menguntungkan bagi performance atau unjuk kerja mesin. Kelembaman massa paling kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi. Kerugiannya konsrtuksi mesin mahal, mesin lebih berat dan penyetelan celah katup lebih sulit


Tuesday, 6 January 2015

Apa Pengertian, Fungsi dan Jenis Piston ( Torak )

Apa Pengertian, Fungsi dan Jenis Piston ( Torak )
Pembahasan:

  • Pengertian Piston
  • Konstruksi Torak dan fungsi
  • Jenis-jenis Piston


Pengertian PISTON

piston pada mesin pembakaran dalam digunakan untuk melakukan langkah kerja yaitu langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang. Piston bergerak didalam silinder secara naik turun, gerakan naik turun ini diubah menjadi gerak putar oleh crankshaft, piston ini dihubungkan ke crankshaft oleh batang piston dan pena torak.
Karena piston bekerja pada tekanan tinggi, maka piston dibuat dari campuran aluminium, piston juga dilengkapi dengan cincin/ ring kompresi dan ring oli, cincin ini tetap dan mengikuti gerakan piston, fungsi dari ring piston adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran oli atau dan kebocoran kompresi. 

Fungsi Piston atau Torak

Piston merupakan Salah satu komponen penting yang berfungsi untuk :
  • Penerima tenaga pembakaran
  • Meneruskan tenaga pembakaran
  • Membawa cincin torak sebagai pengikat dan menyapu dinding silinder

Proses kerja Torak

Proses kerja torak/ piston adalah bergerak secara translasi didalam silinder untuk ,melakukan langkah hisap, kompresi ,usaha dan buang

Konstruksi

PISTON dilengkapi dengan cincin torak yang terdiri dari cincin oli dan cincin kompresi yang terletak di bagian atas torak. Torak dihubungkan ke crank journal oleh batang torak yg terhubung ke torak melalui pena torak. Torak terbuat dari paduan aluminium. Sehingga torak jadi lebih ringan tapi sensitive terhadap pemuaian, jadi lebih sering digunakan pada motor bensin. Sedangkan untuk motor diesel terbuat dari besi tuang kelabu.

Jenis-jenis Piston / Torak berdasarkan Bentuknya

Dari bentuknya torak dibdakan menjadi tiga yaitu,
  1. Piston / Torak berkepala cekung 
  2. Tidak beraturan (ireguler head ) dan 
  3. Kepala rata.

Celah antara torak dan silinder secar umum adalah 0,02-0,05 mm, bila terlalu kecil torak akan bergesekan dgn dinding silinder dan mengakibatkan kerusakan, sbaliknya jika terlalu besar akan terjadi kebocoran ke ruang engkol hal ini disebut dengan blow by.


Lebih banyak artikel di Dunia Otomotif

Tuesday, 2 September 2014

Prinsip Kerja dan Tipe Karburator

Karburator

Sebelum berlanjut ke prinsip dan tipe karburator, sebaiknya anda mengetahui apa itu karburator, yang belum membacanya ini dia selengkapnya tentang KARBURATOR. Jika sudah baca langsung saja ke topik selanjutnya yaitu Prinsip dan Tipe karburator. silakan baca dibawah ini :

PRINSIP KARBURATOR

cara kerja karburator
Karburator bekerja berdasarkan Prinsip bernouli : semakin cepat udara bergerak, maka semakin kecil tekanan statisnya, tetapi makin tinggi tekanan dinamisnya. Karburator akan bekerja saat torak melakukan langkah hisap. Pada saat mesin masih dingin kita sering menggunakan choke, dimana choke disini berguna untuk mengurangi aliran udara yang masuk sehingga bahan bakar lah yang lebih banyak masuk ke ruang bakar yang menyebabkan mesin lebih cepat panas yang berguna untuk mempermudah proses pembakaran, saat mesin sudah cukup panas maka choke sudah tidak diperlukan lagi karena akan menyebabkan terjadinya banjir.


prinsip kerja karburator

TIPE / Jenis-Jenis Karburator

Tipe karburator dapat  dikelompokan berdasarkan arah aliran udara, barel, dan ventury. Tentu tipe-tipe tersebut mempunyai tujuan dan fungsi tersendiri, tergantung untuk mesin apa karburator ini dibuat.

Berdasarkan Arah Aliran Udara :
  • Arah Aliran Udara Turun ( downdraft ) : Pada jenis ini, udara masuk melalui atas dan masuk ke ruang bakar dari bawah
  • Arah Aliran Udara datar ( sidedraft ) : Pada jenis ini, udara masuk dari samping dan masuk ke ruang bakar melalui sisi seberangnya
  • Arah Aliran Udara naik ( Updraft ) : Pada jenis ini, udara masuk dari bawah karburator dan masuk keruang bakar melalui atas

Berdasrkan Barel :
  • Single barel : tipe ini hanya memiliki satu barel dan umumnya digunakan pada motor atau mobil yang berkapasitas mesin kecil
  • Multi Barel : tipe ini memiliki dua barel atau lebih untuk memenuhi aliran udara yang besar, biasanya digunakan pada mesin kapasitas besar
Berdasarkan Ventury :
  • Ventury Tetap : Pada tipe ini ukuran venturi tetap, tetapi pedal gas yang mengatur besar kecilnya udara yang masuk, besar kecilnya udara ini yang mengatur jumlah bahan bakar yang tersedot keluar menuju ruang bakar
  • Ventury Bergerak : Pada tipe ini pedal gas yang mengatur ukuran ventury dengan menggunakan piston yang dapat naik turun sehingga dapat membuat celah ventury yang berubah-ubah, naik turunnya piston ini di barengi dengan needle jet yang mengatur jumlah bahan bakar yang tertarik ke ruang bakar. tipe ini disebut juga "tekanan tetap" karena tekanan udara sebelum ventury selalu tetap.
 Baca juga : komponen utama mobil

Demikian artikel tentang prinsip dan tipe karburator, mohon dimaafkan apabila kurang lengkap dan memuaskan.

    Thursday, 28 August 2014

    Pengertian Dasar Karburator Konvensional

    Karburator 

    Karburator adalah alat yang digunakan untuk mencampur udara dan bahan bakar yang menuju ke ruang bakar ( combustion chamber ) sesuai dengan kebutuhan mesin. Karburator ini di gunakan pada jenis mesin pembakaran dalam. Dalam perkembangannya karburator saat ini sudah jarang di gunakan pada kendaraan, saat ini kebanyakan kendaraan menggunakan sistem EFI ( Electronical fuell injection ). Karena jenis EFI ini lebih efisien di bandingkan dengan karburator konvensional, di karenakan EFI sudah terkomputerisasi. Dalam sejarahnya, karburator di temukan oleh karl benz pada tahun 1885 dan di patenkan pada tahun 1886.
    karburatorBaca juga :

    Dalam pengoperasiannya Karburator harus mampu untuk :
    • mengatur aliran udara yang masuk ke dalam ruang bakar
    • menyalurkan aliran bahan bakar sesuai dengan banyaknya udara yang masuk
    • mampu mencampurkan udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin
    Selain yang diatas karburator juga harus mampu bekerja dalam keadaan :
    1. Start mesin dalam keadaan dingin
    2. Start mesin saat mesin panas
    3. Langsam atau berjalan dalam putaran rendah
    4. Akselerasi ketika tiba-tiba gas terbuka
    5. Kecepatan tinggi saat gas terbuka penuh
    6. Kecepatan stabil saat gas terbuka sebagian
    Dan untuk karburator modern harus bisa meminimalisir emisi gas buang.

    Karena karburator di gunakan oleh banyak merk kendaraan, tentunya masing-masing merk mempunyai kelebihan sendiri, ada yang mengutamakan dengan ke iritannya ( identik dengan honda ), ada yang mengutamakan kinerja mesin, apakah itu power atau kecepatannya. Walaupun mempunyai kriteria yang berbeda-beda, pada dasarnya karburator mempunyai prinsip kerja yang sama, selengkapnya tentang Prinsip Kerja Karburator dan Jenis karburator

    Komponen Karburator

    komponen karburator
    • Ruang Bahan Bakar.
      semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu stabil.penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka seluran bahan bakar dari tangki. Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan membuka saluran bahan bakar dari tangki.
    • Choke valve
      Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan “memaksa” bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran menjadi kaya.
    • Piston Valve (Thorttle Valve).
      Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang masuk kedalam silinder engine.
      Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:
      • merubah putaran engine.
      • Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.
    Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main jet).
    Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran utama.
    • Main Jet.
      Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi.
      Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang bahan bakar.
    • Slow Jet.
      Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve dalam keadaan menutup rapat.
    • Piston Valve Screw.
      Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve (gas) pada saat engine putaran langsam.
    • Pilot Screw.
      Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam.
    • Pompa Akselerasi.
      Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan bakar akan berkurang.

    Demikian artikel tentang KARBURATOR ini, semoga berguna.
    Tolong di koreksi apabila ada kesalahan penulisan, salah mendefinisikan tentang karburator ini.
    Kurang lebihnya saya minta maaf. terima kasih telah berkunjung

    Wednesday, 27 August 2014

    Peranan Penting Radiator pada mobil

    Radiator

    Radiator dalam mesin pembakaran dalam berhubungan dengan water jacket yang ada di dalam blok mesin dan kepala silinder, water jacket sendiri berguna sebagai tempat mengalirnya cairan coolant, coolant bersirkulasi dengan cara di pompa oleh water pump. Fungsi dari coolant adalah untuk menyerap panas dari mesin agar suhu dalam mesin sesuai dengan suhu pembakaran yang diinginkan. Karena coolant bersirkulasi, coolant butuh didinginkan agar bisa menyerap kembali panas dari mesin, maka dibuatlah radiator. Radiator berfungsi sebagai penampung coolant dan juga berfungsi untuk mendinginkan coolant yang berasal dari blok mesin. Radiator terdiri dari dua tanki air yang terpisah kedua tanki tersebut dihubungkan oleh labirin angin dan saluran/ pipa air coolant.
    Peranan dari radiator sangatlah penting, karena radiator menentukan temperatur mesin, dimana jika mesin tetap dingin, maka mesin akan sulit untuk melakukan pembakaran, dan kebalikannya apabila mesin terlalu panas maka bisa menyebabkan overheating, piston juga bisa mengalami pemuaian dan memperbesar gesekan dengan dinding silinder yang bisa menyebabkan goresan pada dinding silinder, jika itu terjadi maka diperlukan oversize terhadap silinder. Selain sebagai pengatur suhu pada mesin, radiator juga bisa digunakan untuk mendinginkan cairan freon yang ada pada Ac mobil. Ternyata radiator juga berguna bagi kenyamanan pengendara.Radiator hanya akan bekerja jika termostat membuka dan water pump mempompakan cairan. Termostat sendiri berfungsi apabila temperatur sudah panas, jadi pada saat mesin masih dingin, radiator tidak bekerja.

    baca juga : penyebab mesin mobil mati

    Semoga artikel tentang radiator ini bermanfaat. Mohon maaf jika artikelnya kurang lengkap.

    Apa itu Electronic Fuel Injection ( EFI )

    Electronic Fuel Injection

    Berbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang beracun yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan katalis pada saluran gas buang, dll. Sebagaimana mesin 2 langkah yang harus digantikan oleh mesin 4 langkah, sistem karburasi manual akhirnya juga akan digantikan oleh sistem karburasi digital. Sistem injeksi bahan bakar elektronik (karburasi digital) sudah mulai diterapkan pada mesin sepeda motor, perlahan tapi pasti akan menggantikan sistem yang sudah lama bertahan yaitu karburator (karburasi manual).

    Baca juga :

    Karena mesin sepedamotor merupakan kombinasi reaksi kimia dan fisika untuk menghasilkan tenaga, maka kita kembali ke teori dasar kimia bahwa reaksi pembakaran BBM dengan O2 yang sempurna adalah:
    14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM

    Teori perbandingan berdasarkan berat jenis unsur, pada prakteknya perbandingan diatas (AFR – Air Fuel Ratio) diubah untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar atau konsumsi BBM yang ekonomis.
    Karburator juga mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kondisi perbandingan sesuai teori kimia diatas namun dilakukan secara manual. Karburator cenderung diatur untuk kondisi rata-rata dimana sepedamotor digunakan sehingga hasilnya cenderung kearah campuran BBM yang lebih banyak dari kebutuhan mesin sesungguhnya.
    Untuk EFI karena diatur secara digital maka setiap ada perubahan kondisi penggunaan sepedamotor ECU akan mengatur supaya kondisi AFR ideal tetap dapat dicapai.
    Contohnya: Pada sistem Karburator ada perbedaan tenaga jika sepedamotor digunakan siang hari dibandingkan malam hari, hal ini karena kepadatan oksigen pada volume yang sama berbeda, singkatnya jumlah O2 berubah pasokkan BBM tetap (ukuran jet tidak berubah).

    Hal ini tidak terjadi pada sistem EFI karena adanya sensor suhu udara (Inlet Air Temperature) maka saat kondisi kepadatan O2 berubah, pasokkan BBM pun disesuaikan (waktu buka injector ditambah atau dikurangi). Jadi sepedamotor yang menggunakan EFI digunakan siang atau malam tetap optimum alias tenaga tetap sama.

    Perbedaan utama Karburator dibandingkan EFI adalah:


    Karburator

    • - BBM dihisap oleh mesin
    • - Pengapian Terpisah

    EFI

    • BBMdiinjeksikan/disemprotkan ke dalam mesin
    • Sistem Pengapian menyatu

    Komponen-komponen dasar EFI

    Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara garis besar terdapat komponen-komponen berikut.

    • ECU – Electrical Control Unit
      Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat pengapian.
    • Fuel Pump
      Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.
    • Pressure Regulator
      Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
    • Temperature Sensor
      Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak.
    • Inlet Air Temperature Sensor
      Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
    • Inlet Air Pressure Sensor
      Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
    • Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
    • Crankshaft Sensor
      Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.
    • Camshaft Sensor
      Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR.
    • Throttle Sensor
      Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.
    • Fuel Injector / Injector
      Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.
    • Speed Sensor
      Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.
    •  Vehicle-down Sensor
      Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan.


    Electronic Fuel Injection memang lebih unggul dibanding karburator, karena dapat menyesuaikan takaran BBM sesuai kebutuhan mesin standar.

    ECU diprogram untuk kondisi mesin standar sesuai model sepedamotor, di dalam ECU terdapat tabel BBM yang akan dikirim melalui Injector sesuai kondisi mesin standar.
    Jika ada perubahan dari kondisi standar misalnya filter udara diganti atau dilepas, walaupun ada pengukur tekanan udara (inlet air pressure sensor) pasokkan BBM hanya berubah sedikit, akhirnya sepedamotor akan berjalan tidak normal karena O2 terlalu banyak (lean mixture).

    Tabel ECU standar biasanya tidak dapat dirubah, karena tujuan utama EFI adalah pengurangan kadar emisi gas buang beracun.

    Untuk mesin modifikasi memerlukan modifikasi tabel dalam ECU, hal ini dapat dilakukan dengan:
    1. Software yang dapat masuk ke dalam memory ECU – hanya dimiliki oleh ATPM atau dealer.
    2. Piggyback alat tambahan diluar ECU – bekerja dengan cara memanipulasi sinyal yang dikirim ke Injector untuk membuka lebih lama.
    3. Tukar ECU aftermarket yang dapat diprogram tabel memory-nya, sesuai modifikasi, sesuai kondisi sirkuit.


    Demikian artikel tentang fuel injection ini, semoga bermanfaat

    kembali ke Laman AWAL
    Sumber : berbagai sumber ( sorry, forgoten source )