Otomotif - Perusahaan startup asal Cina, Byton, tahun lalu mengejutkan publik dengan menghadirkan M-Byte. Sebuah mobil konsep bertipe SUV dengan penggerak elektrik. Yang menarik, M-Byte dilengkapi head unit dengan layar berukuran masif, tepatnya 48 inci atau setara 7 iPad yang dibariskan. Saking besarnya, perangkat itu sampai membungkus dashboard dari ujung ke ujung.
Fitur bernama Shared Experience Display (SED) ini, berfungsi memberikan keleluasaan penggunanya mendapatkan informasi seputar kendaraan, termasuk hiburan, navigasi dan telepon. Byton sengaja menyematkannya untuk meningkatkan keamanan berkendara. Menurut Presiden dan Co-Founder Byton, Daniel Kirchert, penggunaan layar kecil pada mobil saat ini justru dapat mengalihkan perhatian pengemudi. Sebagai contoh saat melihat navigasi. Dengan adanya SED, orang yang berada di balik kemudi bisa lebih fokus memperhatikan jalan.
Waktu itu, banyak kalangan skeptis apakah SUV ini bisa diproduksi. Namun, Byton pun membuktikan dengan memperlihatkan versi produksinya. Diungkap saat Consumer Electronic Show (CES) 2019 di Las Vegas awal 2019, Byton bahkan meningkatkan beberapa fitur agar dapat diakses seluruh penumpangnya.
Adapun peningkatan yang diberikan, yakni layar berukuran 7 inci di roda kemudi. Posisinya berada di atas airbag, berfungsi sebagai pengontrol konfigurasi kendaraan. Ada pula touch pad berdimensi 8 inci yang diletakkan di antara jok pengemudi dan penumpang depan.
Di baris belakang, disuguhkan display yang tak diketahui ukurannya. Seluruh perangkat itu dapat dipakai untuk mengakses fitur hiburan dan fungsi lainnya. Total ada 5 layar tertanam.
Guna memudahkan penggunaan, M-Byte diperkuat perintah suara, gesture control dan sentuhan. Byton bahkan telah bekerjasama dengan Amazon Alexa untuk pengembangan voice control. Uniknya, teknologi Byton Life disematkan, sebuah ekosistem digital terbuka yang dapat menganalisa kebutuhan pengguna seperti musik favorit atau lokasi yang sering dituju. Sistem mengenali suara yang berbeda-beda di dalam mobil dan secara otomatis menyetelnya.
Saat ini, pengujian M-Byte tengah dilakukan agar sesuai dengan standar keselematan yang berlaku di Cina, Amerika dan Eropa. Byton merilis SUV elektriknya pada pertengahan 2019 dan produksinya dimulai akhir tahun. Hal itu sejalan dengan penyelesaian pabrik yang berada di Nanjing, Cina tahun ini. Diduga M-Byte ditawarkan dalam dua pilihan baterai: 71 kWH dan 95 kWH. Daya terkecil mampu mendorong kendaraan sejauh 400 km, sedangkan yang terbesar sekitar 520 km. Harganya diperkirakan mulai Rp 633 juta. Rencananya, Byton bakal mengembangkan modelnya ke segmen sedan dan berteknologi nirawak.
0 Comments: